Mohon tunggu...
Subhan Nawawi
Subhan Nawawi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis dan Pelukis

Jika tak bisa maka jangan di paksa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toxic Tidak Merupakan Bagian dari Komunikasi Asertif

15 Januari 2022   14:30 Diperbarui: 15 Januari 2022   14:31 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan.

Sebab, orang yang memiliki gaya berbicara asertif akan percaya diri dalam mengemukakan

pendapatnya saat ada sesuatu yang harus diungkapkan.

Dengan demikian, ia tidak serta-merta memendamnya, malah justru mengungkapnya dengan tegas dan tenang tanpa harus menyakiti lawan bicaranya. Selain itu, manfaat lainnya dari komunikasi ini adalah mampu mendapatkan hormat dari orang lain. Pasalnya, ia selalu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan orang lain saat hendak mengungkapkan isi hatinya.

Nah, agar kita semakin tahu apa itu toxic dalam Lingkungan sekitar itu seperti apa? Berikut point – point dari toxic tersebut.

1. Tidak ragu untuk menggunakan kata kasar

Entah itu kamu, atau pasangan mu, atau mungkin kalian berdua sama-sama gak ragu untuk menggunakan kata-kata kasar saat sedang berbicara, maka bisa dibilang ini adalah bentuk komunikasi yang toxic.

Meski pada beberapa momen kalian sebenarnya sedang bercanda, kebiasaan buruk ini bisa aja terbawa saat kalian sedang beradu pendapat. Jangan sampai kata-kata kasar yang terlontar menyebabkan hubungan kalian dipenuhi oleh rasa dendam dan benci.

2. Hanya satu arah dan enggan menjadi pendengar

Komunikasi yang terus menerus terjadi hanya satu arah juga bisa dikategorikan sebagai bentuk komunikasi toxic. Belum lagi jika ditambah dengan kebiasaan salah satu pihak yang enggan jadi pendengar. Tujuan komunikasi sebagai alat bantu untuk mempererat hubungan pun jadi gak tercapai.

3. Sering menyudutkan dan menyalahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun