Mohon tunggu...
Suartini Iklima
Suartini Iklima Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tipe Guru pada umumnya tetapi senang dengan perubahan dan inovasi baru. Walau usia bukan muda lagi tetapi semangat belajar dari berbagai media dan orang sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisata Kebun Melon di Kebun Ayu

20 November 2022   20:22 Diperbarui: 20 November 2022   20:38 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semilir angin sejuk dengan aroma yang masih terasa segar dan alami. Suasana pedesaan yang dikelilingi oleh buki nan hijau sepanjang mata memandang apalagi sekarang musim hujan yang membuat semua hamparan berwarna hijau nan elok.

Lokasi di sebuah desa Kebun Ayu, kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Posisi sekitar satu kilometer dari pusat kota kabupaten Lombok Barat tetapi walaupun dekat pusat kota kabupaten suasana asri masih terlihat dan terasa jelas.

Wisata ini oleh masyarkat Lombok sering di sebut wisata Kebun Melon Kebun Ayu. Sekitar setahun yang lalu dibuka oleh warga masyarakat dimana ketika saya berkunjung pertama kali dulu hanya tanaman melon yang ditanam ekobrik yang dikeliling hamparan sawah sehingga masyarakatnya menyebut kebun melon.

Tampilan kebun melon kini sudah jauh berbeda. Sebelum sampai kebun melon, kita disuguhi pemandangan wisata kuliner. Berbagai kuliner disajikan dari makanan tradisional seperti lontong urap, sate beras, jajanan kampong (serabi, lupis, banget/ketan), soto, bakso sampai makanan-makanan yang sedang banyak dijual diberbagai tempat seperti sosis bakar dengan minuman ai putih sampai jus ataupun berbagai es. Makanan tradisional mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 10.000 yang artinya masih terjangkau untuk masyarakat umum.

dokpri
dokpri

Di depan wisata kuliner terdapat kebun anggur yang saat ini sedang berbuah tetapimasih belum siap dipanen. Mungkin masih sekitar sebulan lagi akan panen. Anggur yang ditanam dengan menggunakan media plinter bag berukuran sekitar 75 liter dan sebagian ditanam di tanah langsung.

Belakang lokasi wisata kuliner terdapat kebun jambu Kristal yang siap panen. Pengunjung dapat membelinya dengan memetik langsung.

dokpri
dokpri

Melewati lokasi wista kuliner barulah terdapat kebun melon jenis golden melon yang saat ini belum berbuah. Kebun melon ini ditutup dengan plastik berwarna putih yang dibuat seperti rumah besar. Biasanya pengunjung akan dapat membeli dengan memetik langsung dimana harganya perkilogram Rp 20.000.

Jika panen melon maka pengunjung akan membeludak dikarenakan para pengunjung/pembeli sangat tertarik dengan melonnya. Menurut beberapa pegunjung bahwa melon yang dijual rasanya sangat manis. Kebun melon ini jika panen biasanya dibuka mulai pukul 06.00 Wita. 

Pada pukul 09.00 wita melon biasanya sudah habis terjual. Informasi dari panitia pada panen pertama setahun yang lalu, sebelum pukul 06.00 wita, para pemburu melon atau pembeli sudah ramai di depan stan kebun melon. Dalam 2 jam, panitia menuturkan melon habis terjual dengan hasil penjualan sekitar Rp. 35.000.000.

Ingin jadi wisatawan lokal yang menghargai hasil masyarakat, silahkan berkunjung ke lokasi ini sehingga perekonomian masyarakat sekitar dapat terbantu mulai dari tukang parkir, pedagang tradisional dan para pemuda yang tergabung mengelola lokasi ini (wisata melon, anggur, jambu Kristal) dapat terbantu dikarenakan ini merupakan bentuk pengolahan dari para pemuda di desa Kebun Ayu. Saya yakin kompasianer tidak akan menyesal mendatangi lokasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun