Mohon tunggu...
Subekti Suryo
Subekti Suryo Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMK jurusan Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi

Seorang yang tertarik dengan perkembangan teknologi digital, bercita-cita menjadi seorang programer di sebuah perusahaan IT ternama.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Cara Kerja Pendeteksi Konten Kecerdasan Buatan

7 November 2024   22:00 Diperbarui: 18 November 2024   11:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, untuk dapat diandalkan dalam teks yang lebih panjang, seperti jurnal ilmiah atau buku, AI Detector masih memerlukan pengembangan algoritma yang lebih kokoh dan metode deteksi yang lebih mendalam. 

Tantangan lain yang dihadapi adalah kemungkinan AI Detector bisa dibohongi dengan penggunaan metode prompt yang lebih canggih atau dengan parafrase. 

Beberapa contoh bahkan memperlihatkan kekurangan dalam akurasi, contohnya terjadi kesalahan pengenalan pada teks yang sepenuhnya ditulis oleh manusia. Walaupun demikian, keberadaan AI Detector tetap memberikan keuntungan nyata, dan seiring kemajuan teknologi, diharapkan akurasinya akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun