Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pembalap, Pembalak dan Pemalak Liar

16 Juli 2024   23:41 Diperbarui: 17 Juli 2024   13:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

"Terus terang saja, saya terinspirasi oleh kejadian pada Minggu, 14 Juli 2024, baru saja kejadian itu. Yakni, pada saat perjalanan pulang dari Bali. Mobil travel yang saya tumpangi ketika memasuki gerbang portal penyeberangan di Gilimanuk, sang sopir koq menggerutu dan bergumam getir setelah memenuhi kewajibannya untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dan penumpang yang akan menyeberang oleh petugas. 'Haddah ... Model dan gayanya yang pemeriksaan STNK laah, cheking laah ... toch, ujung-ujungnya jadi pemalak terhadap kita yang awam-kebanyakan ini. Mentang-mentang sebagai petugas aparat, ternyata ya masih tega kepada kita sang buruh sopir ini ....' Begitu saya dengar sendiri ucapan sang sopir benada ngedumel bin dongkol terhadap petugas pelabuhan penyebarangan Gilimanuk," kata si Jhon berkisah nyata.

Input sumber gambar: perjalanan pulang dari Bali, dokpri.com
Input sumber gambar: perjalanan pulang dari Bali, dokpri.com
"Waduh, sebegitunya ya mentalitas oknum petugas yang merangkap sebagai pemalak atau tukang palak ya, Bro? Sampeyan gak sempat tanya kepada sang sopir, kena berapa nominal pemalakannya, Bro?" tanya si Paneri penasaran.

"Ya, nggak laah ... Waktu itu saya hanya sekedar jadi pendengar dan pengamat independen, dan hanya ingin membuktikan terhadap benarkah yang saya dengar selama ini, bahwa para driver saat melintas dermaga penyeberangan dimanapun yang salah satunya ya ini, acapkali dan sering kali dipalak oleh petugas dermaga penyeberangan dengan nominal tertentu. Itu saja, Bro!" Jawab si Jhon tegas kepada si Paneri.

"Oh, iya ya, apa urusannya ya? Yang penting sebagai penumpang sudah aman, nyaman dan selamat sampai tujuan ketika menikmati jasa pelayanan agen travel dalam perjalanan. Begitu ya, Bro?" Timpal si Paneri.

"Ya, begitulah, berapapun nominal pemalakannya, tetap saja sebagai bagian pantulan fragmentasi dari sekian tindak kejahatan pidana korupsi di negeri ini," tukas si Jhon simpel.

Sekecil apapun tindak perselingkuhan
Tetap saja sebagai kejahatan, sebagai tindak pidana
Betapapun indahnya peraturan perundang-undangan itu diberlakukan
Bahkan digawangi oleh para sang penegak
Namun bila hanya pada batas teori dan konsepsi ideal
Dan, tak bersua pada tindak nyata dan benar-benar nyata
Maka peraturan hanyalah tinggal peraturan yang bernama belaka
Sementara, realitas yang dijiwai integritas
Jauh panggang dari api sebagai wujud harmonisasi tanpa basa-basi ....

*****

Kota Malang, Juli di hari keenam belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.  

      

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun