Si Jhon: "Waduh ... Begini saja, Bro. Pada 27 November 2024 nanti, itu tentang Pilkada ataukah Pilkadal?"
Si Paneri: "Yaah, jelas Pilkada, bukan Pilkadal yang berakhir dengan konsonan 'L'. Sampeyan ini, koq malah jadi ngelantur? Belum ngopi, ya? Hahaha ..."
Si Jhon: "OK, kalau begitu, apa bedanya antara Pilkada dan Pilkadal? Adakah perbedaan yang signifikan, Bro?"
Si Paneri: "Yaah, jelas beda laah, Bro ... Sampeyan ini bijimana? Wong, akronim satu tanpa konsonan L di ujung kata, dan akronim berikutnya berakhir dengan konsonan L. Dari situ kan sudah kelihatan gamblang, Bro?"
Si Jhon: "Salah besar sampeyan, Bro. Mau tahu bedanya?"
Si Paneri: "Coba, jabarkan. Sampeyan kan mantan dosen, omongan-e sakdoz, bayaran sak-sen, karya nyata-ne pun ra ono sak-sen. Sorry lho, Bro? Hehehe ..."
Si Jhon: "Bisa saja sampeyan ini, Bro ... Bedanya, Pilkada itu akronim dari Pemilihan Kepala Daerah beserta wakilnya, yakni gubernur, bupati, dan walikota, yang teknis pelaksanaannya meggunakan cara pilihan langsung sebagaimana pada mekanisme Pemilu Nasional, Pilpres maupun Pileg."
Si Paneri: "Lha, kalau Pilkaldal, pak dosen?"
Si Jhon: "Pemilihan Para Kadal. Dimana para pemilih, ke depan tak perlu kecewa, sakit hati ataupun  frustrasi terhadap yang terpilih bila pada akhirnya, begitu menjabat, ternyata sang pemilih merasa dikadali oleh yang berhasil terpilih dan menjabat sebagai kepala dan wakil kepala daerah itu, hehehe ..... Paham, Bro?"
Si Paneri: "Dasar, pak dosen?!"
*****