Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Perempuan Menjadi Penggerak Perubahan di Pilkada 2024

7 September 2024   05:59 Diperbarui: 7 September 2024   06:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dunia politik yang dulu didominasi pria, perempuan kini semakin menonjol dan mengisi peran penting. Fenomena ini semakin terlihat di Pilkada Serentak 2024, dengan banyak calon kepala daerah perempuan bermunculan. Perubahan ini mengundang pertanyaan tentang faktor-faktor yang mendorong peningkatan jumlah perempuan di ranah politik, serta apa maknanya bagi keterwakilan mereka.

Pilkada 2024 menjadi momentum istimewa karena semakin banyak perempuan yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Mereka tidak muncul secara kebetulan, tetapi sebagai hasil dari proses panjang yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan partai politik. 

Di masa lalu, perempuan jarang terlihat di panggung ini, namun saat ini mereka berdiri dengan percaya diri, siap memimpin dan membawa perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam politik semakin diakui dan dihargai.

Perubahan ini mencerminkan pergeseran sosial yang signifikan. Dukungan yang mereka terima, baik dari partai politik maupun masyarakat, memungkinkan perempuan untuk tidak hanya bermimpi tetapi juga bertindak nyata di dunia politik. 

Dukungan ini sangat penting, terutama di tengah kesadaran bahwa keterlibatan perempuan membawa perspektif yang berbeda dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

Meningkatnya jumlah calon kepala daerah perempuan dalam Pilkada 2024 tidak terjadi tanpa alasan. Ada beberapa faktor penting yang mendorong perempuan untuk lebih aktif di dunia politik. Salah satunya adalah dukungan dari partai politik. 

Kini, partai lebih sadar akan pentingnya peran perempuan dalam kepemimpinan, bukan sekadar sebagai simbol, melainkan sebagai sosok yang benar-benar memiliki kompetensi dan visi untuk membawa perubahan. 

Kebijakan afirmasi yang memberikan kuota khusus bagi perempuan juga membuka peluang lebih luas bagi mereka untuk terlibat dalam kompetisi politik. Hal ini memastikan bahwa perempuan dapat bersaing secara adil dan setara dengan kandidat lainnya.

Selain dukungan partai, kesadaran masyarakat terhadap potensi perempuan juga meningkat. Di masa lalu, perempuan sering kali dianggap tidak cocok untuk peran kepemimpinan, namun kini persepsi ini mulai bergeser. Masyarakat semakin menyadari bahwa perempuan memiliki kepekaan sosial yang kuat dan empati yang dalam, dua elemen yang sangat diperlukan dalam dunia politik. Kehadiran perempuan di berbagai posisi strategis di tingkat lokal dan nasional sebelumnya telah menjadi inspirasi bagi banyak perempuan lain untuk berani mengambil peran lebih besar.

Faktor-faktor lain, seperti semakin terbukanya akses pendidikan dan pelatihan politik bagi perempuan, turut berperan. Program-program yang mendukung partisipasi perempuan dalam politik memberikan mereka alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk bersaing dalam kontestasi politik yang ketat. 

Ekosistem yang lebih mendukung ini memungkinkan perempuan untuk maju sebagai calon kepala daerah dengan membawa visi yang relevan bagi masyarakat. Mereka tidak hanya mencalonkan diri, tetapi juga membawa suara baru yang penting untuk perubahan.

Keterwakilan perempuan di panggung politik memegang peranan penting dalam menciptakan keputusan yang lebih inklusif dan adil. Perempuan membawa perspektif unik yang sering kali berbeda dari laki-laki, terutama terkait isu-isu sosial seperti kesehatan, pendidikan, hak anak, dan pemberdayaan masyarakat. 

Perspektif ini sering kurang terwakili dalam ruang pengambilan keputusan yang didominasi laki-laki, padahal dampaknya sangat signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Ketika perempuan terlibat dalam proses politik, keputusan yang diambil lebih memperhatikan keseimbangan kepentingan berbagai kelompok masyarakat. Misalnya, dalam isu kesehatan ibu dan anak atau pendidikan anak perempuan, perempuan pemimpin biasanya lebih peka terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut karena mereka memiliki pengalaman atau pemahaman yang lebih mendalam. 

Oleh karena itu, kehadiran perempuan dalam politik tidak hanya soal memenuhi kuota, tetapi juga memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan keragaman masyarakat.

Selain itu, keterwakilan perempuan dalam politik juga mendorong partisipasi perempuan lainnya. Ketika perempuan melihat rekan mereka berhasil dalam politik, ini menginspirasi dan memotivasi perempuan lain untuk berani mengambil peran di ruang publik. Mereka menjadi contoh nyata bahwa perempuan mampu memimpin dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan yang krusial.

Di sisi lain, keterlibatan perempuan penting untuk melawan stereotip gender yang masih ada di masyarakat. Dengan semakin banyak perempuan aktif di dunia politik, persepsi publik tentang kemampuan perempuan akan semakin berkembang. 

Hal ini membuka jalan bagi generasi berikutnya untuk lebih percaya diri dan berani terjun ke dunia politik, dengan harapan bisa membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat.

Pertanyaannya sekarang, apakah meningkatnya jumlah calon perempuan di Pilkada 2024 menandakan kemajuan partisipasi politik perempuan di Indonesia? Tidak hanya dari segi jumlah, tetapi juga bagaimana mereka bersaing dan memenangkan hati pemilih. Tantangan besar menanti, yang akan menguji keberanian dan kemampuan mereka di medan politik yang kompetitif.

Perempuan sering kali menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan laki-laki dalam politik. Selain bersaing dengan kompetitor yang sudah berpengalaman, mereka juga harus melawan stigma yang masih melekat di masyarakat. Meski begitu, keberanian mereka untuk terlibat dalam Pilkada adalah langkah signifikan menuju kemajuan yang lebih besar.

Partai politik memegang peran penting dalam memastikan keterwakilan perempuan terus berlanjut. Banyak partai kini mulai melihat perempuan sebagai kekuatan yang setara. Dukungan yang diberikan, baik dalam bentuk kebijakan afirmasi maupun pendampingan selama kampanye, sangat penting untuk memastikan bahwa perempuan dapat bersaing secara adil.

Namun, dukungan partai politik tidak boleh berhenti pada tahap pencalonan. Perempuan perlu mendapatkan akses yang sama selama kampanye, termasuk dukungan logistik dan finansial, untuk bersaing setara dengan calon lainnya. Ini menunjukkan komitmen partai terhadap keberagaman dan kesetaraan dalam politik.

Pilkada 2024 bukan hanya tentang pertarungan politik, tetapi juga tentang perubahan yang lebih luas. Di tengah hiruk-pikuk kampanye, suara perempuan semakin terdengar, membawa harapan dan visi baru untuk masa depan. Mereka bukan hanya calon kepala daerah, tetapi simbol perubahan: langkah maju menuju politik yang lebih inklusif dan adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun