Beres dicap saya langsung ke loket fiskal yang bertuliskan loket "Khusus" lalu menyerahkan berkas ke petugas loket khsusus tersebut, lalu saya disuruh duduk tunggu nama dipanggil sementara petugasnya cek biaya dan tunggakan.
Gk lama nama saya dipanggil lagi, semua berkas yang sudah dicek kemudia dikembalikan dan saya dikasih rincian tagihan untuk segera dilunasin di kasir Bank BJB di sebelah loket khusus, karena ada tunggakan pajak mati 3 tahun sebesar Rp651.500. Pembayaran secara cash karena katanya kartu BRI yang saya punya ada chip nya, sementara EDC yang tersedia cuma terima kartu yang magnetic stripe tanpa chip.
Okehlah, saya keluar gedung melewati petugas yang cap tangan saya dan mampir ke ATM di sebelah kanan gedung. Ada dua ATM BJB disitu, nominalnya Rp50.000. Karena kartu saya BRI, maka saya kena biaya tairk Rp7.500.
Langsung saya tarik dana sesuai kebutuhan dan balik ke kasir BJB di dalam gedung. Setelah beres urusan pembayaran saya balik lagi ke loket khusus kasih bukti lunas, dan petugas menyuruh saya langsung ke loket mutasi.
Baca juga: Cara Balik Nama Sepeda Motor di Kota Jember
Sampai sini, biaya yang keluar: Rp651.500 dibulatkan tellernya jadi Rp652.000
- Urus Mutasi di Loket Mutasi
Loket mutasi masih di gedung yang sama. Di loket mutasi, petugas kasih saya formulir lagi, salah satu isiannya adalah alamat lama dan alamat baru. Setelah saya isi, semua berkas + formulir isiannya saya serahkan ke petugas loket mutasi.
Untuk biaya mutasi motor dari Cikarang ke Jakarta selatan biayanya Rp150.000. Petugas lalu kasih tanda terima, dan saya disuruh balik lagi hari selasa
Sampai sini, biaya yang keluar : Rp150.000
Total biaya di hari pertama: Rp652.000 + Rp150.000 = Rp802.000, belum semua, masih ada pajak STNK sekitar Rp380rb dan biaya bea balik nama  -+ Rp80.000 yang harus dibayar nanti di SAMSAT tujuan. Namun prediksi saya nggak akan sampai Rp1.7jt seperti yang dibilang biro jasa (aamiin) hehe.
Update menyusul...
Tulisan ini juga bisa dibaca di blog saya di www.lagidimana.me
