Namun, untuk dapat diandalkan dalam teks yang lebih panjang, seperti jurnal ilmiah atau buku, AI Detector masih memerlukan pengembangan algoritma yang lebih kokoh dan metode deteksi yang lebih mendalam.Â
Tantangan lain yang dihadapi adalah kemungkinan AI Detector bisa dibohongi dengan penggunaan metode prompt yang lebih canggih atau dengan parafrase.Â
Beberapa contoh bahkan memperlihatkan kekurangan dalam akurasi, contohnya terjadi kesalahan pengenalan pada teks yang sepenuhnya ditulis oleh manusia. Walaupun demikian, keberadaan AI Detector tetap memberikan keuntungan nyata, dan seiring kemajuan teknologi, diharapkan akurasinya akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Sumber :
Caulfield, Jack. May 1, 2023. How Do AI Detectors Work? | Methods & Reliability. Diakses dari https://www.scribbr.com/ai-tools/how-do-ai-detectors-work/
Bruns, JW. September 28, 2024. Pros and Cons of Using AI Detector Tools in Journalism. Diakses dari https://www.companionlink.com/blog/2024/09/pros-and-cons-of-using-ai-detector-tools-in-journalism/
Hareesh. July 12, 2023. AI-Generated vs. Human-Written Text: Technical Analysis. Diakses dari https://hackernoon.com/ai-generated-vs-human-written-text-technical-analysis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H