Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Hidup yang Memburam

12 Agustus 2024   01:10 Diperbarui: 12 Agustus 2024   19:55 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihatlah sekelilingmu
Betapa kian menggejala pada setiap sisi tanpa kecuali
Memantulkan pandangan yang memburam
Tentang pikiran yang ditumpahkan
Tutur kata yang diledakkan 
Perilaku yang dipertontonkan
Serba abu-abu menuju gulita membelakangi cahaya

Belum cukupkah isyarat dan tanda itu dibentangkan
Sebagai bicara Tuhan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa manusia?
Bencana perang, bencana alam adalah tanda awal bermula
Akibat dari keseimbangan hidup yang tak terjaga dan terpelihara
Akan memuncak menjadi runtuhnya peradaban
Yang selama ini dipuja dan dibanggakan
Meski sebenarnya berselimutkan kepalsuan tiada tara

Surga dunia yang nampak dirasa
Neraka dunialah sebenarnya di balik itu semua
Sebab iblis sukses mempedaya manusia
Menjadi  kantuk dalam lena hingga lupa pada Tuhannya

Saatnya tiba sudah dekat
Akan berganti menjadi serba indah, penuh kedamaian
Namun tidaklah serta merta begitu saja
Semuanya pasti ada proses yang harus dilalui
Dan, momentum yang musti dicermati

Bersiap-siaplah, bangun dan bangkitlah, wahai manusia!
Sebelum sangkakala bertiup menggema di seantero jagad raya ...

*****

Kota Malang, Agustus di hari kedua belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat. 


     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun