Mohon tunggu...
Suciati
Suciati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Proposal Rempeyek Kemangi (Persiapan UKK)

11 Maret 2019   15:46 Diperbarui: 12 Maret 2019   15:34 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

  • Melakukan Produksi Usaha Rempeyek Kemangi
  • Dalam Sistem Penjualan Langsung

(Disusun Oleh

1.Suciati.

2.Syelly B.N.

3.Tommy H.

4.Untung.

SMKN 6 JEMBER

XII PM 3)

I.Latar Belakang

1.1.Latar Belakang Pemilihan Produk

Produk makanan di Indonesia banyak sekali macamnya, namun masih memungkinkan untuk dikembangkan sehingga dapat menambah khasanah kuliner di Indonesia. Disini penulis melakukan inovasi dengan melakukan produksi rempeyek kemangi, karena daun kemangi merupakan salah satu tanaman herbal yang bermanfaat bagi tubuh manusia seperti meredakan demam/ masuk angin, menyehatkan mata dan mulut, melancarkan asi dan lain sebagainya. Sehingga ini menjadi salah satu keunggulannya. Selain bermafaat bagi tubuh manusia, harganya juga terjangkau dan belum ada produsen yang memproduksi rempeyek kemangi sehingga usaha ini merupukan usaha yang menjanjikan di masa yang akan datang.

1.2.Latar Belakang Pemilihan Sistem Penjualan

Untuk memasarkan produk ini, penulis menggunakan sistem penjualan langsung, sistem dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan konsumen. Mengingat rempeyek kemangi ini belum di kenal oleh masyarakat, maka kami akan menjelaskan tentang kandungan dan manfaat rempeyek kemangi dengan rinci dan kami juga akan menyediakan tester agar di waktu konsumen ingin membeli tidak kecewa. Selain itu dengan penjualan langsung bisa mengetahui kenyamanan dan kebutuhan serta saran-saran maupun keluhan konsumen.

II.Visi Usaha

2.1.Mengembangkan usaha produksi aneka rempeyek sayuran.

III.Misi Usaha

3.1.Memproduksi usaha rempeyek kemangi

3.2.Memberikan kepuasan kepada konsumen.

3.3.Menciptakan berbagai macam rempeyek sayuran.

3.4.Memotivasi usaha budidaya sayuran.

3.5.Menciptakan lapangan kerja baru sebagai sumber penghasilan bagi produsen.

3.6.Membantu petani untuk memasarkan pertaniannya.

3.7.Mengembangkan usaha rempeyek aneka sayuran.

IV.Analisa Peluang Usaha

4.1.Strenght (kekuatan)

4.1.1.Bahan-bahan baku mudah didapatkan.

4.1.2.Rempeyek kemangi belum ada di pasaran.

4.2.Weakness (kelemahan)

4.2.1.Rempeyek ini mudah rusak, sehingga untuk meminimalkan kerugian penulis menggunakan plastik yang tebal untuk packingnya/pengemasannya.

4.2.2.Produk rempeyek ini mudah ditiru karena proses pembuatannya yang begitu gampang, untuk itu kami akan menciptakan varian rasan dan aneka macam rempeyek dari sayuran seperti rempeyek daun singkong, daun bayem, rempeyek udang dan lain-lain.

4.3.Opportunity (peluang)

4.3.1.Kebiasaan para konsumen mencari camilan yang bergizi dan murah.

4.3.2.Rempeyek banyak di gemari oleh masyarakat.

4.3.3.Peluang usaha ini sangat terbuka karena belum ada produsennya.

4.3.4.Disamping sebagai camilan rempeyek juga bisa di gunakan sebagai lauk.

4.4.Threat (ancaman)

4.4.1.Munculnya pesaing yang menjual produk rempeyek kemangi dengan harga tidak terlalu mahal, untuk mengatasi hal tersebut maka kemasan produk dibuat dengan berbagai ukuran untuk melayani daya beli konsumen yang berbeda. Disamping itu menambah varian rasa, serta mengembangkan produk rempeyek dari berbagai sayuran.

V.Marketing Mix

5.1.Produck

Produk yang kami hasilkan berupa rempeyek kemangi yang memiliki banyak kandungan gizi, yang dikemas dalam beberapa ukuran antara lain: 150g, 200g, 300g, 400g, dan 500g.

5.2.Price

Dalam penetapan harga menggunakan metode standart markup pricing karena metode ini sangat simple dalam menentukan harga yaitu dengan cara menambahkan markup/presentase dari biaya pada semua item dalam suatu produk, untuk selanjutnya harga disesuaikan berdasarkan ukuran kemasan diantaranya: 150g= 2.500; 200g= 4000; 300g= 6000; 400g= 8000; dan 500g= 10.000. Sehingga kami dapat merangkul semua konsumen baik masyarakat kalangan menengah keatas maupun kalangan menengah kebawah.

5.3.Place

Tempat/lokasi yang kami pilih yaitu mudah di jangkau oleh konsumen, letak wilayah yang strategis, dan mudah di cari oleh konsumen. Dengan demikian distribusi produk di lakukan langsung ke konsumen tanpa perantara.

5.4.Promotion

Promosi yang digunakan yaitu personal selling karena dapat memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari konsumen, sehingga akan timbul feedback/timbal balik dalam pembelian produk.

VI.Perhitungan Modal dan Harga Jual

6.1.Perhitungan Modal

1.Tepung Beras (Rose Brand) sebanyak 4kg (harga satuan Rp12.000)= (Rp 12.000×4)= Rp 48.000

2.Kemangi sebanyak 2kg (harga satuan Rp 10.000×2)= Rp 20.000

3.Daun Jeruk sebanyak 1ons= Rp 5.000

4.Kelapa sebanyak 1buah= Rp 4.000

5.Minyak Goreng sebanyak 6L (Harga satuan Rp 12.500×6)= Rp 75.000

6.Bawang Putih sebanyak 2 polor=Rp 4.000

7.Ketumbar sebanyak 1/5kg= Rp 10.000

8.Kemiri sebanyak 1/5kg= Rp 10.000

9.Kencur sebanyak 1kg = Rp 15.000

10.Garam Halus sebanyak 1pcs= Rp 2.500

11.Telur sebanyak 1kg= Rp 25.000

Jumlah  keseluruhan (48.000+20.000+5.000+4.000+75.000+4.000+10.000+10.000+15.000+2.500+25.000)= Rp 218.500

6.2.Biaya Operasional

6.2.1.1 Tabung Gas = Rp 18.000

6.2.2.Plastik 1 Roll  = Rp 145.000

6.2.3. (3 Nota ( Rp 3000×3) = Rp 9.000

6.2.4. ( 2 Bulpoin (Rp 1000×2)) =Rp 2.000. 

Jumlah keseluruhan ( 18.000+145.000+9.000+2.000)= Rp 174.000

Penjualan produk

1. Rempeyek Kemangi berat 150g (20 Bungkus/hari Rp 2.500)= (2.500×20)= Rp 50.000

2. Rempeyek Kemangi berat 200g (18 Bungkus/hari Rp 4.000)= (4.000×18)= Rp 72.000

3. Rempeyek Kemangi berat 300g (15 Bungkus/hari Rp 6.000)= (6.000×15)= Rp 90.000

4. Rempeyek Kemangi berat 400g (15 Bungkus/hari Rp 8.000)= (8.000×15)= Rp 120.000

5. Rempeyek Kemangi berat 500g (15 Bungkus/hari Rp 10.00)= (10.000×15)= Rp 150.000

Jumlah keseluruhan (50.000+72.000+90.000+120.000+150.000)= Rp 482.000

VII.Perhitungan Laba/Rugi

Total Penjualan 1 bulan (Rp 482.000×26)= Rp 12.532.000

Total Pembelian 1 bulan (Rp 218.500×26)= Rp 5.681.000    

Laba Kotor 1 bulan (T.penjualan-T.pembelian)= (12.532.000- 5.681.000)= Rp 6.851.000

Biaya Operasional 1 bulan (Rp 174.000×26)= Rp 4.524.000  

Laba Bersih 1 bulan  (Laba kotor-Biaya operasional)= ( 6.851.000-4.524.000) = Rp 2.327.000

VIII.Analisis Keuntungan

1 bulan = Laba bersih : T. Penjualan×100% = Rp 2.327.000 :  Rp 482.000× 100% = 48%

                              

IX.Kesimpulan 

Rempeyek kemangi merupakan camilan yang bergizi dengan harga yang terjangkau. Selain itu, belum ada produsen yang memproduksinya, sehingga usaha ini merupakan peluang yang sangat terbuka untuk di kembangkan. Dengan harapan kedepan bisa menjadi sumber penghasilan dan bisa menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, memotivasi lapangan usaha baru untuk budidaya macam-macam sayuran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun