Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tatanan Kehidupan Kaljasadi, Sebuah Refleksi Diri

29 Oktober 2024   01:13 Diperbarui: 30 Oktober 2024   17:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: merdeka.com

Secara prinsip folosofis bahwa mengelola tubuh itu pararel dengan mengelola tatanan kehidupan yang idealnya adalah mengarah pada kehidupan seimbang. Sehingga apabila direfleksikan  terhadap prinsip dasar Olah Tubuh Ideal (OTB), adalah gerak yang produktif dalam mendayagunakan apa yang ada di sekitar kita yang bisa dijangkau agar tubuh kita ini benar-benar menjadi sehat-seimbang, dan ideal sebagaimana yang dimaui oleh Sang Pencipta atas ciptaan-Nya. Masalah mau atau tidak tentang gerak hidup yang idealnya seiring dengan sistem gerak alam, hal itu berpulang kepada pilihan kesadaran masing-masing pribadi. Yakni, pola hidup seimbang ataukah pola hidup timpang sebagai lawannya?

Tiada paksaan di dalam memilih suatu tatanan hidup. Mau dengan tatanan hidup seimbang silakan, mau dengan tatanan hidup timpang pun silakan.

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada tatanan hidup yang sesuai dengan fitrah Allah, sebab Dia lah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah tatanan kehidupan yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui," Ar-Rum (30):30.

"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan." Korintus 8:14.

Salam Seimbang Universal Indonesia Nusantara ...

*****

Kota Malang, Oktober di hari kedua puluh sembilan, Dua Ribu Dua Puluh Empat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun