Saatnya saya membela ISL dan yang mengaku pemilik Sepak Bola Indonesia. Dengan ketelanjangan laporan keuangan dan janji kepada pembeli saham akan mendapat keuntungan jika membeli saham. Saya jadi mengerti, saya faham. Tapi caranya saja tidak pintar. Untuk membodohi orang Indonesia.
Per 31 Desember 2010, TVone dan ANTV menguasai pangsa pemirsa televisi sebesar 11,8% dengan cakupan seluas 170 kota di Indonesia mencapai 143 juta penduduk atau sekitar 63% dari total penduduk Indonesia. Tahun 2010, pendapatan perseroan mencapai Rp. 889,1 miliar atau naik 33% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 668,4 miliar yang ditopang oleh peningkatan harga (net rate) per spot ikan, khususnya harga retail spot dan sponsorship. Beberapa rencana pengembangan usaha yang dilakukan perseroan adalah meluncurkan stasiun televisi olahraga baru “VIVA Sport” di 3Q11, meluncurkan portal internet sepak bola baru untuk memaksimalkan konten sepak bola dari TVone dan ANTV, mengaplikasikan konten gaya hidup lainnya seperti interactive multi -player online game dan e - commerce yang selektif. (Ini Artinya Keuntungan besar sudah depan mata.)
Jika dilihat di atas, jika ANTEVE mengeluarkan biaya Promosi 100 Milyar itu tidak masuk akal. Karena itu sama dengan 25% dari revenue. itu baru untuk sepak bola, promosi lainnya? Kalo ini ditanya ke orang marketing jawabannya bisa jadi hahahahahahaha…guling-gulingan… jangan suka ngelebih-lebihkan ah…mau bohong kok ditempat lain dimuat laporan keuangan dengan telanjang. Memangnya orang Indonesia bodoh semua ya?????
Hati-hati ah. Lebih baik jujur, bahwa VIVAnews sudah terlanjur janji ke pembeli saham jadi harus ditepati pada pemegang saham. cukup,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H