"Batas penginputan E Alokasi untuk pupuk bersubsidi adalah tanggal 15 Desember 2022, berarti sisa 1 hari. Olehnya itu saya minta kepada teman-teman penyuluh untuk dapat memaksimalkan sisa waktu yang ada dan kalau perlu, kita bagadang."
Hal itu diungkapkan oleh Kepala.Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Andi Tjalo Kerrang saat menyampaikan arahannya di depan seluruh Penyuluh peserta rapat koordinasi pemantapan kegiatan penyuluhan dan evaluasi pertanaman April/September 2022 yang dimderatori langsung oleh Kabid Penyuluhan Syukur Tanri, bertempat di aula kantor Distanhorti, Rabu(14/12/2022).
Lebih lanjut, Andi Tjalo juga menegaskan bahwa semua yang tergabung dalam instansi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah keluarga besar, makanya setiap permasalahan atau adanya kendala yang ditemui saat bekerja, harus segera dikomunikasikan dan dilaporkan.
"Semua yang tergabung dalam lingkup Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang adalah satu keluarga besar, dan masalah yang ada akan menjadi masalah kita bersama, olehnya itu segera laporkan jika ditemukan masalah atau ditemukan kendala dilapangan." Tegasnya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT Wilayah V Kabupaten Pinrang Rahman Runa pada saat memberikan arahannya mengatakan bahwa adanya keterlambatan turun sawah dari jadwal yang awalnya telah disepakati.
"Walaupun jadwal yang sedikit mundur secara alami dan seragam, tetapi kita tetap optimis dan memiliki kekuatan untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terutama untuk hama tikus." kata Rahman Runa.
Menurut Rahman Runa, tikus tetap menjadi perhatian utama karna hama ini memiliki perkembang biakan yang cepat, pergerakannya cepat dan daya rusaknya cukup besar pada pertanaman.
"Untuk satu ekor tikus secara normal mampu merusak 250 tunas tanaman per malam, memiliki pergerakan cepat dan daya rusak yang cukup besar, maka hama ini perlu ada perhatian kita bersama. Dan kunci untuk mencapai tujuan bersama adalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama serta menghidupkan dan optimalkan pengendalian secara serentak." kata Rahman Runa.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Hj. Nuraini kembali meminta kepada teman-teman penyuluh untuk tidak bermain-main dengan penginputan data pada E Alokasi, tetapi harus mampu memanfaatkan tambahan kuota yang ada.
Hj. Dahriah, Kepala Bidang Tanaman Pangan ditempat yang sama, melaporkan bahwa program One Spot One Village yang telah dilaksanakan pada 74 Desa sebanyak 90 Kelompok tani dengan total luas 200 Ha, dan hasil produksinya 7 sampai 8 ton/ha.