Mohon tunggu...
Subandi Rianto
Subandi Rianto Mohon Tunggu... Editor - Content Writer Syncore Indonesia (Bumdes.id, Meravi.id, Kejarumkm.com)

Content Writer Syncore Indonesia (Bumdes.id, Meravi.id, Kejarumkm.com)

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Telur Ayam Bahagia Berdayakan Kelompok Wanita Tani di Sleman

6 November 2024   20:03 Diperbarui: 6 November 2024   20:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telur Ayam Bahagia sebagai salah satu produk riset dari akademisi UGM, Prof. Dr. Ali Agus, DEA, DAA, IPU, ASEAN Eng. berusaha ambil bagian dalam proses pemberdayaan masyarakat, khususnya di kalangan komunitas dan kelompok marginal.

Ada beberapa komunitas yang telah menjadi bagian dari pemberdayaan Telur Ayam Bahagia, seperti kelompok difabel binaan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam), dan juga 18 kelompok wanita tani di seantero Kabupaten Sleman.

Salah satu kelompok wanita tani yang menjadi mitra Telur Ayam Bahagia adalah KWT Ngupoyo Boga yang berlokasi di Seyegan Sleman. Kelompok ini beranggotakan 30 orang wanita tani, dimana mereka membagi diri untuk mengurusi beberapa produk seperti produk pertanian, produk lele dan produk ayam. Khusus ayam mendapat binaan dari Telur Ayam Bahagia.

Kelompok Wanita Tani Ngupoyo Boga mendapat kemudahan dalam mengelola lahan kas desa/kelurahan seluas 850 meter dan ditambah tanah pekarangan seluas 400 meter dengan jumlah tottal 1.250 meter. Lahan kas desa inilah kemudian diberdayakan dalam menggarap produk-produk pertanian dan peternakan.

Dalam pembinaan Telur Ayam Bahagia, KWT Ngupoyo Boga mendapat bantuan sekitar 80 ekor ayam. KWT juga mendapat pembinaan, pendampingan manajemen pakan dan pengelolaan penjualan produk dari manajemen TAB.

KWT dapat mengelola 80 ekor ayam dengan jumlah telur ayam yang dihasilkan mencapai angka 60-70 telur setiap harinya. Dari telur-telur itu kemudian dapat dijual dan menambah pendapatan kelompok wanita tani.

Telur-telur yang dihasilkan juga dapat dikonsumsi oleh keluarga kelompok wanita tani, serta menjadi produk yang dapat dibeli masyarakat sekitar sehingga bisa terbebas dari penyakit stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun