Ketika mulut tidak dapat berkata maka hanya hati yang dapat mewakilkannya, mengungkapkan sebuah rasa lewat tatapan mata
Oh hati, apakah engkau mengerti kegelisahan ini yang terbelenggu dengan adanya jarak dan waktu Kapan sang waktu akan mengerti bahwa hati ini ingin terlepas dari belenggu yang telah meyiksa jiwa ini
Oh jiwa, dapatkah engkau menyempurnakan rasa jika sang hati telah dibelenggu oleh waktu dan ketidakberdayaan yang ada
Oh rasa, tidakkah engkau tau bahwa hatiku terasa pilu karna belenggu yang terus mengancamku dan membuatku menangisi semua yang telah berlalu
Oh rasa, biarkan hati ini berbicara dan menerima janganlah engaku terus membelenggunya
Biarkan lah sang jiwa memilih jalan hidupnya kemana ia akan bermuara biarkan hati tahu bahwa ia harus terlepas dari belenggu akan jiwa yang lara
Tidakkah kau tahu bahwa hati selalu berharap untuk terlepas dari belenggu yang menyiksa jiwaku tidakkah kau tahu bahwa sang rasa sedang lara mencari tambatan hati dengan berbagai cara ijinkanlah hati mencari kunci untuk melepas semua belenggu ini tidakkah kau tahu bahwa aku selalu merindukan kebebasanku
Wahai belenggu lepaskanlah aku dari semua ikatan ini , biarkanlah hatiku mencari kebahagiaannya sendiri kebahagiaan yang tak bisa ia temui di hati sanubari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H