Mohon tunggu...
Subar Hardiyan
Subar Hardiyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajar itu seumur hidup

Hidup akan jauh lebih berarti jika kita punya arti untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemberdayaan Kreativitas Siswa dalam Pemanfaatan Baju Bekas dan Kain Perca untuk Menciptakan Produk Bernilai Jual

3 November 2024   12:57 Diperbarui: 4 November 2024   02:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era yang semakin modern dan penuh tantangan, kreativitas dan inovasi telah menjadi kemampuan yang sangat diperlukan, terutama bagi generasi muda. Kemampuan ini tidak hanya mendukung keberhasilan di bidang akademis tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu inisiatif yang muncul dari kesadaran ini adalah program pemberdayaan kreativitas siswa dalam memanfaatkan bahan sisa, seperti baju bekas dan kain perca, untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai guna serta nilai jual.

Program ini tidak hanya mendorong siswa untuk berpikir kreatif tetapi juga menanamkan nilai-nilai kewirausahaan dan kepedulian lingkungan sejak dini. Dengan menghadirkan berbagai pelatihan dan workshop, siswa diberi kesempatan untuk mengubah barang-barang yang sebelumnya dianggap limbah menjadi produk baru yang unik dan menarik, seperti tas, aksesoris, atau pernak-pernik dekorasi. Melalui kegiatan ini, siswa juga belajar bahwa barang yang tidak terpakai bisa memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan baik dan dipasarkan dengan tepat.

Mengatasi Tantangan Limbah dan Lingkungan

Indonesia menghadapi permasalahan serius dengan sampah tekstil yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sektor tekstil menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar. Pakaian yang tidak lagi dipakai sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Program pemanfaatan kain bekas ini menjadi salah satu solusi sederhana namun efektif untuk mengurangi limbah, sekaligus memberikan pelajaran praktis bagi siswa tentang pentingnya mengelola sampah.

Dengan mengolah kain perca dan baju bekas menjadi produk baru, siswa tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi limbah tetapi juga mengembangkan kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari solusi terhadap permasalahan lingkungan. Menggunakan pendekatan ini, siswa dapat memahami bahwa gaya hidup yang ramah lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana, seperti memanfaatkan kain yang sebelumnya hanya dianggap sebagai sampah.

Kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat)

Sambutan Mahasiswa PPL
Sambutan Mahasiswa PPL

Kegiatan ini merupakan bagian dari PKM yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) program studi Pendidikan Ekonomi yang sedang melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di sebuah sekolah swasta, yaitu SMK PGRI 5 Serpong. PKM ini bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk membantu mengatasi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 Oktober 2024, tepatnya hari Rabu, dan berlokasi di SMK PGRI 5 Serpong pada pukul 13:30-16:00 WIB. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan kepala sekolah, Bu Nining, S.Pd., guru pamong mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) dan Penataan Produk , yaitu Bapak Agus Setyo Siswanto, S.E., Pak Yayat sebagai perwakilan dari dewan guru dan peserta yang hadir sebanyak 12 siswa dari kelas XII OTKP (Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran), XII BDPM (Bisnis Daring Pemasaran), dan XII AKL (Akuntansi dan Keuangan Lembaga).

(Dokpri)
(Dokpri)

PKM oleh Mahasiswa Unpam di SMK PGRI 5 Serpong
PKM oleh Mahasiswa Unpam di SMK PGRI 5 Serpong

Mengembangkan Jiwa Wirausaha di Kalangan Siswa

Melalui pelatihan ini, siswa diajarkan bagaimana merancang, mengolah, dan memasarkan produk hasil kreasi mereka. Langkah-langkah praktis dalam merancang produk hingga strategi pemasaran sederhana menjadi bagian dari pembelajaran. Hal ini menumbuhkan semangat wirausaha yang diperlukan bagi siswa di era saat ini. Kemampuan untuk melihat peluang dari benda-benda sederhana dan menciptakan produk bernilai ekonomi menjadi modal penting bagi mereka yang ingin menjadi pelaku bisnis di masa depan.

Dalam program ini, siswa belajar bagaimana menghitung biaya produksi, menentukan harga jual, hingga cara efektif mempromosikan produk, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Pada akhirnya, pelatihan ini membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari produk yang mereka buat, bahkan memulai bisnis kecil-kecilan berbasis produk daur ulang. Program ini juga berupaya menumbuhkan pola pikir yang inovatif dan adaptif di tengah perubahan zaman yang cepat.

Peserta Didik Sedang Praktik Membuat Keset
Peserta Didik Sedang Praktik Membuat Keset

Mendorong Kreativitas dan Kepercayaan Diri

Kreativitas adalah keterampilan yang dapat diasah melalui latihan dan pengalaman. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi dan menghasilkan produk, mereka juga belajar untuk berpikir kreatif dan out-of-the-box. Setiap langkah dalam proses produksi, mulai dari ide awal, pemilihan desain, hingga penyelesaian produk akhir, memberikan tantangan yang berbeda dan mendorong siswa untuk terus mencoba hal baru.

Selain itu, keberhasilan dalam menciptakan produk dari nol memberikan kebanggaan dan kepercayaan diri yang tinggi bagi siswa. Mereka tidak hanya memperoleh kemampuan teknis dalam pembuatan produk tetapi juga merasa dihargai ketika melihat hasil karyanya digunakan oleh orang lain atau bahkan dibeli oleh masyarakat. Keberhasilan kecil ini bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk terus berkembang dan mencoba hal-hal baru di masa depan.

Mahasiswa sedang memberikan arahan kepada peserta
Mahasiswa sedang memberikan arahan kepada peserta

Membangun Kepedulian Sosial dan Lingkungan

Sambutan oleh wakil Kepala Sekolah
Sambutan oleh wakil Kepala Sekolah

Di samping manfaat langsung bagi siswa, kegiatan ini juga berperan dalam membangun kesadaran kolektif di kalangan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Produk yang dihasilkan dari bahan daur ulang ini tidak hanya menarik dan fungsional tetapi juga mengedukasi masyarakat akan nilai dari upcycle dan reuse. Di era di mana dampak lingkungan semakin menjadi perhatian, program-program seperti ini berperan penting dalam membentuk generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap alam.

Program pemanfaatan baju bekas dan kain perca untuk produk bernilai jual adalah sebuah langkah inovatif yang berdaya guna besar. Selain mengasah kreativitas dan keterampilan siswa, program ini juga menciptakan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk kreatif tetapi juga melahirkan generasi yang lebih peduli lingkungan, memiliki jiwa kewirausahaan, dan mampu berinovasi dalam berbagai kondisi.

Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat melihat bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan. Program ini memberi contoh nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana, dan kita semua memiliki peran dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun