Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Refleksi dari Kekalahan di Olimpiade Paris 2024

2 Agustus 2024   04:07 Diperbarui: 2 Agustus 2024   04:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun sistem pembinaan atlet muda yang terstruktur dan berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan regenerasi atlet. Program pengembangan bakat harus dimulai sejak usia dini, dengan menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai. Kompetisi-kompetisi lokal dan nasional harus diperbanyak untuk memberikan pengalaman bertanding yang cukup bagi atlet muda.

Salah satu langkah penting adalah melibatkan para legenda hidup bulu tangkis Indonesia. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga yang bisa menjadi inspirasi dan panduan bagi atlet-atlet muda. Menggandeng mereka dalam program pembinaan dan pelatihan bisa memberikan dorongan motivasi dan arahan yang sangat berarti.

Bulu tangkis bukan sekadar olahraga bagi kita; ia adalah warisan budaya, identitas, dan kebanggaan nasional. Menghadapi kekalahan di Olimpiade Paris 2024 harus menjadi momen refleksi bagi kita semua. Ini adalah panggilan untuk berbenah, untuk bekerja lebih keras, dan untuk kembali meraih kejayaan yang pernah kita nikmati.

Dengan reformasi manajemen, peningkatan kualitas kepelatihan, pembinaan atlet muda yang terstruktur, dan melibatkan para legenda bulu tangkis, kita bisa mengembalikan dominasi Indonesia di panggung bulu tangkis dunia. Kekalahan ini adalah pelajaran, tetapi juga titik awal dari kebangkitan baru. Mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk bangkit, berbenah, dan kembali berjaya di arena bulu tangkis internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun