Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku untuk keperluan proses produksi industry farmasi atau produk antara lain sebagai produk ruahan,mdan produk jadi yang mengandung mengandung efedrin, pseudoefedrin, norefedrin/ fenilpropanolamin, ergotamine, ergometrin, phenylacetic acid, dan potassium permanganate.
Penggunaan prekursor yang tidak sesuai dengan peruntukkannya atau disalahgunakan akan menimbulkan gangguan kesehatan, instabilitas ekonomi, gangguan keamanan serta kejahatan internasional, oleh karena itu perlu di awasi secara ketat.
Apa itu Toluene?
Toluene adalah senyawa kimia yang termasuk dalam golongan hidrokarbon aromatik. Jenis prekursor tersebut saat ini sering digunakan dalam pembuatan cat, pengencer cat, cat kuku, lak, perekat, dan karet dan dalam beberapa proses pencetakan dan penyamakan kulit. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang terdiri dari cincin benzena yang dihubungkan dengan satu gugus metil . Toluena digunakan sebagai pelarut atau sebagai perantara kimia dalam berbagai aplikasi industri. Menghirup toluena konsentrasi tinggi dengan cepat dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang parah.
Toluen memasuki tubuh manusia lewat 3 pintu cara, yaitu lewat inhalasi, ingesti, dan kontak kulit. Sebagai bahan kimia yang mudah menguap, paparan secara inhalasi merupakan jalur pajanan yang utama dan diperhatikan. Hal ini karena toluene dilepaskan ke udara seiring bertambahnya suhu di sekitarnya. Selain itu, pajanan toluen lebih mudah terdeposit dan terakumulasi dalam organ-organ penting manusia seperti otak, hati, paru, ginjal, dan organ lainnya. Toluen yang terabsorbsi ke dalam otak manusia  dapat menyebabkan gangguan neurologi (ATSDR, 2015).
Dampak Penyalahgunaan Toluene
Gejala akut toluene jika terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan disertai batuk dan pilek (nasal discharge). Jika toluen terhirup dengan konsentrasi tinggi dapat memengaruhi perilaku dan menyebabkan efek pada sistem saraf pusat dengan gejala, mual, sakit kepala, pusing, tremor, gelisah, kepala terasa ringan (lightheadedness), rasa gembira berlebihan, kehilangan memori, insomnia, gangguan reaksi gerak tubuh (impaired reaction time), mengantuk, ataksia, halusinasi, somnolen, kontraksi otot atau kejang-kejang, pingsan hingga koma. Selain berpengaruh pada SSP, toluen juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskuler, yaitu dengan gejala jantung berdetak cepat, palpitasi jantung, penurunan atau peningkatan tekanan darah, disritmia, respirasi (edema paru paru akut, depresi pernapasan, apnea, asfi ksia), menyebabkan gangguan penglihatan dan dilatasi pupil serta kehilangan nafsu makan.
Keracunan kronis toluen memiliki gejala yang sama dengan gejala akut. Selain itu dapat menyebabkan kerusakan atau gagal hati dan ginjal, kerusakan otak, kehilangan berat badan, darah (sel darah merah terpigmentasi atau ternukleasi, kehilangan sel darah putih), perubahan sumsum tulang, ketidakseimbangan elektrolit), lemah otot dan rhabdomiolisis (BPOM RI, 2012).
Sumber:
ATSDR. (2015). Draft Toxigological Profile of Toluen. Diakses dari http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofi les/ tp56.pdf