Saat pertama kali terju ke lapangan, Zaidaan memadamkan kebakaran di salah satu rumah warga, melihat sebuah rumah kecil itu membuat Zaidaan sadar akan pentingnya pekerjaan ini. Ia melihat keluarga yang menangis bahagia karena berhasil diselamatkan. Dalam momen itu Zaidan menyadari suatu hal yang mengubah hidupnya dan saat itu ia merasa bahwa ini adalah panggilan hidupnya.
"Menjadi Pahlawan tidak membutuhkan gelar tertentu. Jadi pemadam itu seru boy," ujar zaidan.
Sejak hari itu, Zaidaan bekerja tanpa perlu mengingat bahwa awalnya bukan hal ini yang dia mau. Namun ia tidak hanya memadamkan api yang membakar bangunan, tetapi juga menyulut semangat dan harapan di hati banyak orang.
Zaidaan berharap kisahnya dapat menginspirasi orang lain yang mengalami kegagalan. Zaidaan terus mengabadikan dirinya sebagai pemadam kebakaran. Ia menyadari bahwa menjadi keren tidak selalu harus mengenakan seragam polisi. Setiap kali menyelamatkan nyawa atau membantu masyarakat, ia merasakan kepuasaan dan kebanggaan yang luar biasa.
"Jangan pernah menyerah, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Teruslah berjuang dan mencari peluang baru," ujar Zaidaan.
Kisah Zaidaan Mulyaman membuktikan bahwa kegagalan tidak menentukan kesuksesan seseorang. Dengan semangat dan ketekunan, kita dapat bangkit dari kegagalan dan mencapai tujuan yang lain. Gugur bukan berarti gagal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H