Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Beristirahat dari Smartphone Bisa Mengubah Hidup Anda

9 Agustus 2024   02:30 Diperbarui: 9 Agustus 2024   02:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://convergeinternational.com.au/assets/images/site/2023/03/AdobeStock_565077771-1024x683.jpegInput sumber gambar

Namun, detoks dan mindfulness bukan satu-satunya jalan. Kita juga bisa membatasi konsumsi informasi sebagai upaya untuk mengurangi technostress. Di era informasi yang melimpah, memilih untuk membatasi konsumsi informasi adalah langkah penting. Alih-alih menghabiskan waktu untuk membaca semua yang ada di media sosial atau berita, kita bisa fokus pada sumber informasi yang benar-benar penting dan relevan.

Selain itu, menyusun jadwal tanpa gadget juga bisa membantu kita menciptakan ruang untuk istirahat dan interaksi yang lebih bermakna. Misalnya, tidak menggunakan ponsel saat makan atau sebelum tidur.

Namun, meski kita sudah melakukan semua hal tersebut, tidak ada salahnya juga untuk mencari hobi baru yang tidak melibatkan teknologi. Menghabiskan waktu untuk hobi yang tidak melibatkan teknologi, seperti membaca buku fisik, berkebun, atau berolahraga, adalah cara yang efektif untuk mengatasi technostress dan mengisi ulang energi tanpa intervensi digital.

Setelah kita memahami berbagai cara untuk mengatasi technostress, langkah selanjutnya adalah bagaimana kita bisa tetap menikmati teknologi tanpa merasa terbebani.

Mungkin ada di antara kita yang berpikir bahwa meninggalkan teknologi sama sekali bukanlah pilihan yang realistis. Dan memang, teknologi memberikan banyak manfaat yang tak terelakkan. Namun, tantangan sesungguhnya adalah bagaimana kita bisa tetap menikmati teknologi tanpa merasa terbebani olehnya.

Di sinilah prinsip digital minimalism bisa menjadi solusi. Prinsip ini mengajak kita untuk menggunakan teknologi hanya untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat, dan tidak membiarkan teknologi mengendalikan hidup kita. Sebagai contoh, kita bisa memanfaatkan aplikasi pengelola waktu untuk mengontrol penggunaan media sosial atau memprioritaskan interaksi langsung daripada komunikasi virtual.

Kesadaran akan batasan diri juga sangat penting dalam upaya menjaga keseimbangan antara teknologi dan kesejahteraan kita. Mengetahui kapan harus berhenti dan beristirahat dari teknologi adalah keterampilan penting di era digital ini. Jangan ragu untuk mengambil waktu untuk diri sendiri, untuk melakukan hal-hal yang membuat kita merasa tenang dan bahagia tanpa harus selalu terhubung dengan dunia digital.

Dengan penerapan prinsip digital minimalism dan kesadaran akan batasan diri, kita bisa mencapai keseimbangan yang kita inginkan.

Hidup di era digital memang penuh tantangan, tetapi dengan kesadaran dan niat untuk menjaga keseimbangan, kita bisa menemukan cara untuk tetap terhubung dengan teknologi tanpa mengorbankan ketenangan jiwa. Memilih untuk beristirahat dari smartphone, mengikuti tren dumb phone, atau menerapkan tips mengatasi technostress adalah langkah-langkah kecil yang dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan kita.

Pada akhirnya, teknologi adalah alat, bukan tujuan. Kita adalah pengendali, bukan budaknya. Dengan belajar menggunakan teknologi secara bijak, kita bisa meraih harmoni dalam hidup tanpa kehilangan esensi dari apa yang membuat kita benar-benar manusia: kemampuan untuk merasakan, berpikir, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita dengan penuh kesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun