Pada prinsipnya, garis hidup adalah jalan kehidupan manusia sejak dari awal diciptakan, dimatikan, dan dibangkitkan. Sebagaimana tersebut dalam QS Al-A'raf (7):25,
(25) Allah berfirman, "Di bumi ini kalian dihidupkan, dimatikan, dan dibangkitkan."
Maka, bumi tempat kehidupan manusia merupakan habitat yang nyata sesuai untuk kehidupan manusia. Bumi, planet-planet dan benda langit lainnya adalah serpihan matahari sebagai inti tata surya.
Jarak bumi sangat ideal dari matahari, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, membuat suhu bumi menjadi ideal, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Suhu yang ideal membuat oksigen (O2) banyak menyelubungi bumi, O2 dan H2 bersenyawa membentuk air sebagai sumber kehidupan di bumi. O2 dan unsur lain membentuk atmosfer sebagai pelindung bumi.
Tahapan (zaman) kehidupan manusia, terdiri dari:
- Tahapan kehidupan dunia, yakni manusia diciptakan hingga kematian (kehancuran) akhir zaman.
- Tahapan kehidupan akhirat (abadi), dimana manusia dibangkitkan, hidup abadi sesuai dengan habitat masing-masing (Jannah dan Naar).
- Tahap dunia dengan pintu pembatas tahap kematian menuju tahap akhirat.
Tahapan dunia, terdiri dari:
A. Penciptaan Mahluk Hidup
- Selain air, ada senyawa-senyawa lain di bumi yang merupakan unsur pembangun tubuh mahluk hidup.
- Jenis mahluk hidup yang diciptakan pada awalnya adalah mikro organisme sebagai pengurai yang menyediakan makanan untuk tumbuhan. Tumbuhan diciptakan untuk konsumsi bagi manusia dan mahluk pemakan tumbuhan lainnya. Mahluk pemakan tumbuhan diciptakan untuk mahluk pemakan daging.
- Penciptaan mahluk hidup diawali dengan penciptaan DNA sebagai blueprint  tubuh mahluk hidup.
- Di habitat air, DNA tercipta untuk tumbuhan dan binatang air.
- Di daratan, DNA tercipta untuk mahluk darat, termasuk manusia.
- Di tempat-tempat yang tinggi, DNA tercipta untuk mahluk yang hidup di tempat-tempat yang tinggi.
Adapun teori Evolusi adalah sangat menyesatkan, karena menghilangkan peran dan kerja rancangan sistem Tuhan yang sangat revolusioner.
Penciptaan manusia/hewan pertama, langsung dari alam (menggunakan rahim alam). Dari DNA dibentuk sel, kumpulan sel membentuk jaringan, jaringan menjadi organ-organ, organ-organ  menjadi sistem organ, dan jadilah mahluk hidup.
Penciptaan mahluk kedua tanpa perkawinan (menggunakan rahim betina). Sel telur berproses menjadi janin tanpa dibuahi sperma, janin tumbuh di dalam rahim induk betina.
B. Tahap Pembangunan Budaya
- Allah menuntun Adam hingga menciptakan keteraturan hidup, budaya dan peradaban yang ideal (Jannah).
- Tetapi Iblis berhasil menjerumuskan Adam ke dalam kehidupan liberal, tidak ada keteraturan, kacau balau dan saling bermusuhan, mulailah timbul penyakit dan berbagai bencana.
- Potensi kehidupan yang buruk dan penuh penyakit mulai tertanam dalam DNA dan diwariskan secara turun temurun (dosa waris). Potensi kehidupan yang baik seimbang juga diwariskan turun temurun (pahala waris), terjadi pertarungan Haq dan Bathil.
Dunia adalah tahapan seleksi manusia
- Manusia dilahirkan dengan membawa potensi yang baik dan buruk yang terekam di dalam DNA-nya (microchip dan morfologi manusia).
- Manusia yang berhasil mengurangi potensi yang buruk/negatif dalam menjalankan kehidupan dan mampu menyeimbangkan potensi positif yang mendominasi kehidupannya, akan direkam ke dalam DNA-nya, begitu pula sebaliknya.
- Pada tahapan dunia, terseleksilah perilaku hidup manusia. Perilaku baik dan buruk, dan semua perilaku itu terekam ke dalam DNA masing-masing.
- Madinah (Jannah) adalah wujud kehidupan ideal (sempurna) yang harus diperjuangkan manusia, sehingga manusia punya pengalaman dalam membangun Jannah di akhirat.
C. Tahapan Kematian
- Kematian adalah akhir tahapan kehidupan dunia setiap manusia.
- Kehancuran akhir (kiamat) adalah akhir keseluruhan tahapan dunia
- Manusia yang mati membawa kebaikan (khusnul khatimah), terekam ke dalam DNA kebaikan-kebaikan hingga kematiannya.
- Kematian adalah pintu pembatas antara tahapan kehidupan dunia dan akhirat (Hadits).
Sadarilah, bahwa dunia dan akhirat, adalah sangat dekat ..!! (Bersambung)
Sekian dan terima kasih. Salam Seimbang Universal Indonesia Nusantara ....
*****
Kota Malang, Maret di hari keempat, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H