Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop Buang Sampah Sembarangan Mulai dari Kendaraan Anda

18 Desember 2024   00:16 Diperbarui: 18 Desember 2024   00:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bayangkan Anda sedang berkendara di pagi hari yang cerah. Jalanan lengang, udara segar, dan sinar matahari menyelinap di sela pepohonan. Namun tiba-tiba, dari kendaraan di depan Anda, melayang sebuah plastik makanan yang berakhir mendarat di pinggir jalan. Suasana indah tadi mendadak berubah. Pemandangan itu tidak asing. Kita semua pernah melihat, bahkan mungkin pernah melakukan hal serupa: membuang sampah dari kendaraan dengan begitu mudahnya.

Mengapa kebiasaan ini masih terjadi? Apakah karena alasan praktis, kurangnya kesadaran, atau memang mentalitas yang masih jauh dari kepedulian lingkungan? Di tengah kampanye besar-besaran untuk menjaga kebersihan, perilaku ini seolah-olah kebal terhadap perubahan. Untuk memahami lebih dalam, mari kita telusuri beberapa penyebab utamanya.

Salah satu alasan utama kebiasaan ini sulit dihilangkan adalah pola pikir yang cenderung praktis dan instan. Bagi sebagian orang, membuang sampah dari kendaraan dianggap hal kecil dan remeh. Pemikiran ini sering kali berangkat dari budaya instan yang mengabaikan dampak jangka panjang. Banyak dari kita berpikir, "Ah, cuma satu bungkus kecil, tidak akan berpengaruh." Padahal, jika semua orang berpikir demikian, bisa dibayangkan berapa ton sampah yang menumpuk di pinggir jalan setiap hari.

Lebih parahnya lagi, kebiasaan ini sering berakar dari perilaku masa lalu. Sejak kecil, sebagian dari kita mungkin sering melihat orang tua, saudara, atau teman membuang sampah sembarangan tanpa teguran berarti. Apa yang dianggap normal di masa lalu akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Lingkungan dan pola asuh yang kurang peduli kebersihan membuat kebiasaan ini mengakar kuat hingga dewasa.

Selain itu, minimnya fasilitas tempat sampah di sepanjang jalan turut memperburuk situasi. Di jalur panjang atau area minim fasilitas, kita sering kali tidak menemukan tempat sampah yang memadai. Ketika sampah mulai menumpuk di dalam kendaraan, opsi tercepat adalah membuangnya keluar jendela.

Namun, permasalahan ini tidak hanya soal fasilitas. Kurangnya edukasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan berperan besar dalam membentuk kebiasaan ini. Kampanye kebersihan sering kali hanya digaungkan secara seremonial pada momen-momen tertentu, bukan sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan. Jika sejak dini kita diajarkan tentang dampak buruk sampah, baik di sekolah maupun di rumah, kesadaran akan kebersihan akan lebih tertanam kuat.

Mungkin Anda berpikir satu bungkus plastik atau satu botol air mineral yang dibuang adalah hal sepele. Namun, jika dikalikan dengan jumlah kendaraan dan pengendara setiap harinya, sampah yang dihasilkan akan menjadi gunungan besar. Sampah-sampah ini bisa menyumbat saluran air, menyebabkan banjir, dan mencemari lingkungan. Selain itu, plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya.

Dampak lainnya pun tak kalah serius. Sampah yang berserakan merusak pemandangan jalanan. Hal ini tidak hanya berpengaruh pada estetika, tetapi juga berdampak pada sektor pariwisata, perekonomian, dan kesehatan masyarakat. Coba bayangkan: Anda sedang berlibur ke suatu daerah yang indah, tetapi sepanjang perjalanan, sampah berserakan di mana-mana. Bukankah kesan indah itu akan sirna?

Meski dampaknya nyata, mengapa perubahan perilaku sulit terjadi? Perubahan adalah proses yang memerlukan kesadaran, komitmen, dan lingkungan yang mendukung. Sayangnya, sebagian orang masih merasa tidak ada konsekuensi nyata dari membuang sampah sembarangan. Siapa yang akan menegur? Siapa yang akan peduli?

Di sisi lain, ketiadaan sanksi yang tegas menjadi pemicu. Jika ada aturan yang jelas dan ditegakkan dengan konsisten, kebiasaan buruk ini mungkin bisa diminimalisir. Misalnya, di beberapa negara maju, membuang sampah sembarangan dikenakan denda besar. Akibatnya, masyarakat pun lebih berhati-hati.

Namun, penegakan aturan saja tidak cukup. Perubahan juga membutuhkan contoh nyata dari pemimpin dan tokoh masyarakat. Jika mereka menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, masyarakat pun akan lebih mudah tergerak untuk mengikuti. Kepedulian ini adalah langkah awal untuk membangun budaya yang lebih bersih dan bertanggung jawab.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan?. Semua bisa dimulai dari langkah kecil sebagai berikut: 

  1. Sediakan Tempat Sampah di Kendaraan
    Selalu siapkan kantong atau tempat sampah kecil di dalam kendaraan. Dengan begitu, sampah bisa dikumpulkan terlebih dahulu dan dibuang ketika menemukan tempat sampah.
  2. Jadilah Contoh
    Jika Anda berkendara bersama keluarga atau teman, tunjukkan perilaku baik dengan tidak membuang sampah sembarangan.   
  3. Tingkatkan Kesadaran
    Mulailah dari diri sendiri. Sadari bahwa membuang sampah sembarangan hanya akan merusak lingkungan kita sendiri. Ajarkan pula hal ini kepada orang-orang di sekitar kita.
  4. Dukung Penegakan Aturan
    Dorong pemerintah untuk membuat dan menegakkan aturan yang lebih tegas tentang kebersihan lingkungan, termasuk sanksi bagi pelanggar.
  5. Kampanye Berkelanjutan
    Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan harus dilakukan secara rutin dan kreatif, tidak hanya melalui acara seremonial, tetapi juga melalui media sosial, kantor, dan komunitas.

Pada akhirnya, kebiasaan membuang sampah sembarangan adalah cerminan dari kesadaran kita sebagai manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak bersama. Dengan membuang sampah pada tempatnya, kita telah berkontribusi pada dunia yang lebih baik, tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang.

Bayangkan betapa indahnya jika jalanan kita bebas dari sampah, dipenuhi pepohonan hijau, dan udara yang segar. Semua itu bisa dimulai dari langkah kecil: buanglah sampah pada tempatnya.

Mengubah kebiasaan memang membutuhkan waktu dan usaha, tetapi setiap langkah kecil akan membawa dampak besar. Dengan menyediakan tempat sampah di kendaraan, menjadi contoh yang baik, dan mendukung aturan yang tegas, kita semua bisa berperan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Ingat, tindakan kecil kita memiliki arti besar. Mari kita jaga lingkungan mulai hari ini, karena bumi ini bukan hanya milik kita, tetapi juga milik generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun