Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) dari Kementrian Pertanian melakukan kunjungan monitoring kepada beberapa kelompok wanita  tani yang masuk dalam wilayah kegiatan Program SIMURP, Sabtu (04/02/2023).
Rombongan yang dipimpin oleh Sekertaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia DR. Ir. Sitti Munifah, M. Si yang didampingi oleh ibu Asninda, SP. MP dari DISTPH-BUN Propinsi SulSel, diterima langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Andi Tjalo Kerrang yang didampingi oleh Kepala Bidang Penyuluhan Syukur Tanri.
Setelah diterima di kantor Distanhorti, rombongan BPPSDM bersama Andi Tjalo Kerrang dan Kepala Bidang Penyuluhan kemudian berangkat ke lokasi kelompok wanita tani Tunas Harapan yang berada di Desa Padakkalawa Kecamatan Mattiro Bulu.
Menurut DR. Ir. Sitti Munifah, M. Si saat berada di lokasi, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Tim adalah untuk memantau perkembangan termasuk pola pikir kelompok wanita tani penerima manfaat dari kegiatan program SIMURP Tahun Anggaran 2022.
"Kegiatan monitoring yang kami lakukan ini adalah melakukan wawancara kepada beberapa wanita tani yang tergabung dalam KWT Tunas Harapan sekaligus untuk memantau hasil atau manfaat yang diperoleh oleh kelompok wanita tani yang masuk dalam wilayah binaan dari program kegiatan SIMURP tahun 2022" kata Sitti Munifah.
"Di lokasi KWT Tunas Harapan, kami temukan hasil olahan berupa keripik dari pepaya yang bisa menjadi pendapatan tambahan menuju keluarga petani yang sejahtera. Tentunya hal ini membuat kami puas karna program SIMURP yang memiliki beberapa kegiatan telah berhasil membuka peluang usaha bagi ibu-ibu petaniyang ditawarkanendapatan petani." Ungkapnya.
Selain diajarkan cara membuat atau mengolah hasil pertanian untuk menjadi peluang sebagai sumber penghasilan tambahan, petani juga diajarkan cara membuat pupuk organik dan pestisida nabati untuk digunakan pada lahannya.
Dengan mampunya petani dalam membuat pupuk organik dan pestisida nabati, maka petani sudah mampu mengirit pengeluaran sekaligus mengembalikan unsur hara tanah sehingga harapan akan melimpahnya hasil produksi bisa tercapai.
Sementara itiu, Andi Tjalo juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Monitoring dari Kementrian Pertanian yang telah menjadi penggagas lahirnya SIMURP. Program ini sangat membantu petani kami karna telah memberikan banyak pelajaran dan peluang untuk mereka lebih maju lagi.
 "Mewakili seluruh petani yang berada di dalam wilayah SIMURP, Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pertanian yang telah membuat program SIMURP, dan ini benar-benar sangat membantu petani kami dalam melakukan usaha taninya." kata Andi Tjalo.
Beberapa cara budidaya dan informasi teknologi pertanian, diterima oleh petani melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan melalui program SIMURP ini diantaranya adalah mengenal cara bertani yang cerdas iklim, bagaimana membuat pupuk organik dan pestisida nabati serta beberapa ilmu lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H