Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Vasektomi Langkah Pria menuju Kesetaraan Reproduksi

22 September 2024   07:18 Diperbarui: 22 September 2024   07:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosedur vasektomi itu sendiri relatif sederhana. Hanya memerlukan anestesi lokal dan waktu pemulihan yang singkat. Setelah prosedur, banyak pria melaporkan ketidaknyamanan ringan yang hilang dalam beberapa hari. Hal terpenting adalah bahwa vasektomi tidak memengaruhi dorongan atau performa seksual, yang sering menjadi kekhawatiran utama bagi pria yang mempertimbangkan prosedur ini.

Rasa lega yang muncul setelah menjalani vasektomi sering kali menjadi pengalaman paling signifikan bagi para pria. "Saya merasa lebih tenang," ungkap beberapa di antara mereka. Setelah vasektomi, mereka tidak perlu lagi khawatir tentang kehamilan yang tidak diinginkan. Lebih dari itu, mereka merasa telah berkontribusi dalam mendukung kesehatan pasangan dengan cara yang bermakna.

Meskipun vasektomi sangat efektif dan memberikan banyak manfaat, prosedur ini masih jarang dipilih oleh pria. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya informasi yang akurat mengenai vasektomi. Banyak pria belum sepenuhnya memahami seberapa aman dan praktis prosedur ini. Beberapa bahkan masih percaya pada mitos bahwa vasektomi dapat memengaruhi performa seksual atau "kejantanan" mereka.

Padahal, vasektomi tidak berdampak pada libido atau kemampuan seksual pria. Vasektomi hanya memotong saluran yang membawa sperma tanpa mengubah produksi hormon atau gairah seksual. Namun, stigma dan mitos yang salah ini membuat banyak pria ragu untuk mempertimbangkan vasektomi sebagai pilihan kontrasepsi.

Ketakutan yang salah ini mencerminkan betapa pentingnya edukasi dan komunikasi yang lebih terbuka tentang vasektomi. Jika lebih banyak pria dan pasangan memahami bahwa vasektomi adalah pilihan yang aman dan tidak memengaruhi kesehatan seksual, mungkin lebih banyak pria yang akan mempertimbangkannya.

Vasektomi mungkin bukan pilihan untuk semua pria, namun bagi mereka yang siap berbagi tanggung jawab kontrasepsi dengan pasangannya, vasektomi adalah langkah yang masuk akal. Dalam masyarakat yang sedang berkembang menuju kesetaraan reproduksi, vasektomi adalah simbol dari perubahan peran laki-laki dalam hubungan.

Keputusan untuk menjalani vasektomi perlu diambil secara sadar, dengan pertimbangan matang antara suami dan istri. Komunikasi yang jujur mengenai pilihan ini dapat memperkuat hubungan dan menunjukkan komitmen terhadap kesehatan serta kesejahteraan pasangan.

Pada akhirnya, vasektomi adalah tentang tanggung jawab bersama. Setiap pria yang mempertimbangkan vasektomi harus melihatnya sebagai bagian dari perjalanan mereka dalam hubungan yang seimbang dan penuh penghargaan terhadap peran satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun