Deposito Plastik

Dimulai dengan langkah kecil pada Tahun 2019 titik nol Pulau Dewata Bali Bagian Barat cita-cita menjadikan laut masa depan bangsa dengan mengurangi sampah plastik. 

Pemerintah Provinsi Bali sangatlah perduli dengan hal ini dengan menerbitkan aturan yang salah satunya merupakan terobosan baik diantara daerah-daerah lain dengan cara melibatkan seluruh masyarakat yang ada untuk selalu menyediakan tas bukan sekali pakai saat kita belanja di pasar tradisional, mini market dan super market. 

Peran aktif kepedulian ini tentunya harus dibarengi dengan niat tulus dan konsisten melaui tindakan nyata dari lingkup keluarga di dapur dan halaman rumah kita, salah satu cara yang sangat bisa dilakukan memulai memilih dan memilah sampah plastik seperti bungkus kue cemilan ringan, bungkus kopi saset, mie instan, sabun isi ulang dan sebagainya ditabung kedalaman bekas botol air minum kemasan ukuran 600 ml dipadatkan dengan menggunakan sebilah kayu atau bambu, satu botol ini bisa menghasilkan sampah plastik kurang lebih 8.0 gram. 

Sampah plastik tersebut akan bermuara di laut pada saat hujan menyusuri sungai-sungai sehingga bisa merusak lingkungan dan biota laut lainnya. Dampak dari itu mikro plastik tersebut bisa dikonsumsi ikan dan ikan laut dalam waktu tidak lama kita jumpai di pasar. 

Sampah plastik ini butuh waktu bertahun-tahun bahkan bisa mencapai berjuta-juta tahun untuk hancur saat tercampur dengan tanah lumpur sungai atau lumpur laut. 

Mari kita sama-sama memulai langkah kecil dengan Deposito Plastik dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita dan kami yakin laut masa depan bangsa untuk anak cucu kita nanti, semoga bermanfaat sehingga bisa menambah kepedulian dan  kita saling menguatkan dalam hal kebaikan.