Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Momentum

28 Mei 2024   23:20 Diperbarui: 28 Mei 2024   23:59 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Adalah saat yang tepat
Kesempatan dan ruang yang diberikan Tuhan
Kepada manusia yang mau berpikir, bertindak dan bersikap

Kesempatan menjalankan rangkaian tindakan
Berbuat, mengolah yang berujung pada karya nyata
Dalam rancang bangun menurut maunya Tuhan Yang Maha Segala

Berproses menuju tegaknya tatanan hidup ideal
Penuh keseimbangan di segala aspek kehidupan
Tanpa kecuali, tanpa ada yang tercecer

Mempersiapkan dan melatih diri, itulah seharusnya!
Seiring dengan jalannya kehancuran tatanan kehidupan timpang
Yang memuncak, memporak poranda

Setiap proses menuju tujuan, ada momentumnya
Di kala belum tiba saatnya, praktik tahapan proses
Tidaklah mungkin dipaksakan ...

Di saat tatanan kehidupan timpang berjalan menuju kehancuran
Di situlah bakal mendorong kuat hingga lebih cepatlah
Jalan menuju tegaknya tatanan kehidupan ideal, penuh keseimbangan

Ingat, bahwa bencana alam, wabah dan konflik global!
Adalah mode penghancuran dunia oleh manusia serakah
Dan, itulah proses kehancuran peradaban timpang ...

Kekeringan, banjir, badai, tanah longsor, di pelbagai belahan dunia
Adalah bencana iklim akibat perusakan alam

Lemahnya daya tahan tubuh manusia yang memuncak sebagai wabah
Adalah akibat perusakan tubuh manusia karena ulah manusia itu sendiri

Konflik global yang memuncak menjadi perang dunia
Adalah akibat perusakan sistem sosial-ekonomi yang melahirkan krisis ekonomi global

Lalu, apa yang seharusnya dilakukan saat ini
Manakala menyambut bila saatnya momentum tiba?

Persiapkanlah diri dan berlatihlah
Sampaikanlah peringatan yang telah diisyaratkan Tuhan
Semaksimal mungkin, seoptimal mungkin

Dengan cara yang seindah-indahnya ....

 

*****

Kota Malang, Mei di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua puluh Empat.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun