Si Jhon: "Bro, bulan depan, kita memasuki pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, ya?"
Si Paneri: "Yoi, Bro. Tepatnya, pada 27 November 2024, dilaksanakan pemilihan kepala daerah yang terdiri dari gubernur, bupati dan walikota seluruh Indonesia Nusantara. Memangnya kenapa, Bro Jhon? Apa ada yang ganjil terhadap diriku?"
Si Jhon: "Oh, tidak juga, Bro. Hanya tanya, apakah sampeyan melibatkan diri sebagai timses salah satu dari pasangan yang sudah fix bertarung di Pilkada? Baik pasangan calon gubernur maupun pasangan calon walikota? Koq, dengar-dengar dan dari kabar burung, sampeyan masuk timses salah satu pasangan. Benarkah?"
Si Paneri: "Wah, itu tak benar, Bro! Saya ini hanyalah apa, koq bisa-bisanya terlibat sebagai timses? Nggak laah, Bro ... Kalau timses yang satunya, sih iya, saya memang teribat di dalamnya bersama sang istri."
Si Jhon: "Maksud sampeyan, Bro?"
Si Paneri: "Sampai saat ini saya kan masih eksis sebagai pelaku timses? Yaitu, penjual nasi tim yang belum sukses, karena masih tergolong sebagai pedagang kelas gurem, UMKM, PKL, dan perko-ngemper di depan toko. Hehehe ..."
Si Jhon: "Lho, rek? Koq, larinya malah ke situ? Serius ini, Bro ..."
Si Paneri: "Lho, dari tadi saya serius, Bro? Masa, ucapanku terkesan tak serius? Apa iya?"
Si Jhon: "Wah, repot dengan brader kita yang satu ini. Ampun sudah ..."
Si Paneri: "Koq, pakai repot segala, Bro? Memangnya, terjadi 'matane korep bol-e arep cepot' Â yang ada pada diriku, Bro?"
Si Jhon: "Waduh ... Begini saja, Bro. Pada 27 November 2024 nanti, itu tentang Pilkada ataukah Pilkadal?"
Si Paneri: "Yaah, jelas Pilkada, bukan Pilkadal yang berakhir dengan konsonan 'L'. Sampeyan ini, koq malah jadi ngelantur? Belum ngopi, ya? Hahaha ..."
Si Jhon: "OK, kalau begitu, apa bedanya antara Pilkada dan Pilkadal? Adakah perbedaan yang signifikan, Bro?"
Si Paneri: "Yaah, jelas beda laah, Bro ... Sampeyan ini bijimana? Wong, akronim satu tanpa konsonan L di ujung kata, dan akronim berikutnya berakhir dengan konsonan L. Dari situ kan sudah kelihatan gamblang, Bro?"
Si Jhon: "Salah besar sampeyan, Bro. Mau tahu bedanya?"
Si Paneri: "Coba, jabarkan. Sampeyan kan mantan dosen, omongan-e sakdoz, bayaran sak-sen, karya nyata-ne pun ra ono sak-sen. Sorry lho, Bro? Hehehe ..."
Si Jhon: "Bisa saja sampeyan ini, Bro ... Bedanya, Pilkada itu akronim dari Pemilihan Kepala Daerah beserta wakilnya, yakni gubernur, bupati, dan walikota, yang teknis pelaksanaannya meggunakan cara pilihan langsung sebagaimana pada mekanisme Pemilu Nasional, Pilpres maupun Pileg."
Si Paneri: "Lha, kalau Pilkaldal, pak dosen?"
Si Jhon: "Pemilihan Para Kadal. Dimana para pemilih, ke depan tak perlu kecewa, sakit hati ataupun  frustrasi terhadap yang terpilih bila pada akhirnya, begitu menjabat, ternyata sang pemilih merasa dikadali oleh yang berhasil terpilih dan menjabat sebagai kepala dan wakil kepala daerah itu, hehehe ..... Paham, Bro?"
Si Paneri: "Dasar, pak dosen?!"
*****
Kota Malang, Oktober di hari ketiga, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H