Mohon tunggu...
Suci Rifani
Suci Rifani Mohon Tunggu... Socmed Officer -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taipa, Destinasi Pertemuan Barat dan Timur Ala Macao

27 Desember 2017   18:27 Diperbarui: 27 Desember 2017   19:10 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta jelajah taipa ala Idiscover

Macao tak pernah mengingkari  identitasnya. Perjalanan  panjang  sejarah telah membuatnya memiliki budaya, serta destinasi bervariatif yang justru dijadikan sebagai kekuatan untuk mengembangkan berbagai potensi wisatanya. 

....

Saya ingat pertemuan saya dengan Anne, beberapa bulan lalu. Ia adalah penggiat heritage yang tengah terlibat beberapa proyek di Indonesia.Saya membantunya menyelesaikan pekerjaanya untuk membuat jalur wisata jalan kaki di Kota Tua Jakarta dan Glodok dalam bentuk aplikasi Gawai. Dalam salah satu obrolan singkat kami, ia  bercerita tentang kegiatan serupa yang ia lakukan di Macao.

"Memang ada apa sih di Macao, selain mall besar megah dan keren itu?" Tanya saya, Mall ala Venice itu menjadi scene kesukaan saya dalam salah satu drama.

" Macao memiliki banyak destinasi menarik ci, apapun gaya jalan kamu bisa diakomodir oleh Macao. Tetapi yang paling asyik, jalan dengan rekomendasi orang lokal". Jawab Anne

Anne mengeluarkan sebuah peta Macao dan menggelarnya di atas meja. Saya tanggap, dan segera menyingkirkan bekas-bekas makan kami. Peta yang Anne dan tim kerjakan di Macao dibuat berdasarkan rekomendasi orang-orang lokal yang mereka temui.

" Ok, saya sepakat dengan itu. Coba kasih tahu saya, dong. Tapi saya gak mau Ruin St. Paul, ya. Itu sudah populer sekali." Kata saya dengan sedikit penasaran. 

" Karena kamu suka heritage dan tidak suka yang mainstream, saya sarankan kamu menjelajahi Taipa" kata Anne sambil menunjukkan lokasinya dalam Peta.

Taipa adalah wilayah dimana bandara berada. Selain itu terdapat pula Taipa Village yang memiliki banyak peninggalan era Portugis. Dibalik gedung-gedung tinggi, hotel dan bahkan kasino, berdiri tegak kota tua Taipa yang akan membawa pengunjung melintasi waktu ke masa lampau. Taipa dulunya adalah sebuah pulau  terisolir  yang kerap mendapat serangan dari bajak laut. Hingga tahun 1974 Pulau Taipa hanya bisa dicapai dengan Ferry. Namun kini Taipa berkembang menjadi destinasi menarik yang mengedepankan nilai budaya tanpa mengesampingkan unsur hiburan. 

" Bagaimana cara ke sana?" Taya saya

" Dari Macao Ferry terminal kamu nisa naik free shuttle bus menuju Galaxy Resort."Kata Anne

Untuk menjelajahi Taipa, mulailah dari Pai Kok Pier. Lokasinya berada persis di seberang Galaxy Resort. Gedung paviliun berwarna kuning dengan atap berwarna oranye dan terletak di Rua do Pai cook ini  semestinya adalah garis pantai dan dermaga utama Pulau Taipa sampai tahun 1930. Dulu, untuk menuju Taipa dibutuhkan waktu 20 menit berlayar hingga kemudian jembatan Macao-Taipa dibangun sekitar tahun 1974. Perubahan signifikan terjadi pada dekade 80an ketika reklamasi dilakukan. Desa nelayan yang tenang, dermaga tempat menurunkan penumpang, pantai tempat anak-anak bermain kemudian berubah menjadi sebuah kota. 

sumber: Idiscover
sumber: Idiscover
" Dari situ, kamu jalan kaki, saja, menuju Rua Governador Tamagnini Barbosa untuk melihat Tin Hau Tempel" saran Anne

Kuil Tian Hau dibangun sebagai bentuk penghormatan pada dewa laut. Sejarah mencatat pernah terjadi sebuah pertempuran antara perompak Xiangshan dengan penduduk Taipa. Pertempuran yang terjadi tahun 1833 tersebut memakan banyak korban jiwa dan luka. Untuk menghormati para korban, kuil ini pun direnovasi. Keistimewaan kuil ini terletak pada ruang aula yang kini digunakan sebagai  sebuah restoran otentik desa nelayan. Restoran ini telah beroperasi lebih dari 20 tahun dengan menu andalan hidangan seafood ala kanton. Atmosfer dibuat senyaman mungkin dengan mengedepankan interior asli era 70an. Menu pilihan yang disarankan Anne adalah Ayam Panggang arang.

Selain itu, fakta mengatakan bahwa aula  tersebut pernah digunakan sebagai sekolah konfusian swasta yang didirikan pada tahun 1910 oleh penduduk desa bernama Li Liang.

Kuil Tian Hau. sumber: Trip[Advisor
Kuil Tian Hau. sumber: Trip[Advisor

"Sebagai pengagum museum, tentunya kamu harus mengunjungiMuseum of Colone and Taipa ." kata Anne

"Jauh, gak, dari kuil?" Tanya saya.

Anne menggelengkan kepala. "Kamu bisa mengelilingi kota tua Taipa ini dengan berjalan kaki. Museum ada di jalan Correia da Silva."

Museum menempati sebuah gedung bergaya barok, denganlangit-langit tinggidan fasade yang dibalut warna hijau pastel. Dahulu, gedung ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan administratif Pulau Taipa.

Secara umum museum ini memiliki 2 lantai yang terdiri dari sembilan ruang galeri, serta toko sovenir. Ini adalah tempat yang tepat untuk mengetahui transformasi pulau Taipa dan Coloane. Koleksinya terdiri dari peta tua, foto,dan  memorabilia dari berbagai masa. Jangan lewatkan juga sisa  struktur batu asli yang bisa dilihat melalui lantai kaca. Museum buka hari selasa hingga Minggu pukul 10 pagi hingga 6 sore.

Hal unik yang bisa dilihat dalan bangunan ini adalah filosofi  angka 8 . Ada delapan senjata kuno yang menjaga kedua sisi tangga, ada delapan pintu juga delapan jendela. Hal ini merupakan kepercayaan dari budaya orang-orang Tionghoa yang berarti segala sesuatu stabil. Sebuah refleksi dari ambisi pemerintah Portugis untuk membangun struktur administrasi yang kokoh di Taipa.

Museum of Colone and Taipa. Sumber: http://cina.panduanwisata.id
Museum of Colone and Taipa. Sumber: http://cina.panduanwisata.id
"Kamu juga suka pasar, kan." kata Anne.

"Oh, jelas. Pasar adalah tempat dimana kita bisa menemukan segala sesuatu yang khas lokal." Jawab saya.

"Kalau begitu kamu harus mengunjungi Pasar Carmo." Kata Anne sambil menunjuk peta.

Buat masyarkat Tionghoa di Taipa, pasar Carmo adalah jantung mereka. Selain merupakan tengara khas desa, pasar menjadi tempat pertemuan banyak penduduk setempat. Tak sulit menemukan warga lokal yang tengah bercengkrama di bawah naungan kanopi. Pasar yang dibangun tahun 1886 ini  adalah sebuah pasar terbuka dengan banyak bangunan bergaya asitektur campuran, seperti yang terlihat pada pilar bergaya Yunani dikombinasikan dengan genteng Tiongkok.

Tak jauh dari pasar terdapat bangunan lain yang bisa mencuri perhatian wisatawan tentu saja Taipa Houses. Deretan rumah berwarna pastel yang terletak di Avenida da praia, ini dibangun tahun 1921 sebagai tempat tinggal pegawai negeri tingkat tinggi di Taipa. Dahulu, pemerintah portugis memperkerjakan PNS dari warga lokal yang dizebut sebagai Macanese yakni warga keturunan etnis campuran Portugis-Cina atau orang portugis yang lahir di Taipa. Hal ini dilakukan sebagai bentuk strategi menjembatani kesenjangan dengan masyarakat setempat.

Kini, perumahan ini menjadi lokasi populer untuk  mengambil foto pernikahan mereka atau lokasi shooting. Selain itu, kelima rumah kini berfungsi sebagai museum yang dapat dikunjungi pada selasa hingga Minggu pukul 10 pagi hingga 6 sore.

Taipa Houses, sumber: Trip Advisor
Taipa Houses, sumber: Trip Advisor
"Bagaimana dengan makanan, apa yang akan kamu rekomendasikan untuk saya? Tanya saya lagi "Oh, ada banyak pilihan". Jawab Anne.

Pilihan pertama Anne jatuh pada restoran Antonio. Restoran yang berada di 7 rua dos clerigo ini buka untuk makan siang antara pukul 12 hingga 4,30 sore. Lalu kembali buka untuk jam makan malam pada pukul 6-8.

Antonio adalah salah satu koki terkenal di Macao, ia lahir di Portugal dan jatuh cinta pada Macao sejak kunjungan pertamanya di tahun 1970an."Macau welcomed me, and has nurtured Antonio's to be what it is today" Kata Antonio.

Mintalah meja yang berada di rooftop untuk melihat pemandangan yang indah lalu pesan menu otentik ala Antonio yakni fried codfish cakes, gratinated goats cheese with olive oil and acacia honey serta portuguese duck rice.

Egg Tart, sumber: https://www.tastingtable.com/cook/recipes/portuguese-egg-tart-recipe-pastry
Egg Tart, sumber: https://www.tastingtable.com/cook/recipes/portuguese-egg-tart-recipe-pastry
Selain itu, Egg tart pastinya jadi penganan yang wajib dicoba saat di Macao. Dan, tempat terbaik untuk mencobanya adalah di lord stow's bakery yang terletak di 9 Rua do Cunha yang buka setiap hari mulai pukul 11 pagi hingga 9 malam.

Andrew Srow sang pemilik jatuh cinta pada puding custard krim dengan karamel custard pada bagian atasnya dan kerak renyah dipinggirannya ini saat ia mengunjungi Lisbon sekitar pertengan tahun 80an. Sejak itu, Andrew terus bereksperimen untuk membuat resep yang sama persis dengan yang pernah ia cicipi di Lisbon. Toko roti ini kemudian cepat sekali terkenal dengan adanya Egg Tart. Walau kini Andrew telah berpulang, namun Lord Stow masih mempertahankan reep asli dan berhasil menjual 14.000 Egg Tart dalam sehari.

Taipa menawarkan pesona lokal untuk mereka yang tak ingin terjebak pada destinasi yang sudah biasa. Tersedia lebih dari 30 tempat rekomendasi untuk dinikmati yang terdiri dari objek wisata, makanan, minuman, tempat berbelanja dan hal-hal unik yang bisa menjadi kejutan. Karena WonderfulMacao menawarkan sejuta pilihan untuk berbagai pilihan gaya perjalanan. Obrolan saya dengan Anne membuat saya yakin bahwa Macao isA Combination of World, Cultural Heritage and Culinary. Kini, saya rasanya tak sabar untuk mengintip Macao dari dekat.

Saya dan Anne, makan siang di Gang Gloria, Glodok
Saya dan Anne, makan siang di Gang Gloria, Glodok

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun