Saat tulisan ini dibuat, listrik PLN sedang mati di kompleks perumahan tempat tinggal saya. Tentu saja rumah saya sendiri yang terang benderang, sementara tetangga terlihat gelap dan mungkin hanya menggunakan penerangan lilin atau lampu minyak seperti saya dulu. Mohon maaf para pembaca sekarang bisa "begaya"sedikit. Padahal dulu saya sering ngomel saat PLN tiba-tiba mati di saat sedang banyak tugas sekolah dan tugas kuliah. PLN pun sempat saya juluki Perusahaan Lilin Negara, saking seringnya mati. Kita tentu berharap PLN tidak sekarat lagi di saat jaman modern semua keluarga Indonesia butuh energi listrik yang banyak karena banyaknya peralatan listrik yang ada.
Sekarang saya bisa bermain komputer sepuasnya, istri bisa nonton TV sepuasnya, dan anak-anak bisa belajar dan bermain tablet dengan nyaman. Ngecas HP dan laptop sepuasnya. Tak terasa kalau PLN sedang mati.
Tulisan ini sekedar sharing pengalaman yang mudah-mudahan bermanfaat.
Listrik tenaga aki yang dimaksud di sini bukanlah tenaga aki sebagai generator seperti halnya Genset, tetapi hanya sebagai media penyimpan listrik di kala listrik PLN mati. Sumber muatan aki (accumulator) tetaplah dari listrik PLN. Bukankah PLN tidak setiap hari mati?.
Skemanya sebagai berikut:
- SAKLAR PLN YANG ADA DI KWhMETER DIMATIKAN.
- AKI -> INVERTER -> COLOKAN LISTRIK -> LUBANG STOP KONTAK -> LISTRIK RUMAH MENYALA.
Ketika Muatan Aki sudah habis, maka aki harus di-charge dengan proses.
- PLN HIDUP -> CHARGER AKU -> AKI DICHARGE SESUAI KAPASITAS AKI.
Untuk membuat sumber tenaga aki, kita siapkan/kita beli di toko bahan-bahan sebagai berikut:
- Beli aki mobil baru dengan daya 50 Ah (aki bekas juga boleh). Saya belinya di toko onderdil mobil dengan harga Rp. 700.000,-
- Beli inverter dengan Daya 500 Watt, kisaran harga Rp. 350.000,- Rp. 500.000,-. Inverter ini berfungsi sebagai pengubah arus DC (arus searah) dari aki menjadi Arus AC (arus bolak-balik) seperti PLN.
- Beli colokan/jepitannya (jepit buaya 2 buah, inverter biasa sudah dilengkapi jepit buaya)
- Beli kabel dan lubang colokan secukupnya (lihat gambar).
- Beli Charge Aki untuk mengecas aki (boleh juga cas aki ke jasa pengecasan, tetapi tentu agak repot). Saya beli Charger merek Rayden dengan harga Rp. 300.000,-
Total Biaya maksimal Rp. 1,5 juta.
Berikut gambar skema peralatan yang sudah terpasang. Pemasangan tidak rumit, hanya saja perlu diperhatikan pada saat pengecasan aki, kutub positif (+) charger (pengecas) dipasang ke kutub positif aki (+) dan kutub negatif (-) pengecas dipasang ke kutub negatif aki (-).
Begitu pula dengan pemasangan kabel inverter. Kutub (+) inverter dipasangkan dengan kutub (+) aki, kutub negatif (-) inverter dipasang ke kutub negatif (-) inverter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H