Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isyarat dan Pesan dari Tuhan (Bagian 5, Penutup)

18 Februari 2024   06:52 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:15 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

"Dan tiada paksaan di dalam memilih suatu tatanan hidup. Mau meng-amin-i silakan, tidak pun silakan. Sebab, sesungguhnya hidup adalah pilihan dan keseimbangan ..."

Ulasan saya sebelumnya tentang gambaran dunia yang begitu dahsyat, peristiwa kiamat, yakni kiamat peradaban, dan bukan kiamat akhir dunia, sebab Tuhan masih menyisakan sedikit kehidupan di bumi ini. Terjadi proses pemulihan perbaikan keseimbangan di bumi meskipun tidak sesempurna proses pemulihan keseimbangan di tahapan Akhirat, karena "kiamat akhir dunia", kehancuran yang terjadi adalah total, menyeluruh, tidak menyisakan kehidupan sama sekali di muka bumi.

Dengan kata lain, proses mem-format ulang bumi dilakukan secara total sehingga bumi dan langit, atmosfer yang menyelubunginya akan kembali kondisinya seperti pada waktu awal diciptakannya (QS Al-Anbiya (21):104, Injil Yeyasa Bab 34:4; Bab 51:6; Bab 65:17; Bab 66:22). Dan, kehidupan baru, peradaban baru yang akan dibangkit di tahapan kehidupan akhirat, akan ditata dengan sistem keseimbangan yang sempurna.

Nah, selanjutnya bagaimana dengan gambaran proses kebangkitan manusia dan kehidupan di Akhirat, serta bagaimana sistem kehidupan di Akhirat dijalankan? Mari disimak uraian berikut ini ...

Proses Kebangkitan Manusia

Bila Tuhan bisa menciptakan manusia, maka tentunya juga sangat mudah untuk membangkitkan manusia dari kematiannya, meskipun tubuh manusia sudah tak bersisa sama sekali (QS Al-Hajj (22):7, QS Ar-Rum (30):27, QS Al-Isra (17):49-52, QS Yasin (36):78-79, QS Al-Qiyamah (75):3-5, Injil Yohanes Bab 5:28-29). 

Manusia saat ini sudah mampu menciptakan teknologi kultur jaringan, yakni menumbuhkan tanaman dari potongan bagian-bagian tanaman di dalam media khusus. Dalam pembiakan hewan dikenal dengan teknologi kloning, membikin individu baru tanpa melalui proses perkawinan atau pembuahan. Sel-sel binatang yang akan di-kloning diambil dari bagian tubuh binatang yang kemudian diletakkan di dalam media khusus. Setelah tumbuh menjadi embrio, dipindahkan ke rahim binatang betina yang sejenis, seterusnya tumbuh dan berkembang hingga lahir individu baru.

Pada dasarnya, DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) manusia bisa berubah selama manusia tersebut masih hidup, menyesuaikan dengan perilaku, sifat dan kebiasaan sehari-hari. Manusia-manusia awal yang diciptakan Tuhan tentunya mempunyai wujud yang lebih sempurna dan seimbang. Namun seiring dengan perilaku, sifat dan kebiasaan sehari-hari yang cenderung tidak seimbang, maka mulailah timbul pelbagai penyakit dalam tubuh manusia, dan hal tersebut sedikit banyak akan merubah susunan kode genetik dalam DNA, dimana DNA sudah tak sesempurna lagi seperti pada saat dilahirkan. Itulah yang diwariskan kepada anak cucu menjadi penyakit turunan, atau biasa dikenal dengan "dosa waris", yaitu potensi penyakit fisik termasuk sifat atau perilaku yang cenderung negatif yang diwariskan dari orang tuanya.

Bila si anak mampu berjuang menjalankan kehidupan yang baik dan seimbang, maka dia bisa menghapus dosa waris tersebut, memperbaiki struktur DNA sehingga penyakit fisik ataupun potensi sifat-sifat negatif tidak akan muncul dalam kehidupannya. Makanya dalam Islam ada prosesi khitan atau sunat, dan di dalam Nasrani ada pembaptisan, sebuah ritual simbolik untuk mengarahkan perilaku anak agar menjalani kehidupan "Bersih-Seimbang", sehingga akan menghapus potensi penyakit maupun sikap.

Perlu diketahui, bahwa DNA manusia adalah seperti micro chip yang tertanam di setiap sel manusia, mampu merekam sifat atau perilaku baik ataupun buruk setiap manusia. Dan, saat manusia meninggal, DNA di dalam tubuhnya adalah rekaman terakhir dari perilaku manusia.

Tuhan akan menyimpan dan mengamankan DNA terakhir tersebut, yang akan menjadi blue print atau rancangan dasar wujud setiap manusia ketika dibangkitkan di masa kehidupan Akhirat. Jadi, jika seseorang saat sebelum meninggal, energi kehidupannya dimaksimalkan untuk berjuang menegakkan kebaikan atau keseimbangan, maka gelombang energi akan ditangkap dan direkam dalam DNA. Ketika meninggal, orang tersebut mati membawa catatan sertifikat kebaikan dalam hidupnya. Dan, itu menjadi bekal utama saat menghadapi pengadilan Tuhan (penghakiman terakhir). Sebaliknya, seseorang jika sebelum meninggal banyak melakukan keburukuan, maka hal itu juga terekam dalam DNA-nya dan menjadi catatan atau sertifikat buruk atas perilaku orang tersebut.  

Kemudian, ketika manusia dibangkitkan kembali pada tahapan kehidupan Akhirat, maka bentuk fisik masing-masing menyesuaikan dengan rekaman DNA saat meninggal (QS Al-Zalzalah (99):6-8).

Bagi pejuang-pejuang penegak kehidupan seimbang, mereka akan dibangkitkan dengan fisik yang ideal menawan sesuai dengan rekaman DNA terakhir. Bagi yang berperilaku buruk, maka bentuk fisiknya juga akan seburuk perilakunya, meskipun selama hidup di dunia berpenampilan menawan. Pada bagian-bagian tubuh yang cacat menunjukkan selama hidup sering digunakan untuk hal-hal yang buruk.

Mereka akan berkelompok-kelompok, yang fisiknya normal ideal berkumpul sesamanya, yang cacat atau buruk juga berkumpul dengan sesamanya (QS Al-Waqi'ah (56):7-10). Dari sinilah, tubuh masing-masing telah memberikan kesaksian atas perilaku mereka selama hidup di Dunia, dan keputusan pengadilan Tuhan tidak akan salah sedikitpun (QS Al-Qiyamah (75):14-15, QS Al-Fushshilat (41):20-21). 

Selanjutnya, mereka yang dibangkitkan dengan fisik ideal akan dikerahkan memasuki ruang kehidupan yang indah, nyaman dan seimbang, habitat ideal untuk manusia. Sebagian mereka yang pernah berjuang membangun dan menegakkan sistem kehidupan di dunia mengatakan, bahwa ruang dan pola penataan kehidupan surgawi, mirip dengan apa yang pernah mereka bangun di dunia, apakah Bait Allah, Kerajaan Allah, Madinah Al-Munawarah, ataupun tatanan yang pernah dibangun oleh Nabi-Nabi yang lain.

Namun demikian, Surga atau Jannah di akhirat lebih sempurna dari apa yang pernah diwujudkan para Nabi atau Rasul-Rasul di dunia setelah Adam. Yakni, sebuah tatanan kehidupan yang benar-benar seimbang dalam semua aspeknya. Dan, di Akhirat, Setan dari bangsa Jin ataupun manusia-manusia jahat perusak keseimbangan, semuanya telah diisolir di dalam neraka, tak bisa lagi membuat kerusakan di Bumi selama-lamanya. 

Catatan:

  • QS Al-Isra (17):49-52

(49) Dan mereka berkata, "Apabila kami telah menjadi tulang-belullang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai mahluk yang baru?"

(50) Katakanlah (Muhammad), "Jadilah kamu batu atau besi, 

(51) atau menjadi mahluk yang besar (yang tidak mungkin hidup kembali) menurut pikiranmu." Maka mereka akan bertanya, "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah, "Yang telah menciptakan kamu kali pertama." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, "Kapan kiamat itu akan terjadi?" Katakanlah, "Barangkali wakktunya sudah dekat,"

(52) yaitu pada hari ketika Dia memanggil kamu, dan kamu mematuhi-Nya dan kamu mengira rasanya hanya sebentar saja kamu berdiam di dalam kubur.

  • QS Al-Anbiya (21):104

(104) Ingatlah pada hari Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami memulai penciptaan yang pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.

  • QS Al-Hajj (22):7

(7) dan sungguh hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitan siapapun yang di dalam kubur.

  • QS Ar-Rum (30):27

(27) Dan Dialah yang memulai penciptaan kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.   

  • QS Yasin (36):78-79

(78) Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?"

(79) Katakanlah (Muhammad), "Yang akan menghidupkannya adalah Allah yang menciptakannya kali pertama. Dan dia Maha Mengetahui tentang segala sesuatu, 

  • QS Al-Fushshilat (41):20-21

(20) Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengarannya, penglihatannya, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan.

(21) Dan mereka berkata kepada kulit mereka, "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab, "Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang juga menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, Dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan."

  • QS Al-Waqi'ah (56):7-10

(7) dan kamu menjadi tiga golongan,

(8) yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,

(9) dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu, 

(10) dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu masuk surga, 

  • QS Al-Qiyamah (75):3-5

(3)  yang dalam hal itu mereka berselisih.

(4) Tidak! Kelak, mereka akan mengetahui,

(5) sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.

  • QS Al-Qiyamah (75):14-15

(14) Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri,

(15) dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasanya.

  • QS Al-Zalzalah (99):6-8

(6) Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk memperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya.

(7) Dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya merekan akan melihat balasannya.

(8) Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.

  • Injil Yohanes Bab 5:28-29

(28) Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaranya.

(29) Dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan berbangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

  • Injil Yeyasa Bab 34:4

(4) Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, seperti gugurnya pohon ara.

  • Injil Yeyasa Bab 51:6

(6) Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.

  • Injil Yeyasa Bab 65:17

(17) Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. 

  • Injil Yeyasa Bab 66:22

(22) Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunanmu akan tinggal tetap.

Sekian dan terima kasih. Salam Seimbang Universal Indonesia Nusantara ....

 

*****

Kota Malang, Februari di hari kedelapan belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun