Mohon tunggu...
subur wijaya
subur wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas Islam 45 Bekasi

Saya orang yang suka dengan olahraga terutama sepakbola, karena dengan sepak bola saya dapat mengerti dan terdidik untuk dapat memasuki kehidupan sehari hari, dengan mental yang dilatih menjadikan saya tidak mudah untuk menyerah dalam hal apapun.

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel Sebelas Patriot

13 Juni 2023   20:15 Diperbarui: 13 Juni 2023   20:25 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"SEBELAS PATRIOT"

Kegiatan Membaca novel adalah hal yang menyenangkan dimana kita sebagai pembaca menjadi lebih terinspirasi dan juga bahkan kita menjadi termotivasi seelah membaca novel yang kita baca. Dengan membaca novel kita bisa menambah referensi dari bacaan-bacaan yang kita baca juga kita bisa menmbahkan kualitas bacaan kita yang sebelumnya mungkin agak kurang lihai dalam membaca menjadi lebih lihai dan juga bisa mengorganisir bacaan-bacaan yang kita baca. Membaca juga dapat menghilangkan stres dan juga dapat menghindari rasa bosan apalagi untuk remaja. Membaca juga sangat bagus untuk kesehatan biologis kita seperti otak yang terus berjalan dan juga hati yang mengikuti emosional dengan sesuatu hal yang kita baca.

Membaca novel-novel Andrea Hirata, semua pembaca secara alami mengembangkan sifat-sifat yang menikmati cerita dan pilihan kata yang ia tulis dalam karya-karyanya. Jelas itu memungkinkan pembaca mengikuti alur cerita yang sedang berlangsung. Tentang makna hidup, cita-cita, keluarga dan hal-hal lain yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan jika Anda menikmati cerita dalam novel "Eleven Patriots", yang menceritakan tentang sepak bola di Belitong tetapi juga Indonesia pada umumnya hingga sepak bola dunia. Kisah ayahnya yang bermain sepak bola melawan kompeni Belanda hingga akhirnya kakinya lumpuh setelah memenangkan pertandingan dengan kompeni tersebut. Saat membaca novel-novel Andrea Hirata, tentu ada kekhasan yang diperhatikan setiap pembaca: Ia menikmati cerita dan pilihan kata yang ia tulis dalam karya-karyanya. Jelas itu memungkinkan pembaca mengikuti alur cerita yang sedang berlangsung. Tentang makna hidup, cita-cita, keluarga dan hal-hal lain yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan jika Anda menikmati cerita dalam novel "Eleven Patriots", yang menceritakan tentang sepak bola di Belitong tetapi juga Indonesia pada umumnya hingga sepak bola dunia. Kisah ayahnya yang bermain sepak bola melawan perusahaan Belanda hingga kakinya lumpuh setelah memenangkan pertandingan dengan perusahaan tersebut.

Ceritanya dibalut indah dengan sentuhan sepak bola Indonesia. Jika keterpurukan sepak bola nasional sudah berhenti, novel ini memang mimpi dan harapan sepak bola Indonesia bisa berkobar dan unjuk gigi ke timnas. Dunia sepak bola kita mampu menembus dunia bahkan terukir, dulu orang Belitong menang melawan perusahaan Belanda. Begitulah cara Andrea bercerita, menyindir dengan gaya menyindirnya dan membawa pembaca ke hadapan fakta dan hal-hal yang bisa dilakukan untuk memajukan sepak bola nasional di dalam PSSI.

Sampai bingung cerita perjalanan Andrea ke luar negeri ini untuk mendapatkan jersey Luis Figo pemain Real Madrid idola ayahnya bahkan harus berjuang dan bekerja keras untuk mendapatkan jersey tersebut walaupun harganya mahal jadi bikin aneh juga . Setelah beberapa pekerjaan, dia menjadi asisten umum di salah satu klub paling terkenal di Inggris, sampai dia bahkan punya uang untuk membelikan kemeja Luis Figo untuk ayahnya.

Berkat pengembaraannya, Andrea akhirnya bertemu dengan Andriana, gadis penjual souvenir Real Madrid, mengikutinya, belajar tentang sepak bola dan menghargainya, cintanya pada negaranya, bahwa sepak bola adalah semangat hidup untuk mencintai. kebanyakan orang di dunia ini.

Ada juga beberapa kutipan menarik yang saya kumpulkan dari novel Sebelas Patriot:

"Sejarah telah memperlihatkan semua hal tentang kerakusan, kesombongan, kekejaman, keikhlasan, pengorbanan, dan daya juang dimana setiap orang dapat bercermin. Namun tampaknya manusia lebih bernafsu membuat sejarah ketimbang belajar dari sejarah." (hal 33)

"Prestasi tertinggi seseorang, medali emasnya, adalah jiwa besarnya." (hal 61)

"Seandainya sepak bola memang memiliki jiwa, maka jiwa sepak bola adalah patriotisme." (hal 87)

"Cinta sepak bola, adalah cinta buta yang paling menyenangkan." (hal 88)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun