Mohon tunggu...
Suci alfia
Suci alfia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Membaca buku fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kualitas Udara Kota Depok, Pencemaran Polusi Tidak Sehat

13 September 2023   07:43 Diperbarui: 13 September 2023   08:04 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                PEMBUKA

Saat ini kualitas udara di Kota Depok dan wilayah sekitarnya menampakan kondisi yang kurang baik. Kualitas udara saat ini dikategorikan sebagai "Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif."  Berarti anggota kelompok sensitif mungkin akan mengalami dampak pada kesehatan, meskipun masyarakat umum lebih cenderung tidak terpengaruh sebanyak itu

Pemantauan kualitas udara menunjukan bahwa pencemaran utama yang dapat memengaruhi kualitas udara di kota Depok adalah PM2.5, yaitu materi partikel dengan diameter lebih kecil dari 2,5 mikron, dan PM10, yaitu materi partikel dengan diameter kurang dari 10 mikron. Tingkat PM2.5 saat ini sudah mencapai 30.47 g/m3, sementara untuk tingkat PM10 mencapai 169.9 g/m3. Kedua partikel ini dikategorikan sebagai "Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif." Tingkat PM10, khususnya, dapat menimbulkan dampak serius pada kelompok yang sensitif.


IQAir mencatat angka terakhir PM2.5 di kota Depok ini bahkan sudah mencapai 33,6 kali standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).Pada hari Kamis (24/8) pukul 08.00 WIB, Depok memiliki pengukuran kualitas udara 254 yang juga masuk dalam kategori Tidak Sehat.Konsentrasi PM2.5 yaitu mencapai 204 g/m atau 37,8 kali di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).Kualitas udara Depok pada hari Kamis (24/8) mulai memburuk sejak pukul 05.00 WIB. Saat itu, pengukuran kualitas udaranya mencapai 201, dengan PM2.5 151 g/m.


Apa penyebab utama polusi udara di kota Depok? Penyebab utama polusi udara adalah emisi dari kendaraan.Masalah semakin meningkat lantaran banyak dari kendaraan ini yang sudah tua dan tidak mepunyai perangkat yang lebih modern untuk membantu mengendalikan emisi pada kendaraan,kendaraan yang diam dapat menimbulkan perbedaan besar terhadap kualitas udara di sekitar jalanan yang padat.terlihat ketika stasiun pemantauan menemukan bukti saat mereka mencatat data.

                                     ISI

Menurut kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) kota Depok, Abdul Rahman dengan angka tersebut, setiap orang masih bisa  melakukan aktivitas sehari harinya Namun bagi kelompok sensitif perlu di himbau untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar lingkungan.Parameter pengukuran kualitas udara pada alat tersebut terdiri dari pencemaran partikel  (PM2.5, PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Karbon Dioksida (CO) dan ozon (O3).
"Pada Pukul 09.00 WIB hari ini ISPU mencapai angka 54 untuk PM.25, 45 untuk PM.10, 18 CO, 8 N2O, 17 O3 dan 32 SO2," tutur Abdul Rahman.


Abdul Rahman mengajak para masyarakat Depok untuk melakukan hal yang bisa mengubah kualitas udara menjadi semakin baik, yaitu dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat mencemari lingkungan.


"Banyak hal yang dapat dilakukan oleh para masyarakat, yaitu tidak melakukan pembakaran sampah, melakukan penanaman pohon, uji emisi secara berulang ualang dan menggunakan transportasi umum massal", tutupnya


Himbauan dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Raden Gandara Budiana menyatakan berdasarkan informasi Kepala Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa adanya potensi badai El Nino yang memicu musim kemarau 2023 di Indonesia lebih kering. Sehingga berdampak pada timbulnya bahaya kebakaran dan kekeringan.


"Juga sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Maka diperlukan adanya antisipasi kebakaran, kekeringan dan pencemaran udara yang dilakukan seluruh masyarakat," tuturnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun