Mohon tunggu...
Subhanf Jri
Subhanf Jri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempelajari Peristiwa G30S/PKI dalam Konteks Ilmu Sosiologi

6 Juli 2024   00:52 Diperbarui: 6 Juli 2024   00:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang anak muda yang besar di Indonesia, nama-nama seperti "G-30 S-PKI" sering kali terdengar samar-samar di antara percakapan orang-orang dewasa/orang tua. Begitu banyak sudut pandang yang berbeda dalam membahas peristiwa ini.

Peristiwa G-30 S-PKI pada tahun 1965 merupakan salah satu peristiwa dalam sejarah Indonesia yang masih menyisakan kontroversi dan berbagai interpretasi hingga pada saat ini. 

Peristiwa ini mencakup serangkaian kejadian yang dimulai dengan penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira tinggi militer oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), yang pada akhirnya mengarah pada pemberontakan yang gagal.

Pada awal 1960-an, Indonesia dipimpin oleh Presiden Sukarno, yang mendukung gagasan "NASAKOM" (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai dasar ideologi negara. PKI, merupakan partai komunis terbesar di luar Uni Soviet dan Tiongkok dan mendapatkan kekuatan politik yang signifikan. Namun, ketegangan politik mulai memuncak saat terjadi ketidak cocokan antara Sukarno, pasukan militer, dan PKI, yang mencapai puncaknya setelah upaya kudeta G-30 S-PKI.

Peristiwa ini memiliki dampak dan Pengaruh Jangka Panjang, karna Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan bekas luka di benak sejarah Indonesia, tetapi juga mempengaruhi arah politik dan sosial negara dalam dekade-dekade berikutnya.

Kesimpulannya, Peristiwa G-30 S-PKI ini adalah titik balik penting dalam sejarah Indonesia yang tidak bisa diabaikan/didiamkan. Dengan mempelajari dan menganalisisnya secara obyektif, kita dapat mengambil pelajaran berharga tentang bahayanya ekstremisme dalam politik, pentingnya penegakan hukum yang adil, serta kompleksitas perubahan politik di tingkat nasional dan global. Itu juga bakal mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dialog terbuka dan mendengarkan berbagai perspektif dalam membangun masa depan yang lebih baik dan lebih damai di Indonesia

Berkaitan dengan ilmu sosiologi komunikasi

Melihat peristiwa G-30 S-PKI melalui lensa sosiologi komunikasi tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana kekuasaan dan kontrol terhadap narasi politik dapat dibentuk dan diperkuat, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya kritisisme terhadap informasi yang sudah disampaikan. Dengan memahami bagaimana komunikasi dan media digunakan dalam konteks politik dan sosial, kita dapat melihat peristiwa-peristiwa masa lalu dengan lebih cermat dan bisa mengambil pelajaran untuk membangun masyarakat yang lebih terbuka dan demokratis di masa depannya untuk Indonesia. 

Peristiwa G-30 S-PKI menjadi cerminan penting bagi ilmu sosiologi dalam memahami konflik, kekerasan politik, dan pembentukan identitas nasional. Dengan mengintegrasikan perspektif sosiologis, kita dapat melihat peristiwa ini sebagai titik awal untuk refleksi kritis tentang bagaimana konflik dan kekerasan dapat membentuk dan mengubah masyarakat Indonesia, serta identitas mereka. Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menghormati berbagai perspektif dan pengalaman dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan untuk di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun