Pada tahun 2021, Bank BRI menggandeng Bumdes.id, agregator dan fasilitator yang telah berpengalaman mendampingi ribuan desa dan BUMDes di Indonesia untuk menggelar Kompetisi Desa BRILian. Kompetisi ini pada awalnya digelar di tahun 2020 untuk membantu desa tetap tangguh dalam menghadapi pandemi.Â
Setahun berikutnya kompetisi Desa BRILian digelar kembali dengan tiga gelombang dan diperluas untuk membantu BUMDes bangkit kembali dari keterpurukan. BRI juga menginjeksi inovasi kreatif untuk memperluas literasi keuangan digital di pedesaan sebagai konsekuensi pandemi yang membuat segala transaksi dilakukan secara online.Â
BRI dan Bumdes.id kemudian memilih 40 desa pemenang pada setiap tahapan dan mengerucutkan menjadi 15 pemenang utama yang berhak mendapat hadiah dan pendampingan lanjutan.Â
Selanjutnya BRI dan Bumdes.id mengadakan pelatihan Deepening Desa BRILian (Pendalaman Materi) yang mencakup materi-materi lanjutan mengenai tata kelola dan manajemen BUMDes, pemetaan potensi desa, pelatihan pengelolaan digital marketing produk-produk desa hingga mengelola perpajakan desa dan BUMDes.
Deepening Desa BRILian sendiri terbuka bukan hanya bagi desa pemenang, melainkan desa-desa yang pernah menjadi peserta Desa BRILian batch kapanpun dapat mendaftar dalam pelatihan Deepening Desa BRILian 2024.Â
Pelatihan Deepening Desa BRILian digelar BRI menggandeng Bumdes.id dilaksanakan secara daring dari 4 Agustus 2023 sampai dengan 18 September 2023. Untuk memudahkan peserta memahami pelatihan, materi dibagi ke dalam sebelas sesi dengan tahapan dari terbawah adalah materi pemula (beginner) dilanjutkan dengan tingkat tengah (intermediate) dan ditutup dengan materi ahli (advance).Â
Bank BRI dan Bumdes.id menghadirkan Imam Syafii, Pendiri dan Founder Satoeasa. Agensi digital dan konsultan digital marketing terkemuka di Yogyakarta. Imam Syafii didapuk untuk memberikan pemahaman dasar digital marketing khususnya penggunaan whatsapp bisnis bagi pengurus BUMDes.
Pengurus BUMDes dapat menggunakan materi ini sebagai dasar pendirian unit usaha BUMDes yang profesional. Sehingga penggunaan sosial media dan komunikasi pesan instan BUMDes dapat dipisahkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan usaha BUMDes. BUMDes dapat memiliki nomor whatsapp bisnis yang berfokus pada komunikasi bisnis dan badan usaha. Sehingga tidak lagi menggunakan nomor pengurus BUMDes, apalagi terpusat pada nomor direktur BUMDes.Â
Imam Syafii mengawali pemberian materi dengan data dari Katadata bahwa whatsapp merupakan aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan di dunia, jauh meninggalkan aplikasi line, FB Messenger maupun weChat (aplikasi yang terakhir ini sangat populer di negara China).
Karena itulah, Imam Syafii mengajak pengurus BUMDes dapat memanfaatkan whatsapp sebagai aplikasi profesional untuk urusan BUMDes. Terutama whatsapp bisnis yang dapat diinstal dengan mudah melalui playstore maupun app store.Â