Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lupakan Bahrain, Tataplah Laga Selanjutnya

13 Oktober 2024   23:48 Diperbarui: 14 Oktober 2024   16:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shutterstock.com/John Neff 

Usai melakoni tanding lawan timnas Bahrain, 10 Oktober 2024, di kandang Bahrain, timnas Garuda Nusantara akan melanjutkan langkah selanjutnya tanding lawan timnas China, 15 Oktober 2024, di kandang China.

Tanding lawan China tersebut merupakan laga keempat dalam putaran ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, rencananya bakal digelar di Stadion Qingdao Youth Football, Qingdao.

Timnas Garuda Nusantara, kali ini harus optimistis untuk bisa mendulang poin penuh, karena hasil tanding lawan Bahrain telah menunjukkan progresnya terhitung sejak lolos ke putaran ke-3. Bahkan, timnas Garuda Nusantara hampir saja mempermalukan Bahrain di kandangnya sendiri bila tak ada faktor non teknis yang menghalangi. 

Hasil akhir 2-2 lawan Bahrain harus diterima dengan lapang dada, meski tak dapat dipungkiri bahwa hasil imbang tersebut sebagai sesuatu yang pahit-getir untuk dirasakan.

Perjalanan timnas Garuda Nusantara masih panjang untuk bisa tembus ke putaran final FIFA World Cup 2026 di Amerika. Tak perlu berkecil hati manakala "dipencundangi" Bahrain di kandangnya sendiri. Toch, hasil seri yang didapatkan Bahrain seolah sebuah kemenangan besar bagi timnas Bahrain yang dapat kita saksikan bagaimana ekspresi mereka usai bertanding menghadapi timnas Garuda Nusantara kita. 

Artinya, ternyata dan real bahwa timnas Garuda Nusantara kita di era ini, bukanlah timnas sepak bola kaleng-kaleng ketika berhadapan dengan lawan yang secara ranking FIFA jauh di atas timnas kita. Sebuah reputasi dan prestasi yang layak untuk dibanggakan, tanpa berlebihan tentunya.

Kalau boleh saya berpandangan dalam menyikapi ketika timnas Garuda Nusantara tanding melawan timnas semacam Bahrain yang model bermainnya sarat dengan drama dan trik-trik yang berupaya memancing perhatian wasit agar memberikan hukuman pelanggaran di lapangan terhadap lawan, maka timnas Garuda Nusantara harus punya strategi jitu dalam mengantisipasi maupun terhindar dari sang pengadil lapangan itu untuk tak gampang menjatuhkan keputusan yang merugikan timnas kita, dan menguntungkan timnas lawan (Bahrain). 

Setidak-tidaknya, timnas Garuda Nusantara kita dapat berkaca kepada timnas Jepang yang hingga saat ini sebagai tim yang paling elegan dalam menorehkan hasil sempurna dalam tiga laga yang telah dilakoni. Dan, timnas Jepang sama-sama dalam satu grup C dengan timnas Garuda Nusantara kita di kualfikasi Piala Dunia kali ini.

Dari tiga pertandingan yang dilakoni, timnas Jepang telah mendulang 9 poin. Menggulung China dengan skor telak 7-0, melumat Bahrain dengan skor 5-0, dan menenggelamkan Arab Saudi dengan skor 2-0. Semua laga itu adalah laga tandang di kandang lawan. Sebuah pencapaian yang impresif bagi timnas Jepang.

Nah, mengapa timnas Jepang bisa begitu? Terlepas dari timnas Jepang sebagai raksasa sepak bola Asia yang ranking FIFA-nya bertengger di peringkat 16 dunia per September 2024, maka tidak ada salahnya timnas Garuda Nusantara kita "mencuri" ilmu bertandingnya Jepang dalam menghadapi lawan tandingnya yang begitu spektakuler capaiannya di grup C ini.

Beberapa hal yang bisa diterapkan oleh timnas Garuda Nusantara kita agar bisa mencapai hasil optimal di sisa pertandingan yang akan dilakoni ke depan sebagaimana pelajaran yang disuguhkan Jepang dalam tiga laga yang telah dilakoni, yakni:

  • Jepang, di lapisan pertahanannya selalu menutup ruang tembak dan sangat menghindari kontak fisik terhadap lawan (lebih-lebih terhadap lawan yang gaya bertandingnya seperti rata-rata dari timnas negara-negara Timur Tengah). Ini adalah dalam rangka terhindar dari perangkap pelanggaran yang diharapkan lawan.
  • Menerapkan pola bermain marking block, tidak dengan cara man to man marking. Dan, itu sangat efektif dan efisien ketika menghadapi tim semodel tim rata-rata negara-negara dari Timur Tengah yang sarat dengan drama (maaf).

Namun syarat utama dan yang paling mendasar atau sebagai modal dasar bagi tim sepak bola, kususnya bagi timnas Garuda Nusantara kita adalah wajib menjadi tim yang tanguh fisik dan mental dalam berhadapan dengan segala sistuasi dan kondisi apapun dan yang bagaimanapun di setiap berlaga. 

Hal ini demi terhindar dari praktik keculasan yang diterapkan lawan sebagai faktor yang disebut non teknis. Sehingga hasil optimal yang diharapkan, bukan tidak mungkin bakal terwujud. Sebagai contoh nyata adalah bagaimana Jepang yang sukses mencukur Bahrain di kandangnya sendiri dengan skor telak 5-0. 

Bahkan, timnas Bahrain pun tak punya kesempatan untuk memainkan drama bolanya di hadapan timnas Jepang. Bahrain hanya bisa memainkan teror melalui fansnya dengan cara menyoroti sinar laser ke wajah pemain Jepang saat menjalankan ekseskusi tendangan pinalti ke gawang Bahrain. Sinar laser itu ternyata tak mampu meruntuhkan mental tangguh dari pemain Jepang, dan gol!

Laga keempat Timnas Garuda Nusantara sebagai laga tandang menghadapi China sedang menanti, tinggal dua hari lagi. Bila strategi dan taktik bermain ala Jepang bisa diadopsi, bukan tidak mungkin timnas China bakal digulung oleh ketangguhan timnas kita, meskipun bertanding di kandang China. 

Pun demikian nantinya pada tanding leg-2 menghadapi Bahrain, 25 Maret 2025,  di SUGBK Jakarta, kesempatan untuk menggilas timnas Bahrain dengan cara yang elegan sangat terbuka untuk diwujudkan.

Timnas Garuda Indonesia Nusantara Kita, lupakan Bahrain, tataplah ke depan, masih ada hari esok untuk bisa terbang lebih tinggi lagi dalam mengguncang dunia, karena: Kita Bisa! Semoga ...

*****
Kota Malang, Oktober di hari ketiga belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun