Mohon tunggu...
Suci Ramadani
Suci Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mataram

Calon Guru Profesional

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Optimalisasi Pojok Tanam Melalui Program Pahlawan Tangan dalam Meningkatkan Kreatifitas Peserta Didik SDN 14 Cakranegara

27 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 27 Juni 2024   11:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pojok Tanam Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri

Penulis : Andini Rahmawati, Rina Melani, Suci Ramadani

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Mataram, Mataram

Abstrak

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 membuat Program Optimalisasi Pojok  Tanam Melalui Program Pahlawan Tangan  yang bertujuan untuk mengajarkan kepada peserta didik agar mengetahui berbagai jenis tanaman obat-obatan, sayur-sayuran dan menambah kreativitas peserta didik. Pojok tanam merupakan kegiatan menanam berbagai jenis tanaman obat-obatan dan sayura-sayuran sedangkan pahlawan tangan adalah pembuatan pot dari botol bekas yang dihias agar lebih indah. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Prosedur pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian ini dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap evaluasi. Setelah melaksanakan program ini peserta didik dilatih menjadi lebih bertanggung jawab dan mengembangkan  kreativitas. Program ini sangat penting untuk dilakukan karena sangat bermanfaat untuk peserta didik dan lingkungan sekitar. 

Kata kunci: Pahlawan tangan, Pojok Tanam, Kreativitas. 

Abstract

Kampus Mengajar Batch 7 students create a program optimization program planting corner through the Hero Hand program which aims to teach students to know the various types of medicinal plants, vegetables and add to the creativity of students. Planting corner is an activity to plant various types of medicinal plants and vegetables while the hero of the hand is the manufacture of pots from used bottles that are decorated to be more beautiful. The method of collecting information is done by observation and interview techniques. The implementation procedure used in this service is carried out through 3 stages, namely: (1) planning stage, (2) implementation stage, and (3) evaluation stage. After implementing this program, students are trained to be more responsible and develop creativity. This Program is very important to do because it is very useful for learners and the surrounding environment. 

Keywords: hero hand, corner cropping, creativity.

1. PENDAHULUAN 

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar dalam mendidik dan menanamkan budaya positif, serta mempunyai peran penting dalam mewujudkan dan menanamkan karakter hidup bersih dan sehat pada seluruh warga sekolah terutama bagi siswa. Pada era sekarang banyaknya penggunaan sampah plastik menjadi keresahan bagi masyarakat. Saat ini masyarakat sangat sulit untuk terlepas dari sampah berbahan plastik, bahkan hampir setiap hari memakai sesuatu berbahan plastik dan setelah pakai lalu dibuang (Dewi dan Raharjo 2019). Jika sampah tidak dikelola dengan semestinya, maka akan menimbulkan masalah yaitu jumlah sampah akan semakin banyak yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Jenis sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah organik yang cepat membusuk dan anorganik yang tidak mudah untuk terurai. Sampah anorganik atau nonorganik merupakan sampah yang sulit untuk membusuk, misalnya kantong plastik, kertas, kaca, botol plastik, gelas minuman, dan kaleng (Masna dan Septiani 2023 : 540).

dalam pengabdian ini Mahasiswa Kampus Mengajar 7  memanfaatkan sampah botol bekas yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat untuk didaur ulang menjadi barang yang berguna. Hal ini perlu sejak dini ditanamkan kesadaran untuk mengelola dan mendaur ulang barang bekas kepada siswa. Upaya ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar. Kegiatan menumbuhkan kreativitas sejak dini dalam memanfaatkan suatu barang bekas menjadi kerajinan tangan ini merupakan salah satu solusi yang baik, guna menjadikan sampah plastik sebagai barang yang berguna kembali. Kreativitas yang ada pada diri seseorang dapat ditumbuhkan melalui berbagai cara, diantaranya dengan membuat suatu kerajinan tangan (Setiorini 2018). Sampah botol plastik dapat dibuat kerajinan tangan menjadi pot tanaman, tempat sampah, tabungan, tempat pensil, hiasan, dan sebagainya.

Mahasiswa Kampus Mengajar 7 mempunyai program kerja yaitu pahlawan tangan yang berupa pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar sampah plastik seperti memanfaatkan botol bekas atau gelas plastik. Program ini bertujuan untuk memperdalam kreativitas dan kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya. Subjek pada kegiatan pengabdian pada siswa kelas IV dan V. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengasah keterampilan dalam memanfaatkan dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang dapat dipergunakan kembali.

Mahasiswa Kampus Mengajar 7 juga menggabungkan program kerja pahlawan tangan dengan program kerja pojok tanam yang menggunakan lahan pekarangan yang tidak digunakan dengan baik. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk menghasilkan sesuatu hasil yang bernilai. Pembuatan program kerja pojok tanam yaitu, untuk menciptakan ruangan membaca di luar kelas yang lebih nyaman dan sejuk dan sebagai upaya edukasi bagi siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang asri dan bersih, serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.

Berawal dari observasi yang Mahasiswa Kampus Mengajar 7 lakukan di sekolah penugasan, kami bekerja sama dengan sekolah dalam melakukan penataan ulang pekarangan yang dijadikan gudang tersebut dengan membuat pojok tanam sederhana yang ditanam dengan berbagai sayur-sayuran dan tanaman obat-obatan dan sebagai tempat dilaksanakan literasi bagi siswa SDN 14 Cakranegara.

2.  METODE PELAKSANAAN 

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SDN 14 Cakranegara. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan April hingga awal Juni 2024. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Observasi melibatkan pengamatan dan perhatian terhadap kondisi dan kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan yang ada di sekolah (Moleong, 2010:174). Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang mengenai siswa yang memiliki minat dan keterampilan membuat kerajinan (Rahardjo, 2011). Prosedur pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian ini dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap evaluasi dengan rincian kegiatan sebagai berikut.

1) Perencanaan

Perencanaan pojok tanam dilakukan bersama Kepala Sekolah dan Guru Pamong SDN 14 Cakranegara. Perencanaan ini meliputi lokasi pojok tanam, bibit apa saja yang akan ditanam, serta bahan dan peralatan yang akan dibutuhkan. Selain itu juga Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan wawancara mengenai peserta didik di kelas mana yang potensial dalam membuat kerajinan dari botol bekas sebagai wadah tanaman. dari hasil wawancara disepakati bahwa peserta didik yang akan ikut berpartisipasi yaitu peserta didik dari kelas IV dan V. Kemudian untuk lokasi pojok tanam disepakati bertempat di belakang sekolah dimana terdapat lahan yang tidak terpakai.

2) Pelaksanaan

Sebagai tahap awal, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan pembersihan lahan bersama penjaga sekolah. setelah pembersihan Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melaksanakan program Pahlawan tangan yang bertujuan untuk menciptakan kerajinan berbentuk wadah pot dari botol bekas. kegiatan ini dilakukan di kelas IV dan kelas V.

Setelah wadah pot selesai dibuat, kami Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan penyemaian bibit. Terdapat 2 jenis bibit tanaman yang ditanam yaitu sayuran dan tanaman obat-obatan herbal. adapun bibit sayuran  diantaranya yaitu kangkung darat, bayam hijau dan bayam brazil, pakcoy, terong lalap dan terong hijau, cabai rawit, tomat, dan wortel. Sedangkan tanaman obat-obatan yaitu kunyit dan jahe merah.

Setelah penyemaian bibit, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menjadwalkan perawatan bibit. Terdiri dari penyiraman dan pemberian nutrisi pada bibit secara rutin. Setelah bibit tumbuh, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan pemindahan bibit dari wadah pot ke wadah polibag yang lebih besar.

Tahap akhir yaitu melakukan penataan tempat pojok tanam. Mahasiswa Kampus Mengajar 7 juga membuat rak sederhana dari kayu sebagai tempat tanaman agar terlihat rapi dan indah. Kemudian dilakukan cap tangan pada tembok di lokasi Pojok Tanam bersama peserta didik kelas IV dan V.

3) Evaluasi

Setiap hari Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan perawatan rutin meliputi penyiraman dan pemberian nutrisi untuk tanaman. Mahasiswa Kampus Mengajar 7 juga berkoordinasi bersama Guru Pamong dan Guru Kelas IV dan V untuk keberlanjutan program pojok tanam setelah masa penugasan Mahasiswa Kampus Mengajar selesai.

3.  HASIL DAN PEMBAHASAN 

3.1  Hasil Pengamatan

Pada tanggal  21 Februari 2024 pertama kali ke sekolah untuk melakukan observasi sekaligus wawancara, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menemukan beberapa program yang dapat dilaksanakan dan sangat bermanfaat jika diterapkan di SDN 14 Cakranegara yaitu Optimalisasi Pojok Tanam Melalui Program Pahlawan Tangan. Setelah mengusulkan kegiatan Optimalisasi pojok Tanam  Melalui Program Pahlawan tangan ini dari pihak sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru Pamong sangat mendukung program ini. Selain dijadikan pojok tanam peserta didik juga bisa menjadikan tempat pojok tanam ini sebagai tempat membaca yang biasanya kami sebut Clinik Literasi Ceria (CLC).

  

Kondisi awal pojok tanam atau gudang SDN 14 Cakranegara/dokpri
Kondisi awal pojok tanam atau gudang SDN 14 Cakranegara/dokpri

Pada saat pertama kali melihat lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pojok tanam ini memang terlihat sempit karena dijadikan gudang penyimpan barang yang sudah tidak digunakan namun kami tetap optimis ingin merubah gudang tersebut menjadi tempat yang nyaman dan bermanfaat bagi warga sekolah. Setelah beberapa kali melakukan pembersihan Mahasiswa Kampus Mengajar 7 mulai mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan seperti botol bekas, gunting, cat akrilik, lem tembak, tanah, bibit, dan kayu.

Mahasiswa Kampus Mengajar 7  mulai dengan mengajak peserta didik untuk menjalankan program pahlawan tangan atau membuat kreasi pot dari botol bekas yang sudah tidak digunakan. Untuk pelaksanaanya pada hari senin untuk kelas IV dan kelas V pada hari selasa pada jam SBDP. Sebelumnya mahasiswa meminta izin wali kelas terlebih dahulu untuk mengajak peserta didik  membuat kreasi pot dari botol bekas karena  menggunakan jam pelajaran. Pada saat pelaksanaannya mahasiswa menampilkan contoh pot dari botol bekas namun peserta didik dibebaskan berkreasi dalam membuatnya. Mahasiswa Kampus Mengajar mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok karena terkendala bahan. Peserta didik cukup antusias dalam membuat kerajinan dari pot. Mahasiswa juga menyiapkan Cat akrilik yang akan digunakan untuk menghias atau memberikan warna pada pot yang sudah dibuat. Pada saat pelaksanaan peserta didik membagi botol menjadi dua lalu merapikannya dengan gunting. Setelah itu bagian bawah botol digunting yang akan digunakan sebagai alasnya. Di bagian bawah botol di lubangi agar bisa memasukan tutup botol, namun tutup botol di lubangi terlebih dahulu agar pada saat penyiraman atau terkena hujan air bisa mengalir. Setelah itu peserta didik memasukan tutup botol ke lubang bawah botol dan menggunakan lem tembak agar lebih kuat dan tidak mudah lepas.

Pelaksanaan Program Pahlawan Tangan di SDN 14 Cakranegara/dokpri
Pelaksanaan Program Pahlawan Tangan di SDN 14 Cakranegara/dokpri

Dari hasil pahlawan yang telah dibuat oleh peserta didik sangat beragam  bentuk dan warnanya. Ada yang memberikan warna merah putih seperti warna Bendera Indonesia, ada yang mewarnai dengan warna hijau karena cita-citanya menjadi Tentara, ada yang melukis bunga, burung dan yang lainnya sesuai keinginan. Kami tidak membatasi peserta didik untuk mewarnai dengan warna yang sama namun mahasiswa  membebaskan peserta didik berkreasi sehingga hasilnya bermacam-macam. Dari pelaksanaan program pahlawan tangan ini peserta sangat senang karena diberikan kesempatan berkreasi sesuai dengan keinginan apalagi menggunakan warna-warna yang beragam.

Hasil Kerajinan Tangan Siswa pada Program Pahlawan Tangan Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri
Hasil Kerajinan Tangan Siswa pada Program Pahlawan Tangan Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri

Setelah kegiatan pahlawan tengan ini selesai mahasiswa melanjutkan tujuan utama diadakannya  kegiatan tersebut yaitu akan digunakan menjadi pot atau wadah untuk menanam tanaman obat-obatan atau sayur-mayur yang tentunya tidak akan membahayakan jika ada disekitar anak-anak.  Kami menanam berbagai macam jenis tanaman obat-obatan dan sayur-sayuran seperti: kunyit, jahe, tomat, cabai, terong, wortel, kangkung dan bayam. Mahasiswa Kampus Mengajar 7 akan melibatkan peserta didik dalam perawatan tanaman obat-obatan dan sayur-sayuran karena ini merupakan pembelajaran yang penting untuk peserta didik karena akan dilatih bertanggung jawab dan merawat tanaman yang sudah disiapkan.

Pojok Tanam Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri
Pojok Tanam Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri

Mahasiswa Kampus Mengajar 7 juga mengajak peserta didik untuk membuat cap tangan pada dinding yang sudah di cat dengan warna putih dan membuat lukisan pohon pada tembok agar tempat pojok tanam ini bisa lebih bagus dan nyaman ketika peserta didik ingin belajar membaca. Di pojok tanam juga sudah disediakan buku-buku cerita yang bisa digunakan peserta didik untuk membaca dan juga sudah disiapkan tempat duduk yang bisa digunakan sebagai tempat baca ataupun bagi peserta didik yang ingin mengerjakan tugas.

Hasil Akhir Pojok Tanam Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri
Hasil Akhir Pojok Tanam Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara/dokpri

3.2  Pembahasan

Kreativitas yang ada pada diri seseorang dapat ditumbuhkan melalui beraneka cara, di antaranya dengan membuat suatu kerajinan tangan (Setiorini, 2018). Program pahlawan tangan berperan dalam meningkatkan kreatifitas dan kesadaran peserta didik dalam memanfaatkan sampah plastik. Hal ini dapat terlihat dari antusiasnya peserta didik dalam membuat pot dan beragamnya bentuk pot yang dibuat oleh peserta didik.

Selain itu melalui program pahlawan tangan dapat meningkatkan rasa cinta peserta didik terhadap tanaman dan lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa kegiatan ini menumbuhkan kesadaran dan kreativitas siswa sejak dini dalam mendaur ulang sampah bekas pakai yang ada disekelilingnya sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan (Wati, dkk.2023). Selain itu menurut Utama, pengelolaan sampah anorganik juga dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Pot dari botol bekas karya siswa dimanfaatkan menjadi wadah bibit dan tanaman membuat mereka sangat antusias dan semangat merawat tanaman berdasarkan pot karya-nya masing-masing.

Tujuan program pojok tanam mahasiswa Kampus Mengajar 7 adalah untuk menumbuhkan rasa cinta seluruh warga sekolah terhadap tanaman dan obat-obatan herbal. Di SDN 14 Cakranegara seluruh warga sekolah ikut berperan aktif selama pelaksanaan program. Kepala Sekolah dan guru turut memberikan saran dan masukan serta memfasilitasi berjalannya program. Peserta didik dengan sangat antusias mengikuti program hingga akhir, serta penjaga sekolah yang ikut membantu penataan lahan. Pojok tanam yang dibuat di SDN 14 Cakranegara juga menjadi salah satu tempat bermain yang menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini dapat dilihat ketika waktu istirahat tiba peserta didik sering berkunjung ke belakang sekolah. Ada yang melihat-lihat tanaman, membaca buku di klinik literasi, maupun sekadar duduk sambil melihat gambar pahlawan tangan.

4.  KESIMPULAN 

Berdasarkan kegiatan pengadian yang telah di lakukan mengenai kreativitas kerajinan dari botol bekas sebagai wadah media tanam dalam meningkatkan kerampilan dan kesadaran siswa terhadap sampah, dapat disimpulkan bahwa program pahlawan tangan sangat membantu mendorong dan menumbuhkan keterampilan dan kesadaran siswa di kelas maupun di lingkungan sekitarnya. Hal ini terlihat dari keterlaksaan aspek yang di amati pada saat melakukan hasil pengamatan selama kegiatan di lakukan. Peran dari pojok baca ini yaitu, 1) sebagai tumbuh berkembangnya tumbuhan 2) sebagai tempat untuk membaca, 3) sebagai tempat yang nyaman untuk membaca karena di kelilingi oleh tanaman sayur-sayuran dan tanaman obat-obatan, 4) tempat yang menarik perhatian siswa. Pojok Tanam yang telah buat oleh Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menjadi tempat yang nyaman dan menarik sehingga mampu menumbuhkan minat membaca siswa, hal ini terlihat dari kunjungan siswa ketika kami sedang membuat pojok tanam untuk membaca ini. Siswa yang berkunjung ke pojok tanam untuk membaca buku dan melihat hiasan atau lukisan dan tanaman yang dibuat oleh Masiswa Kampus Mengajar 7.

5.  UCAPAN TERIMA KASIH

Mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 7 mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar SDN 14 Cakranegara, Kepala Sekolah, Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan, Dewan Guru, Peserta Didik, Penjaga Sekolah, dan Rekan-rekan Mahasiswa Kampus Mengajar yang telah membimbing dan membantu kegiatan Kampus Mengajar dalam pelaksanaan program ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.

6.  REKOMENDASI 

Dalam menumbuhkan dan menanamkaan kreativitas, rasa peduli terhadap lingkungan dan minat baca siswa ada berbagai cara dan inovasi yang dapat dilakukan. Namun dalam pelaksanaan kegiatan perlu adanya dorongan dan dukungan dari berbagai pihak untuk mencapai kemampuan dan keterampilan yang diinginkan.

7.  REFERENSI 

Alatas, Andi, et al. "POJOK LITERASI BUDIDAYA TANAMAN UNTUK MASYARAKAT KOTO BARU NAN XX." BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) 3.2 (2023): 128-133

Dewi, Yusma, dan Trisno Raharjo. 2019."Aspek Hukum Bahaya Plastik TerhadapKesehatan Dan Lingkungan Serta Solusinya." Kosmik Hukum 19(1). doi:10.30595/kosmikhukum.v19i1.4082.

Moleong, L. J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rahardjo, Mudjia. "Metode pengumpulan data penelitian kualitatif." (2011).

Setiorini, Indah Lestari. 2018. "Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Kerajinan Tangan Guna Meningkatkan Kreativitas Masyarakat Desa Paowan. "INTEGRITAS: Jurnal Pengabdian2(1):53.doi:10.36841/integritas.v2i1.212.

Wati, Masna, and Afra Amelia Septiani. "Peningkatan Kreativitas Anak dalam Pemanfaatan Sampah Bekas Guna untuk Menumbuhkan Kesadaran Pelestarian Lingkungan." E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 14.3 (2023): 539-543.

Utama, Denny Walady, dkk. (2023). Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa/i di Pesantren Darul Musyrid. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.3, No.3, Agusus 2023, 497-502.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun