Mohon tunggu...
Subki RAZ
Subki RAZ Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Blogger yang sehari-hari ngajar anak bangsa menjadi anak yang cinta fisika dan teknologi . Teknologi yang membawa manfaat bukan mudarat. Cerita sekolahnya mirip Laskar Pelangi. Sekolah dari NOL hingga melek internet. Senang menyimak berita Politik, pendidikan, dan teknologi. \r\n\r\nblog: www.subkioke.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Senja yang Indah di Pantai Labuhan Haji

21 Mei 2012   07:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_189626" align="aligncenter" width="512" caption="Pantai Labuhan Haji"][/caption] Hari minggu menjadi hari yang bisa saya gunakan untuk memulihkan tenaga dan menyegarkan fikiran. Setelah 6 hari masuk sekolah untuk mengajar sebagai tuntutan profesi, tentu saja terkadang muncul perasaan penat dan tidak fix. Biasanya orang memilih aneka tempat menarik seperti gunung, pantai, atau mall untuk mengisi hari liburannya. Maka saya memilih Pantai Labuhan Haji yang ada di Kabupaten Lombok Timur NTB. Pantai ini jaraknya hanya 1 km dari sekolah tempat tugas atau 7 km dari Kota Pancor tempat tinggal saya sekarang. Menengok Sejarah Menurut sejarahnya, daerah ini dinamakan Labuhan Haji, karena dulunya di jaman penjajahan Belanda dan Jepang, orang-orang Lombok yang mayoritas Muslim, saat pergi menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah Al Mukarromah,  berangkatnya dari pantai Labuhan Haji ini. Bahkan dulunya juga, daerah Labuhan Haji pernah ramai oleh para pedagang keturunan China. Bukti otentiknya masih bisa dilihat sampai sekarang dengan banyaknya Kuburan China di daerah Penedagandor, yang dekat dengan Labuhan Haji. Juga beberapa bangunan tua di pinggir jalan utama Labuhan Haji. Namun sekarang, tak satu pun ada pedagang China di sini, karena mereka sudah "hilang" di telan sejarah kelam peristiwa G 30 S/PKI. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pada sekitar tahun 1965, semua orang yang terlibat gerakan PKI ini langsung "diinterogasi" dan entah kemana? Mungkin pembaca juga faham bagaimana peristiwa itu juga terjadi di seluruh Indonesia. Saat itu, pemerintahan di bawah Presiden Soeharto (alm) memerintahkan untuk memusnahkan antek-antek PKI di seluruh lapisan masyarakat, karena dianggap sebagai bahaya Laten yang pernah berbuat kejam kepada para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya dan ingin merebut kekuasaan. Ya, mari kita ambil hikmah dari peristiwa itu, bahwa sosialis-komunis atau kapitalis tidak cocok di bumi Indonesia. Lukisan Tuhan yang Harus Kita Syukuri [caption id="attachment_189628" align="aligncenter" width="557" caption="Sunset yang indah"]

13376093161917032170
13376093161917032170
[/caption] Pantai merupakan tempat yang selalu dikunjungi untuk menikmati keindahan. Pemandangan matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) adalah dua momen yang selalu ditunggu-tunggu. Untuk Pantai Labuhan Haji ini lebih bagus untuk melihat sunrise, karena letaknya di pantai timur Pulau Lombok, walaupun pemandangan kala sunset juga tak kalah bagusnya. Ketika sore hari, di pantai ini cukup ramai dikunjungi orang, karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kota Selong, ibukota Kabupaten Loombok Timur. Di sepanjang pantai berjejer para pedagang kaki lima dengan membangun berugaq (tempat duduk khas model Lombok) dan lesehan-lesehan di atas pasir. Terdapat juga penginapan dan rumah makan sea food bagi pengunjung yang mau berlama-lama di sini. Di pantai ini baru dibangun Dermaga Labuhan Haji yang menelan biaya puluhan Miliyar. Sayangnya, dermaga ini masih belum rampung 100% dan belum difungsikan sebagaimana mestinya. Pernah sementara dipakai oleh PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) untuk dermaga karyawannya dan pernah juga dipakai untuk bersandar Kapal pengangkut Batu Bara yang akan didrop ke Lombok Timur dalam rangka konversi energi oleh Pemerintah Propinsi NTB. Setahun sekali digunakan untuk Upacara Tabur Bunga pada momen Hari Pahlawan Nasional 10 Nopember. Di pagi hari terutama hari minggu, di dalam area dermaga yang sepi ini lebih banyak kita lihat para mancing mania amatir yang duduk bermalas-malasan sambil menanti dengan sabar ada ikan-ikan yang mengisi kantong/bakul ikan mereka. [caption id="attachment_189633" align="aligncenter" width="592" caption="Dermaga Baru Labuhan Haji"]
1337609550321154110
1337609550321154110
[/caption] Akan sangat terasa asyiknya jika pengunjung duduk-duduk di senja hari sambil menikmati segelas kopi dan aneka makanan ringan. Di terpa angin laut yang sangat sejuk, membuat perasaan cukup tenang. Kelelahan pun terobati ketika melihat pemandangan laut dengan latar belakang gugusan pegunungan di Pulau Sumbawa laksana dilapisi emas. Menjelang Maghrib, suasana semakin indah. Air laut telah mulai surut dan anak-anak pun senang menikmati pasir laut yang hitam nan lembut. Cukup bagus untuk acara ssantai bersama keluarga. Bagi anda yang berada di luar Pulau Lombok, bisa mengunjungi Lombok yang dijuluki Pulau Seribu Masjid ini dengan melihat Peta di bagian akhir tulisan ini. Sebagai informasi tambahan, Kecamatan Labuhan Haji sudah beberapa kali menjadi tujuan program KKN UGM Yogyakarta. Para mahasiswa KKN banyak membantu masyarakat sekitar pantai dan juga pernah mengadakan penyuluhan kesehatan di SMAN 1 Labuhan Haji. [caption id="attachment_189630" align="aligncenter" width="640" caption="Lapak Pedagang Kaki Lima yang berjejer di sepanjang pantai"]
13376093902114792144
13376093902114792144
[/caption] [caption id="attachment_189634" align="aligncenter" width="571" caption="Acara Jalan Sehat yang pernah dilakukan oleh Keluarga Besar SMAN 1 Labuhan Haji"]
13376098461057959703
13376098461057959703
[/caption] [caption id="attachment_189635" align="aligncenter" width="599" caption="Peta Pulau Lombok (Labuhan Haji ada di Pantai Timurnya)"]
13376099481272119191
13376099481272119191
[/caption] [caption id="attachment_189637" align="aligncenter" width="605" caption="Dermaga Labuhan Haji dilihat dari Satelit Google Earth"]
13376100891345705831
13376100891345705831
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun