Kedaton Trowulan, Candi dan Sumur Upas Mojokerto

ABSTRAK 

Candi Kedaton dikisahkan sebagai salah satu bangunan di wilayah kerajaan Majapahit yang dibangun dengan indah. Beberapa dekorasi bangunan yang ditemukan, di simpan di Museum Trowulan. candi ini memang memperlihatkan kualitas bahan dan bentuk yang istimewa.  

Bangunan besar ini didirikan di lokasi dusun Kedaton, desa sentonorejo, Trowulan kabupaten Mojokerto, Jawa timur, candi kedaton ini candi yang tak banyak orang yg berkunjung kecuali paranormal atau orang yg hendak menaburkan bunga sesaji atau hal hal lainnya.

Kata kunci : candi Kedaton Trowulan, Mojokerto, bangunan sejarah

PENDAHULUAN
Candi Kedaton Trowulan merupakan salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang tercatat ke dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Yang di perkirakan
sudah ada pada abad ke 13. Dilihat dari bentuk Candi Kedaton, perkiraan bangunan ini dulunya adalah tempat tinggal dari seseorang yang memiliki kedudukan yang cukup istimewa di masa Kerajaan Majapahit. Mereka yang tinggal di kawasan ini biasanya mempunyai gelar bangsawan.

Nama Dusun Kedaton sendiri adalah  lokasi dari Candi Kedaton yang  memiliki arti kerajaan dan singgasana. Dan ini mengisyaratkan  bahwa Dusun Kedaton merupakan kompleks tertutup yang menjadi tempat kediaman raja, anak-anak raja, dan keluarga kerajaan lainnya. Cerita yang kuat  terdengar adalah Candi Kedaton merupakan kediaman Dyah Wiyat dan Dyah Gayatri. 

Dyah Wijat adalah seorang putri bungsu Raden Wijaya dan Gayatri, yang mempunyai kakak kandung yaitu Dyah Gayatri. Candi Kedaton juga di duga sebagai tempat pertemuan para punggawa kerajaan menghadap sang raja yang terletak di sudut selatan Candi Kedaton.

BAGIAN INTI

Candi Kedaton merupakan salah satu candi yg berada di Indonesia yang memiliki makna candi kedatuan, di Candi Kedaton, terdapat juga mulut gua, lorong rahasia dan sumur yang di namai  Sumur Upas. Dipercayai gua yang ada merupakan tempat semedi atau pertapaan keluarga Kerajaan Majapahit. 

Sedangkan lorong rahasia, diperkirakan dahulu menjadi tempat pelarian yang juga menghubungkan Kerajaan Majapahit dengan kerajaan lainnya. Konon Candi Kedaton memiliki dhanyang yang berbentuk kala raksasa. Kala raksasa adalah  makhluk yang mirip hewan  kalajengking. Makhluk tersebut sering menampakkan dirinya di lorong-lorong Candi Kedaton. Kalajengking dipercayai sebagai lelembut dan bukan makhluk sebenarnya.

Dari hasil penelitian para ahli  ditemukan 4 buah kerangka manusia berjenis kelamin wanita pada bangunan Candi Kedaton dan 1 buah kerangka manusia berjenis kelamin pria di dekat Sumur Upas.