Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Hattrick-nya Indra Sjafri

28 Juli 2024   23:16 Diperbarui: 28 Juli 2024   23:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: bola.com

Filosofi bahwa bola itu bundar terhadap sepak si kulit bundar, memang layak untuk dibuktikan pada fakta realitanya dalam suatu pertandingan sepak bola. Apalagi dalam sebuah turnamen yang berujung pada harapan untuk bisa menggondol piala dan ditahbiskan sebagai sang jawara. Tak terkecuali bagi Timnas U19, Garuda Nusantara Muda, yang sedang melakoni tanding di AFF Cup U-19 2024 di bawah besutan couch Indra Sjafri (IS).

Di edisi turnamen kali ini, Garuda Nusantara Muda (GNM) U-19  sukses mencapai final setelah menaklukkan Timnas Malaysia U-19 dengan skor tipis 1-0 pada babak semifinal,  Sabtu, 27 Juli 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur. Di partai final, GNM U-19 kita bakal berhadapan dengan Thailand U-19 setelah di babak semifinal sukses menaklukkan Australia U-19 dengan skor 1-0, sama dengan skor yang ditorehkan oleh GNM U-19 kita ketika menaklukkan Harimau Malaya U-19.

Couch IS, boleh dikata yang merepresentasikan arsitek bola lokal "spesialis" timnas di level bawah senior kita, sebenarnya bukanlah pembesut tim bola tanah air yang kaleng-kaleng. Meskipun tak jarang menuai kritikan dan cibiran dari pendukung timnas bola tanah air dengan sebutan "Pelatih Minim Taktik-Strategi". Namun, torehan yang telah dibukukan oleh seorang IS dalam menghantarkan tim asuhannya menjadi jawara, tak bisa dipungkiri begitu saja.

Nama couch IS tampil di permukaan blantika persepakbolaan nasional dan internasional, adalah saat couch IS sukses menghantarkan timnas GNM U-19 menjadi juara  AFF Cup U-19 pada 2013 di Sidoarjo, yang di final mengalahkan timnas Vietnam U19 lewat drama adu pinalti dengan skor akhir 7-6, setelah bermain imbang 1-1 pada waktu tanding normal. Dari sinilah couch IS mulai dikenal oleh publik bola tanah air maupun publik bola internasional, khususnya di level kelompok umur (remaja) U19. Dari sini pula nama couch IS tertoreh dalam sejarah persepakbolaan tanah air dengan guratan tinta emasnya.

Tak berhenti sampai di sini seorang IS dalam upaya mendongkrak reputasi dunia persepakbolaan tanah air yang sebelumnya disebut-sebut sebagai timnas bola yang "miskin prestasi". Bukan tanpa alasan yang mendasar gelar tersebut disematkan kepada timnas bola kita, utamanya yang berlabelkan timnas senior. Setidak-tidaknya, di kawasan ASEAN dengan gelaran kejuaraan sepak bola dalam siklus 2 tahunan, yakni piala AFF atau ASEAN Football Championship yang saat ini bernama ASEAN Cup, timnas bola kita belum pernah menyabet gelar juara sama sekali sejak kali pertama turnamen yang dinaungi oleh Federasi Sepak Bola negara-negara ASEAN itu digelar pada 1996.

Setelah sukses membawa GNM U-19 menjadi jawaranya, seorang IS sukses menghantarkan GNM U-19 mengalahkan Korea Selatan U-19 dalam laga terakhir penyisihan grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, 12 Oktober 2013. Kemenangan 3-2 atas Korea Selatan menjadikan Indonesia lolos langsung ke putaran final Piala Asia U-19 2014 yang dilangsungkan di Myanmar. Namun sayang, GNM U-19 di turnamen Piala Asia U-19 2014 mengalami antiklimaks dan berhenti sampai pada fase grup dengan poin: 0. GNM U-19 di turnamen ini berada di grup B, satu grup dengan timnas U-19 Uni Emirat Arab (UEA), Uzbekistan dan Australia.

Kegagalan total couch IS dalam membesut anak asuhnya di Piala Asia U-19 pada 2014 di Myanmar, nampaknya dijadikan sebagai cambuk pelajaran yang sangat berharga bagi dirinya untuk terus menempa diri dalam berkontribusi yang berarti bagi perkembangan dan kemajuan sepak bola tanah air untuk bisa berbicara di level Asia, bahkan dunia. 

Tak pelak, pada SEA GamesGames 2023 yang berlangsung di Kamboja, timnas GNM U-22 sukses menyabet medali emas setelah di final menaklukkan Thailand U-22 dengan skor fantastis, 5-2 dalam tanding dramatis dan harus ditempuh melalui tambahan waktu, extra time 2 x 15 menit. Sebab, hingga 90 menit waktu standar pertandingan berakhir, kedudukan skor imbang 2-2 bagi Indonesia dan Thailand. 

Sepuluh tahun sejak couch IS sukses menghantarkan timnas GNM U-19 menjadi jawara ASEAN di ajang AFF Cup 2013, kembali dirinya menjawab dengan torehan prestasi bagi sepak bola tanah air dengan mencatatkan timnas GNM U-22 menjadi jawara sepak bola SEA Games 2023 dengan menaklukkan salah satu raja dan raksasa sepak bola ASEAN, Thailand, di samping raja dan raksasa sepak bola ASEAN lainnya, yakni Vietnam dan Malaysia. Pencapaian ini sekaligus sebagai jawaban atas penantian yang panjang bagi Indonesia di ajang bola SEA Games sejak timnas Garuda Nusantara ditahbiskan sebagai jawara bola SEA Games pada 1991 di Manila, Filipina. Dan, inilah kali kedua couch IS sekses membawa timnas GNM menjadi sang jawara di kawasan ASEAN, Persatuan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dengan federasi sepak bolanya bernama ASEAN Football Federation yang diakronimkan sebagai AFF.

Di tahun 2024 kali ini, di ajang edisi turnamen AFF Cup U-19 kali ini, akankah sang arsitek pembesut bola GNM U-19, couch IS, yang telah sukses menghantarkan anak asuhnya mencapai final, dan akan berlaga melawan timnas Thailand U-19 pada Senin, 29 Juli 2024 di Stadion GBT, Surabaya, Jawa Timur, untuk menciptakan hattrick sebagai arsitek pembesut bola tanah air, yakni dengan sukses  menghantarkan timnas GNM U-19 sebagai jawaranya?

Tak ada yang tak mungkin terjadi di dunia ini. Mungkin uangkapan itu yang pas bagi seorang IS bersama laskar bola GNM U-19 untuk kembali menggenggam gelar jawara di edisi turnamen AFF Cup U-19 kali ini. Selanjutnya, tak ada lawan tanding sekuat apapun di ranah sepak bola yang tak bisa dikalahkan dan ditaklukkan. Tinggal bagaimana caranya menemukan celah kelemahan lawan sebagai ruang yang harus dimanfaatkan untuk dikonversikan menjadi kemenangan yang berujung sebagai jawara. Mari kita tunggu bagaimana strategi-taktik yang akan dijalankan oleh couch IS, dan seperti apakah hasil akhirnya nanti. Semoga!

*****

Kota Malang, Juli di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.             

        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun