- Melakukan Produksi Usaha Rempeyek Kemangi
- Dalam Sistem Penjualan Langsung
(Disusun Oleh
1.Suciati.
2.Syelly B.N.
3.Tommy H.
4.Untung.
SMKN 6 JEMBER
XII PM 3)
I.Latar Belakang
1.1.Latar Belakang Pemilihan Produk
Produk makanan di Indonesia banyak sekali macamnya, namun masih memungkinkan untuk dikembangkan sehingga dapat menambah khasanah kuliner di Indonesia. Disini penulis melakukan inovasi dengan melakukan produksi rempeyek kemangi, karena daun kemangi merupakan salah satu tanaman herbal yang bermanfaat bagi tubuh manusia seperti meredakan demam/ masuk angin, menyehatkan mata dan mulut, melancarkan asi dan lain sebagainya. Sehingga ini menjadi salah satu keunggulannya. Selain bermafaat bagi tubuh manusia, harganya juga terjangkau dan belum ada produsen yang memproduksi rempeyek kemangi sehingga usaha ini merupukan usaha yang menjanjikan di masa yang akan datang.
1.2.Latar Belakang Pemilihan Sistem Penjualan
Untuk memasarkan produk ini, penulis menggunakan sistem penjualan langsung, sistem dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan konsumen. Mengingat rempeyek kemangi ini belum di kenal oleh masyarakat, maka kami akan menjelaskan tentang kandungan dan manfaat rempeyek kemangi dengan rinci dan kami juga akan menyediakan tester agar di waktu konsumen ingin membeli tidak kecewa. Selain itu dengan penjualan langsung bisa mengetahui kenyamanan dan kebutuhan serta saran-saran maupun keluhan konsumen.
II.Visi Usaha
2.1.Mengembangkan usaha produksi aneka rempeyek sayuran.
III.Misi Usaha
3.1.Memproduksi usaha rempeyek kemangi
3.2.Memberikan kepuasan kepada konsumen.
3.3.Menciptakan berbagai macam rempeyek sayuran.
3.4.Memotivasi usaha budidaya sayuran.
3.5.Menciptakan lapangan kerja baru sebagai sumber penghasilan bagi produsen.
3.6.Membantu petani untuk memasarkan pertaniannya.
3.7.Mengembangkan usaha rempeyek aneka sayuran.
IV.Analisa Peluang Usaha
4.1.Strenght (kekuatan)
4.1.1.Bahan-bahan baku mudah didapatkan.
4.1.2.Rempeyek kemangi belum ada di pasaran.
4.2.Weakness (kelemahan)
4.2.1.Rempeyek ini mudah rusak, sehingga untuk meminimalkan kerugian penulis menggunakan plastik yang tebal untuk packingnya/pengemasannya.
4.2.2.Produk rempeyek ini mudah ditiru karena proses pembuatannya yang begitu gampang, untuk itu kami akan menciptakan varian rasan dan aneka macam rempeyek dari sayuran seperti rempeyek daun singkong, daun bayem, rempeyek udang dan lain-lain.
4.3.Opportunity (peluang)
4.3.1.Kebiasaan para konsumen mencari camilan yang bergizi dan murah.
4.3.2.Rempeyek banyak di gemari oleh masyarakat.
4.3.3.Peluang usaha ini sangat terbuka karena belum ada produsennya.
4.3.4.Disamping sebagai camilan rempeyek juga bisa di gunakan sebagai lauk.
4.4.Threat (ancaman)
4.4.1.Munculnya pesaing yang menjual produk rempeyek kemangi dengan harga tidak terlalu mahal, untuk mengatasi hal tersebut maka kemasan produk dibuat dengan berbagai ukuran untuk melayani daya beli konsumen yang berbeda. Disamping itu menambah varian rasa, serta mengembangkan produk rempeyek dari berbagai sayuran.
V.Marketing Mix
5.1.Produck
Produk yang kami hasilkan berupa rempeyek kemangi yang memiliki banyak kandungan gizi, yang dikemas dalam beberapa ukuran antara lain: 150g, 200g, 300g, 400g, dan 500g.
5.2.Price
Dalam penetapan harga menggunakan metode standart markup pricing karena metode ini sangat simple dalam menentukan harga yaitu dengan cara menambahkan markup/presentase dari biaya pada semua item dalam suatu produk, untuk selanjutnya harga disesuaikan berdasarkan ukuran kemasan diantaranya: 150g= 2.500; 200g= 4000; 300g= 6000; 400g= 8000; dan 500g= 10.000. Sehingga kami dapat merangkul semua konsumen baik masyarakat kalangan menengah keatas maupun kalangan menengah kebawah.
5.3.Place
Tempat/lokasi yang kami pilih yaitu mudah di jangkau oleh konsumen, letak wilayah yang strategis, dan mudah di cari oleh konsumen. Dengan demikian distribusi produk di lakukan langsung ke konsumen tanpa perantara.
5.4.Promotion
Promosi yang digunakan yaitu personal selling karena dapat memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari konsumen, sehingga akan timbul feedback/timbal balik dalam pembelian produk.
VI.Perhitungan Modal dan Harga Jual
6.1.Perhitungan Modal
1.Tepung Beras (Rose Brand) sebanyak 4kg (harga satuan Rp12.000)= (Rp 12.000×4)= Rp 48.000
2.Kemangi sebanyak 2kg (harga satuan Rp 10.000×2)= Rp 20.000
3.Daun Jeruk sebanyak 1ons= Rp 5.000
4.Kelapa sebanyak 1buah= Rp 4.000
5.Minyak Goreng sebanyak 6L (Harga satuan Rp 12.500×6)= Rp 75.000
6.Bawang Putih sebanyak 2 polor=Rp 4.000
7.Ketumbar sebanyak 1/5kg= Rp 10.000
8.Kemiri sebanyak 1/5kg= Rp 10.000
9.Kencur sebanyak 1kg = Rp 15.000
10.Garam Halus sebanyak 1pcs= Rp 2.500
11.Telur sebanyak 1kg= Rp 25.000
Jumlah  keseluruhan (48.000+20.000+5.000+4.000+75.000+4.000+10.000+10.000+15.000+2.500+25.000)= Rp 218.500
6.2.Biaya Operasional
6.2.1.1 Tabung Gas = Rp 18.000
6.2.2.Plastik 1 Roll  = Rp 145.000
6.2.3. (3 Nota ( Rp 3000×3) = Rp 9.000
6.2.4. ( 2 Bulpoin (Rp 1000×2)) =Rp 2.000.Â
Jumlah keseluruhan ( 18.000+145.000+9.000+2.000)= Rp 174.000
Penjualan produk
1. Rempeyek Kemangi berat 150g (20 Bungkus/hari Rp 2.500)= (2.500×20)= Rp 50.000
2. Rempeyek Kemangi berat 200g (18 Bungkus/hari Rp 4.000)= (4.000×18)= Rp 72.000
3. Rempeyek Kemangi berat 300g (15 Bungkus/hari Rp 6.000)= (6.000×15)= Rp 90.000
4. Rempeyek Kemangi berat 400g (15 Bungkus/hari Rp 8.000)= (8.000×15)= Rp 120.000
5. Rempeyek Kemangi berat 500g (15 Bungkus/hari Rp 10.00)= (10.000×15)= Rp 150.000
Jumlah keseluruhan (50.000+72.000+90.000+120.000+150.000)= Rp 482.000
VII.Perhitungan Laba/Rugi
Total Penjualan 1 bulan (Rp 482.000×26)= Rp 12.532.000
Total Pembelian 1 bulan (Rp 218.500×26)= Rp 5.681.000  Â
Laba Kotor 1 bulan (T.penjualan-T.pembelian)= (12.532.000- 5.681.000)= Rp 6.851.000
Biaya Operasional 1 bulan (Rp 174.000×26)= Rp 4.524.000 Â
Laba Bersih 1 bulan  (Laba kotor-Biaya operasional)= ( 6.851.000-4.524.000) = Rp 2.327.000
VIII.Analisis Keuntungan
1 bulan = Laba bersih : T. Penjualan×100% = Rp 2.327.000 :  Rp 482.000× 100% = 48%
               Â
IX.KesimpulanÂ
Rempeyek kemangi merupakan camilan yang bergizi dengan harga yang terjangkau. Selain itu, belum ada produsen yang memproduksinya, sehingga usaha ini merupakan peluang yang sangat terbuka untuk di kembangkan. Dengan harapan kedepan bisa menjadi sumber penghasilan dan bisa menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, memotivasi lapangan usaha baru untuk budidaya macam-macam sayuran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H