Pada masa sekarang ini pengaruh globalisasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama pada kalangan remaja. Mulai dari gaya hidup, berpakaian, sampai bahasa yang digunakan pun banyak yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa.
Pemakaian bahasa dalam media sosial menjadi perhatian para ahli bahasa. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh media sosial yang dipandang kurang pantas bagi perkembangan bahasa nasional pada masing-masing negara karena penerapannya tidak merujuk pada tata bahasa baku yang telah ditentukan. Ragam layanan yang diberikan media sosial memberikan dampak kepada penggunanya dalam hal berkomunikasi dengan mengenalkan bentuk bahasa baru sebagai media komunikasi modern.
media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan bahasa indonesia dalam beberapa aspek seperti:
 1.Perubahan Kosakata.
Media sosial memunculkan banyak kata dan istilah baru, baik yang diadopsi dari bahasa asing maupun yang merupakan kreasi baru dari pengguna.
Contoh: 'nge-like' , 'follow' 'unfollow' dan sebagainya.
 2.Gaya Bahasa Informal.
Penggunaan bahasa di media sosial cenderung lebih informal dan tidak mwngikuti aturan tata bahasa yang ketat. Hal ini mempengaruhi cara orang menulis dan berbicara dalam distuasi sehari-hari.
 3.Singkatan dan Akronim.
Banyak singkatan dan akronim baru muncul di media sosial yang kemudian digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Contoh: 'LOL' (Laught Out Loud) , 'BTW' (by The Way), 'OOTD' (Outfit of The Day).
 4.Campur Kode (Code Mixing).
Pengguna media sosial sering mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris atau bahasa lainnya. Hal ini menciptakan fenomena campur kode yang semakin umum dalam konunikasi.
 5.Penyebaran Bahasa Daerah.
Media sosial juga membantu penyebaran bahasa daerah ke audiens yang lebih luas. Pengguna dari berbagai daerah dapat memperkenalkan kata -kata dan istilah dari bahasa daerah mereka ke dalam bahasa sehari-hari yang digunakan di media sosial.
 6.Pelestarian dan Pengembangan Bahasa.
Media sosial dapat menjadi alat untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia, dengan cara mempromosikan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta mendiskusikan topik-topik kebahasaan.
 7.Penyederhanaan Bahasa.
Untuk menyesuaikan dengan batasan karakter dalam beberapa platform media sosial (seperti Twitter), pengguna sering kali menyederhanakan kalimat mereka, yang kadang bisa mengubah struktur bahasa.
Secara keseluruhan, media sosial memainkan peran besar dalam dinamika bahasa Indonesia, baik dalam aspek positif seperti penyebaran dan pelestarian bahasa, maupun dalam tantangan seperti potensi penurunan kualitas tata bahasa formal.
Dampak media sosial terhadap perkembangan bahasa Indonesia adalah topik yang penting untuk dibicarakan. Oleh sebab itu kita sebagai warga negara dan generasi milenial Indonesia kita harus terus menggunakan dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia agar tidak mudah tergeser oleh bahasa asing, kita juga harus menggunakan teknologi secara bijak agar tidak mudah terpengaruh. Boleh saja menggunakan istilah-istilah tersebut tetapi tidak harus terlalu sering dan sebagai generasi milenial jangan malu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H