Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjelajahi Pesona Pasar Tradisional Kuliner Wisata dan Transformasi

19 Agustus 2024   04:37 Diperbarui: 19 Agustus 2024   04:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.goodnewsfromindonesia.id

Pasar ini menjadi magnet bagi milenial dan generasi Z yang mencari tempat nongkrong unik, berbeda dari kafe atau mal biasa. Mereka tidak hanya menikmati kuliner dan berbelanja, tetapi juga menjelajahi sudut-sudut pasar yang artistik dan penuh warna, tentunya sambil mengabadikan momen untuk diunggah di media sosial.

"Pasar Santa tuh kayak gabungan antara tradisi dan tren kekinian. Lo bisa beli bahan makanan tradisional, tapi juga bisa nongkrong sambil ngopi di tempat yang keren. Kayak ada dua dunia yang bertemu di satu tempat," tambah Sabrina, mempertegas bagaimana pasar ini menjadi tempat pertemuan dua budaya yang saling melengkapi.

Namun, transformasi pasar tradisional ini tidak hanya membawa dampak positif. Ada tantangan yang muncul seiring dengan perubahan ini. Pasar yang dulunya identik dengan harga murah kini mulai diwarnai oleh produk-produk premium yang tentunya mempengaruhi harga.

"Bener, sekarang di beberapa pasar tradisional malah ada kios yang jual barang branded. Kesannya jadi kayak bukan pasar lagi, tapi lebih mirip mal," kata Pandi dengan nada ragu. "Tapi di sisi lain, pasar jadi lebih bersih dan tertata, jadi lebih nyaman buat dikunjungi."

Perubahan ini memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Di satu sisi, pasar tradisional yang mengikuti tren modern mampu menarik lebih banyak pengunjung, terutama dari kalangan muda yang mencari pengalaman berbelanja yang lebih segar dan berbeda. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa identitas pasar tradisional sebagai tempat yang sederhana dan merakyat akan terkikis.

"Bagi aku, yang penting adalah bagaimana pasar ini tetap bisa menyatukan semua lapisan masyarakat. Jangan sampai pasar tradisional berubah jadi tempat yang hanya bisa dinikmati sebagian orang," ujar Pandi, merenungkan dampak dari perubahan tersebut.

Transformasi pasar tradisional memang memberikan warna baru dalam dunia perbelanjaan kita. Namun, esensi pasar sebagai tempat yang merangkul keberagaman budaya, ekonomi, dan sosial harus tetap dipertahankan.

Maka dari itu, cerita tentang pasar tradisional bukan hanya tentang tempat, tetapi juga tentang kita sebagai bagian dari masyarakat yang berinteraksi di dalamnya. Pasar adalah cermin kehidupan, tempat di mana budaya, sejarah, dan modernitas bertemu dan berbaur. Setiap pasar memiliki cerita unik, seperti halnya setiap gigitan kuliner khas yang membawa kita pada perjalanan nostalgia.

Dengan begitu, setiap kali kita melangkah di lorong pasar, kita tidak hanya mencari barang murah atau makanan enak. Kita mencari cerita, kenangan, dan pengalaman yang akan kita bawa pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun