Pandemi Covid-19 sudah menjadi ancaman baru dunia sejak desember 2019 silam, tidak terkecuali dengan Indonesia. Virus ini telah menyebar hampir seluruh kota di Indonesia Hal ini semakin membuat resah masyarakat karena sampai detik ini belum ditemukan vaksin yang tepat untuk menanggulangi korban yang terpapar virus ini.Â
Tidak hanya itu, virus ini juga telah membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai sector kehidupan. Akhirnya keluarlah kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk mengikuti tatanan kehidupan baru yaitu New Normal. Oleh karena itu hadirlah PMM UMM yang membantu dalam hal edukasi kebiasaan baru atau New Normal.
Program PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) ini merupakan salah satu kegiatan di bawah naungan DPPM UMM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang) yang mana merupakan salah satu unit kerja di bawah Universitas Muhammadiyah Malang dan memiliki salah satu tujuan mendorong kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan instansi pemerintah, BUMN, Swasta maupun LSM baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pada era New Normal ini masyarakat diharuskan untuk mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah seperti mencuci tangan dan menggunakan masker. Tidak terkecuali dengan masyarakat di Desa Tideng Pale yang diharuskan menerapkan anjuran pemerintah tersebut.Â
Oleh karena itulah PMM Universitas Muhammadiyah Malang ini merancang suatu alat Pencucian Tangan dengan Sistem otomatis sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat untuk terus aktif mencuci tangan.
 Â
"Kami ingin melaksanakan program-program yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah, melakukan edukasi tentang pencegahan penularan Covid-19 dan kegiatan serupa lainnya dalam upaya membentuk Desa Tideng Pale yang menjadi desa tanggap Covid, selain itu kami juga merancang tempat cuci tangan dengan system otomatis sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat untuk selalu mencuci tangan. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat sedikit banyak dapat mengedukasi dan bermanfaat untuk menyelamatkan negri kita dari wabah yang tak kunjung mereda." Kata Muhammad Ramadhany.
Alat ini pun dirancang sendiri oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam kegiatan PMM Kelompok 84 ini. Project ini pun dipimpin oleh salah satu mahasiswa dari jurusan Teknik Informatika yakni Dicky Firmansyah yang dimana dia menjelaskan bahwa alat cuci tangan ini dirancang dengan sensor halangan, dan beberapa item seperti Transistor, dan Relay.
Kegiatan ini juga diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Uun Zufiana, M.Psi Kelompok mereka membuat platform di beberapa sosial media seperti Instagram yang bisa di akses kapanpun dan dimanapun, semua informasi seputar PMM UMM kelompok 84 akan selalu di update melalui akun Instagram @pmm.umm.tipal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H