Orang Indonesia mana kira-kira yang tidak pernah mendengar nama Bali? Saya yakin mayoritas rakyat Indonesia bahkan dunia pernah mendengarnya. Tetapi apakah semua kita pernah secara langsung menikmati keindahan alamnya Bali? atau jalan-jalan di berbagai obyek wisata di Bali? Mungkin hanya sebagian warga Indonesia saja. Naifnya, ada cerita kalau para turis mancanegara lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia. "Indonesia itu di sebelah mana Bali ya?" kira-kira begitu pertanyaan mereka jika disodorkan pertanyaan di manakah Indonesia berada?. Menikmati keindahan alam Bali secara langsung tentu jauh berbeda dengan cerita kawan-kawan kita atau reportase tentang Bali di berbagai media cetak dan TV. Beruntunglah saya bisa menikmati keindahan alam Bali khususnya di 2 obyek wisata terkenal dunia yaitu Bedugul dan Tanah Lot. Sudah lama keinginan saya begitu membuncah untuk menikmati keindahan alam Pulau Bali. Akhirnya impian saya terwujud tatkala panitia dari P4TK IPA Bandung, yang menyelenggarakan Diklat Guru Inti IPA Region II (Bali, NTB, NTT, Kalimantan) di Bali pada tanggal 18 - 26 April 2010 lalu memberikan materi "Alam sebagai sumber belajar". Ya, materi dikemas dalam bentuk tour ke obyek wisata Kebun Raya Bali dan Danau Bratan di Bedugul dan Tanah Lot. Sepulangnya dari acara tour, para peserta diwajibkan membuat laporan tindak lanjut berkaitan dengan materi pelajaran yang berkorelasi dengan objek pengamatan di Kebun Raya Bali. Kebun Raya Bali yang Eksotis Rombongan kami berangkat dari Kantor LPMP Bali di Kota Denpasar menuju Bedugul yang jaraknya kira-kira 60 km ditempuh dalam waktu 2 jam. Tetapi rasa penat, capek, dan lelah langsung terobati ketika kami sudah sampai di area Kebun Raya Eka Karya Bali ini. Kebun Raya ini terletak di ketinggian 1250-1450 meter di atas permukaan laut (dpl)l, dengan luas 157,5 hektar. Suhu di siang hari antara 17 - 25 derajat Celcius dan malam hari 10 - 15 derajat Celcius, dengan kelembaban 70 - 90%. Sebagaimana dijelaskan juga dalam websitenya di www.kebunrayabali.com, Kebun Raya Bali ini merupakan tempat yang unik di pulau Bali yang memadukan penelitian botani, pelestarian tumbuhan, pendidikan dan rekreasi. Di kebun ini kita dapat bersantai sambil menikmati keindahan dan kedamaian sambil mempelajari manfaat tumbuhan bagi kehidupan masyarakat. Di tempat ini pula kita dapat melihat tumbuhan hutan hujan tropik dan kehidupan burungnya. Untuk memasuki area kebun raya ini, dikenakan tarif sebagai berikut:
- Pengunjung per orang Rp. 7.000
- Parkir motor Rp. 3.000
- Parkir mobil Rp. 6.000
- Parkir bis Rp. 12.000
- Mobil diperbolehkan untuk berkeliling taman dengan biaya tambahan Rp 12.000,-
Udara di tempat ini sangat dingin dan sering hujan, jadi sangat dianjurkan untuk pengunjung menyiapkan jaket, payung atau jas hujan. Airnya pun saya rasakan seperti es ketika masuk ke toilet di area parkirnya. Dari pintu gerbang masuk mata kita mulai disuguhkan pemandangan yang begitu memukau. Mata saya tidak terpejam melihat eksotisnya pemandangan bunga dan pepohonan yang menghijau di dalamnya. Saya dan rombongan tak henti-hentinya berfoto bareng, mulai dari gerbang hingga ke seluruh area di dalamnya. Dalam hati saya bergumam, "beginikah pemandangan di surga nanti ya?". [caption id="attachment_198228" align="aligncenter" width="596" caption="Foto di depan Gerbang Kebun Raya Bali (dokumen pribadi)"][/caption] Di dalam taman Kebun Raya Bali ini, banyak sekali kita jumpai berbagai jenis bunga, anggrek, kaktus, dan pepohonan langka lainnya. Saking asyiknya di taman anggrek sambil berfoto ria ala foto model, saya jadi lupa kalau teman-teman dalam rombongan sudah meninggalkan saya. Jadi, tempat ini memang sangat cocok juga untuk tujuan pendidikan (study tour) selain tujuan rekreasi. Bahkan sekolah-sekolah di Bali sering memakai tempat sejuk ini untuk acara outbond sebagai pelengkap dalam rangkaian kegiatan pembagian raport atau perpisahan kelas yang akan tamat sekolah. Tempat ini pula sangat cocok untuk liburan anda bersama keluarga tercinta. [caption id="attachment_198231" align="aligncenter" width="450" caption="Foto di depan patung selamat datang (dok. pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H