Mohon tunggu...
Tenri Woja
Tenri Woja Mohon Tunggu... lainnya -

manusia, tentunya..hehe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belum Minggu Ini

11 Desember 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelak kutemukan diri yang mematung di tengah pematang yang terhampar hijau kuning dan terasa dingin di ujung kaki
Dan kutemui engkau yang berbalut lembaran merah jambu, memercik api cinta pada pandangan paling pertama di pagi hari yang juga dingin
Kan kucumbu embun yang telanjang bulat dan kupetik kembang-kembang segar pengharum jiwa dalam nuansa suka cita
Kala itu nanti,
Dan saat sekarang yang masih beradu otot dengan kerasnya idealisme
Segalanya berawal dari titik di mana kau dan aku bertemu pada sebuah tumpu yang linear,
Dan angka nol besar di garis putih penanda waktu yang mulai terhitung mundur, bertalu bersama lonceng yang berbunyi sedemikian rupa
Ah, mungkin Kamis depannya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun