Mohon tunggu...
Subki RAZ
Subki RAZ Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Blogger yang sehari-hari ngajar anak bangsa menjadi anak yang cinta fisika dan teknologi . Teknologi yang membawa manfaat bukan mudarat. Cerita sekolahnya mirip Laskar Pelangi. Sekolah dari NOL hingga melek internet. Senang menyimak berita Politik, pendidikan, dan teknologi. \r\n\r\nblog: www.subkioke.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Terbang dengan Kecepatan Cahaya: Refleksi Isra' Mi'raj

17 Juni 2012   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 20009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13399424571424809354

[caption id="attachment_195305" align="aligncenter" width="510" caption="Alam Semesta; Sumber: www.cosmology.net"][/caption] Hari ini (17 Juni 2012) menurut Kalender pemerintah adalah bertepatan dengan perayaan/Peringatan Peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1433 Hijriyyah. Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan momen yang sangat penting dalam agama Islam, karena setelah peristiwa itulah, Sholat 5 waktu diwajibkan bagi setiap Muslim. Peristiwa ini sangat menarik untuk dikaji baik secara fisika maupun metafisika. Secara istilah, Isra' adalah berjalan di waktu malam hari, sedangkan Mi'raj adalah alat (tangga) untuk naik. Isra mempunyai pengertian perjalanan Nabi Muhammad SAW pada waktu malam hari dari Masjid Al Haram Mekkah ke Masjid Al Aqsha di Palestina. Miraj adalah kelanjutan perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid Al Aqsha di Palestina ke langit ke-7 (Sidratul Muntaha). Di langit tertinggi ini tempat Nabi Muhammad saw "bertemu" dengan Allah SWT. Isra’ Miraj adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad ke langit ke tujuh dalam waktu semalam (www.bambies.wordpress.com). Prosesi sejarah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad termaktub dalam Qur'an Surat (QS) Al-Isra’ ayat 1 dan QS An-Najm ayat 13-18, yang berbunyi:

“Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. (QS. 17. Al-Isra’ :1)

“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm:13-18)

Isra' dan Mi'raj Antara Fenomena Fisika dan Metafisika

(a). Kajian Metafisika

Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa Isra' dan Mikraj yang dialaminya, pada masa itu terdapat dua kubu, antara kubu (kaum) yang percaya (beriman) dan kaum yang tidak tidak percaya (kaum Quraisy).

Bagi umat Muslim, bahwa seseorang disebut beriman, jika dia percaya kepada  hal-hal ghaib (metafisika) yang terangkum pada 6 rukun iman. Diantaranya: (1) beriman (percaya) kepada Alloh SWT, (2) percaya kepada adanya Malaikat, (3) percaya kepada Rasul-Rasul Alloh, (4) percaya kepada Kitab-Kitab Alloh, (5) percaya kepada adanya Hari Kiamat, (6) percaya kepada Qada dan Qadar (Takdir Alloh di alam semesta).

Berkaitan dengan peristiwa Isra' dan Mi'raj itu, itu berarti seorang Muslim langsung mengimplementasikan keyakinannya kepada 6 rukun iman di atas.

(1) Apa yang diwahyukan/disampaikan oleh Rasul Muhammad SAW berarti semuanya benar. Ini implementasi rukun iman ke-3 dan ke-4

(2) Rasulullah dibantu oleh Malaikat Jibril untuk perjalanan itu. Ini Rukun iman ke-2

(3) Malaikat Jibril "membawa" Nabi ke Palestina dan ke Sidratul Muntaha (langit ke-7) tentu atas perintah dari Alloh SWT. Ini rukun iman ke-1 dan ke-2

(4) Selama perjalanan Mi'raj (ke langit), Nabi diperlihatkan bagaimana bentuk balasan dari umat manusia yang taat dan membangkang terhadap perintah Alloh SWT setelah hari Kiamat kelak. Ini rukun iman ke-5.

(5). Kita percaya kepada semua ketentuan Alloh SWT di alam semesta ini baik kita inginkan maupun tidak kita inginkan, baik bisa diterima logika maupun belum. Ini yang disebut sebagai Qada dan Qadar. Dan Ini adalah bentuk aplikasi rukun iman ke-6.

(b). Kajian Fisika

Di dalam ilmu fisika modern, kecepatan partikel/benda yang paling cepat saat ini adalah kecepatan cahaya (light speed). Kecepatan cahaya adalah sebuah konstanta fisika yang disimbolkan dengan huruf c, Konstanta ini sangat penting dalam fisika dan bernilai 299.792.458 meter per detik. Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya.Kelajuan ini merupakan kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta. (www.wikipedia.org).

Nilai c hasil perhitungan => c = 299792.5 km/det

Nilai c hasil pengukuran:

  1. US National Bureau of Standards, c = 299792.4574 + 0.0011 km/det
  2. The British National Physical Laboratory, c = 299792.4590+0.0008 km/det
  3. Konferensi ke 17 tentang Ukuran dan Berat Standar “Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 detik (http://efrialdy.wordpress.com).

Malaikat dari Cahaya

Malaikat terbuat dari Cahaya (Nur), seperti pada dalil berikut ini:

“Allah menciptakan malaikat dari cahaya, menciptakan jin dari nyala api, dan menciptakan Adam dari apa yang telah disifatkan (dijelaskan) kepada kalian.” (Diriwayatkan Muslim).

DR. Mansour Hassab El Naby, pakar astrofisika dari Mesir  telah berhasil membuktikan pernyataan Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW bahwa Zat Malaikat adalah Cahaya. Dasar  El Naby adalah Al-Qur’an surah As-Sajadah ayat 5 yang menyatakan sebagai berikut:

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Diketahui bahwa kecepatan cahaya sebesar 300.000 km per detik (bulatan angka 299.792,4989 km/detik temuan el-Naby). Jika benar materi malaikat adalah cahaya, maka mau tak mau kecepatan geraknya haruslah sesuai dengan ukuran kecepatan cahaya temuan para fisikawan.

Untuk hal itu, elNaby harus membuktikan  apakah benar pernyataan Al-Qur’an ini; kecepatan malaikat 1 : 1000 tahun adalah sama nilainya dengan 300.000 km/detik. Jika benar (1:1000) = 300.000 km/detik, berarti benarlah bahwa zat malaikat adalah cahaya. Apa hasilnya ? Ternyata 1 :1000. tahun = 300.000 km/detik!  (Sumber: Pettarani Bone, Kompasiana.com, 20 Januari 2012, "Umur 63 Tahun Tidak Sampai Satu Detik").

Jadi, Peristiwa Isra' dan Mi'raj (perjalanan 1 malam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Majid Al Aqsha di Palestina, dan seterusnya naik ke Sidratul Muntaha di Langit ke-7) yang dilaluinya bersama Malaikat Jibril adalah benar secara Fisika maupun Metafisika. Malaikat Jibril terbuat dari Cahaya, dan bergerak dengan kecepatan cahaya.Tentu saja nabi yang ikut bersama Malaikat Jibril juga bergerak dengan kecepatan Cahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun