Mohon tunggu...
Subandi Rianto
Subandi Rianto Mohon Tunggu... Editor - Content Writer Syncore Indonesia (Bumdes.id, Meravi.id, Kejarumkm.com)

Content Writer Syncore Indonesia (Bumdes.id, Meravi.id, Kejarumkm.com)

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menjajal Menu Makan Sehat di Farmhouse Kalijeruk

27 Agustus 2024   16:49 Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:55 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingginya asupan garam dan gula dalam sajian meja makan kita dewasa ini sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan. Pemerintah bahkan sedang mewacanakan aturan baru mengenai cukai minuman berpemanis. Hal ini dilatarbelakangi meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi dan stroke pada masyarakat Indonesia. Persoalan semakin bertambah karena penderita penyakit degeneratif ini usianya semakin muda.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah lama mengkampanyekan pola hidup sehat sebagai bagian melawan tingginya penyakit diabetes, hipertensi dan stroke. Kementerian mengkampanyekan olahraga jalan kaki setengah jam sehari, berjalan kaki ketika berangkat ke kantor maupun ke sekolah, bahkan anjuran untuk meningkatkan asupan air putih juga terus disuarakan.

Kampanye-kampanye ini seakan lewat begitu saja, karena pangkal persoalannya adalah keputusan-keputusan rumah tangga di Indonesia yang seringkali masih menomorsatukan asupan pangan instan ketimbang pangan asli (real food). Pola pikir inilah yang menjadi pemicu anak-anak di rumah lebih memilih mie instan ketimbang makan telur dan daging, atau orang dewasa memilih botol minuman manis ketimbang susu murni.

Keluarga-keluarga di Indonesia masih berpikir menempatkan asupan pakan instan di meja makan jauh lebih murah ketimbang mencari real food. Padahal dalam jangka panjang, intaian penyakit-penyakit degeneratif semakin mencengkeram keluarga kita.

Farmhouse Kalijeruk yang merupakan pusat agroedutourism di Sleman berusaha ikut ambil bagian dalam mengubah kampanye hidup sehat, salah satunya melalui program Edu Farm. Edu Farm mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk mengubah menu di meja makan dari pangan instan menjadi pangan asli.

Edu Farm merupakan program kunjungan bagi keluarga Indonesia, komunitas, bisnis maupun masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat produk-produk pertanian dan peternakan berbasis real food. Selain itu, peserta Edu Farm juga akan dikenalkan pola pikir baru ketahanan pangan bisa dimulai dari rumah.

Farmhouse Kalijeruk dalam Edu Farm akan memperkenalkan susu murni dan yoghurt yang diolah dari peternakan di Farmhouse. Telur ayam penuh gizi yang disebut Telur Ayam Bahagia. Telur ayam ini dilahirkan dari ayam bahagia, yakni ayam yang diberikan hak-hak kesejahteraan hewan. Ayam akan memperoleh kandang bebas umbaran, paparan sinar matahari, asupan pakan nabati berteknologi khusus bebas bahan kimia dan bebas antibiotik.

Telur ayam bahagia ini terbukti memiliki nutrisi jauh lebih tinggi dibandingkan ayam biasa. Memiliki omega 3,6 dan 9, tinggi zat besi dan rendah lemak serta rendah kolesterol. Cocok bagi mereka yang akan diet. Telur ayam bahagia terbukti memberantas stunting di Sleman dan Bantul.

Selain itu, dalam Edu Farm juga akan dikenalkan dengan pendidikan sederhana ketahanan pangan melalui Lumbung Mataraman. Pendidikan dalam memanfaatkan lahan-lahan terbatas di rumah untuk bertanam sayuran, buah-buahan dan pakan ternak. Model Lumbung Mataraman yang dihadirkan dalam Edu Farm adalah pokok-pokok sayuran palawija yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sehingga keluarga Indonesia tidak perlu lagi membeli sayur dan bumbu instan, semuanya bisa dikelola dari rumah sendiri.

Dalam Edu Farm, peserta juga dapat berinteraksi dengan segala koleksi peternakan mulai dari sapi, domba, kambing, aviary burung-burung hingga naik kerbau Bule. Satu-satunya koleksi kerbau bule yang ada di Kabupaten Sleman kini dapat dinikmati dan dinaiki oleh anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun