"Tikus bagi petani adalah salah satu hama yang mampu membuat kerusakan dan bisa mengakibatkan kerugian yang cukup besar  bagi petani, karna tikus bisa menyerang seluruh fase pertumbuhan pada tanaman padi yang mengakibatkan gagal panen."
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang  Andi Tjalo Kerrang saat memberikan materi pada kegiatan dengan tema "Mengoptimalisasi Penanganan OPT Melalui Sinergitas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan IP3OPT" yang dilaksanakan di aula pertemuan kantor IP3 OPT Tiroang, Kamis (04/08/2022).
Andi Tjalo juga menjelaskan tentang beberapa langkah-langkah atau upaya yang terus menerus dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama jajarannya untuk selalu membantu petani dalam mengendalikan hama tikus.
"Untuk mengendalikan serangan hama tikus, kami bersama petani selalu melakukan pengendalian sebelum melakukan pertanaman dengan sistem gropyokan dan penyiraman pada lubang aktif dengan menggunakan pompa air serta memberikan bantuan tiran kepada petani jika ditemukan populasi tikus di daerah tersebut sangat banyak." jelasnya.
Selain itu, Â kami juga memanfaatkan keberadaan burung hantu sebagai predator alami yang cukup efektif dalam mengendalikan hama tikus dengan mendirikan rumah untuk burung hantu pada beberapa areal persawahan milik petani. Dalam sehari, burung hantu yang mampu melihat dalam gelap sejauh 2 kilometer ini, dapat membunuh hama tikus sebanyak 3 sampai 7 ekor.
Beliau juga menambahkan bahwa pada saat ada pertemuan dengan petani, kami meminta kepada mereka untuk selalu secara gotong royong membersihkan pematang dan tanggul-tanggul disepanjang saluran irigasi, agar tidak menjadi tempat untuk hama tikus membuat sarangnya.
Diakhir materinya, Andi Tjalo Kerrang juga mengatakan bahwa selain upaya diatas, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang juga melakukan pemasangan TBS (Trap Barrier System) atau pemasangan bubu perangkap pada pesemaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H