Tunduk pada Tekanan Eksternal
Pilihan lain adalah mengikuti tekanan, baik dari pihak berkuasa maupun masyarakat, untuk menghindari konflik atau risiko terhadap diri sendiri. Namun, keputusan yang diambil dengan dasar ini dapat merusak kepercayaan terhadap independensi hakim dan mencederai nilai-nilai keadilan.
Hakim yang gagal menjaga independensinya berisiko kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum. Namun bertahan di bawah tekanan juga membutuhkan keberanian luar biasa dan komitmen  terhadap nilai-nilai keadilan.
Solusi dan Cara Menjaga Integritas
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengatasi dilema ini.
Memperkuat independensi hakim
Sistem hukum harus memberikan perlindungan agar hakim  dapat menjalankan tugasnya tanpa rasa takut atau tekanan. Salah satu pilihannya adalah  menjamin keamanan posisi hakim dan memberi mereka dukungan hukum.
Meningkatkan etika profesi
Etika profesi harus semakin ditingkatkan. Hakim harus mempunyai nilai moral yang kuat agar dapat menangani tekanan dengan bijaksana.
Mencerdaskan masyarakat
Kita harus menegaskan kepada masyarakat bahwa keputusan pengadilan harus berdasarkan hukum dan fakta, bukan opini publik. Meningkatkan kesadaran ini dapat mengurangi tekanan terhadap hakim.
Pengawasan yang Adil
Sistem pengawasan internal yang adil dan transparan juga penting untuk memastikan bahwa hakim melaksanakan tugasnya dengan integritas, bebas dari keuntungan pribadi atau tekanan eksternal.
Menjadi hakim adalah pekerjaan yang bermanfaat. Mereka  menghadapi tekanan politik dan publik yang dapat mempengaruhi independensi dan integritas mereka. Mengingat dilema ini, penting bagi hakim untuk  berpegang pada prinsip keadilan dan menjalankan tugasnya berdasarkan hukum dan bukan atas tekanan.
Sistem hukum yang kuat, dukungan masyarakat, dan pelatihan etika yang tepat membantu hakim menjaga integritas. Bagaimanapun, hakim yang independen merupakan pilar terpenting dalam membangun sistem peradilan yang adil dan dapat dipercaya oleh semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H