Selain itu, kritik Faisal terhadap korupsi di sektor energi juga menjadi salah satu kontribusi terbesarnya. Sebagai anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, Faisal tidak segan membeberkan berbagai praktik-praktik korupsi yang merugikan negara. Pandangan Faisal terhadap pentingnya transparansi di sektor energi telah membantu mendorong reformasi yang lebih baik di bidang tersebut.
Pengaruh Faisal juga sangat dirasakan di kalangan akademisi dan generasi muda. Banyak ekonom muda yang menjadikannya sebagai inspirasi, berkat keberanian dan integritasnya dalam menyuarakan kritik dengan logika yang jernih dan data yang akurat. Pemikirannya yang bebas dari kepentingan politik membuatnya menjadi salah satu pengamat ekonomi paling dipercaya oleh publik.
Kepergian Faisal Basri pada usia 65 tahun meninggalkan duka mendalam, tetapi juga refleksi tentang warisan pemikirannya yang abadi. Bagi mereka yang pernah mendengar analisis atau kritiknya, Faisal adalah simbol dari keberanian untuk berbicara jujur, bahkan ketika itu tidak populer. Pemikirannya mengajarkan bahwa kebijakan yang baik harus selalu berpihak kepada rakyat, bukan elit penguasa.
Kini, saat kita mengenang sosok Faisal, mari kita teruskan perjuangannya untuk berpikir kritis dan berjuang demi kesejahteraan bersama. Seperti yang selalu Faisal tekankan, keberanian untuk berbeda pendapat adalah bagian penting dari tanggung jawab seorang warga negara. Warisan yang ia tinggalkan tidak hanya berupa ide-ide, tetapi juga semangat untuk berani melawan arus demi kebenaran dan keadilan.
Warisan Faisal Basri akan terus hidup di hati mereka yang pernah terinspirasi oleh pemikiran-pemikirannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H