Mohon tunggu...
Subcomandante deotras
Subcomandante deotras Mohon Tunggu... Musisi - Writer

Write

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setetes Kebisingan

12 September 2023   19:28 Diperbarui: 12 September 2023   21:02 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan ke tepi tebing,
Bergandengan tangan dengan malaikat
Yang seluruh tubuhnya ditutupi jubah hitam
Ia tersenyum melihatku, sampai aku tak berhenti memandangi senyumnya dan bertanya-tanya

Kita dinilai bersama, tapi waktu tak bisa mengejar kita.

Perjalananku terhenti pada batu terakhir,
Sepertinya bencana kemaren mengukir jelas wajahmu pada batu ini
Kau tak akan percaya, begitu juga aku
Namun itu alasanku memberhentikan ku keperjamuan sang malaikat

Kau adalah hal terindah di alam semesta dan kau meninggalkanku berkali-kali
Kini aku melihat orang-orang terapung dilaut
"Permisi orang bodoh, ingatan ku terlalu tajam kepadanya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun