Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh tani

Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rahasia Menjadi Pemimpin yang Baik

20 Januari 2024   13:45 Diperbarui: 20 Januari 2024   13:51 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/pixabay.com

Ini adalah rahasia bagi siapa saja yang ingin menjadi pemimpin yang baik. Peran pemimpin sangat vital, karena perkumpulan tanpa seorang pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda.

Namun, untuk menjadi pemimpin harus memahami caranya. Untuk menjadi pemimpin baik, tak hanya harus cerdas, tak hanya harus memiliki komunikasi yang baik, menjadi pemimpin lebih daripada itu. 

Inti dari pemimpin yang baik adalah bijaksana. Pertama-tama kita perlu memiliki mental bijaksana yakni sebelum menjadi pemimpin yang baik, kita harus mampu menjadi bawahan baik pula. 

Aristoteles mengatakan bagaimana rahasia menjadi pemimpin yang baik itu. Aristoteles mengemukakan, untuk menjadi pemimpin yang baik, harus terlebih dahulu mau dipimpin.

"Seorang pemimpin yang baik harus terlebih dahulu mau dipimpin," Aristoteles.

Cita-cita menjadi seorang pemimpin, mungkin sudah ada sejak lama, tapi menjadi pemimpin yang baik itu ada rahasianya. Egonya seorang pemimpin selalu ingin didengar, ingin dituruti dan diikuti.

Tapi kita tidak mesti memaksakan agar harus didengar, tapi kita harus memahami bahwa pertama-tama kita harus lebih banyak mendengar, seperti mendengarkan keluhan, curhatan dari anggota-anggota kita. 

Menjadi pemimpin yang baik harus lebih banyak mendengar daripada ingin didengar, harus lebih banyak melihat daripada ingin dilihat dan harus lebih banyak diam daripada terlalu banyak bicara. 

"Semesta telah memberikan kita dua telinga, dua mata, tetapi dengan satu lidah. Artinya kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara," Socrates.

Menjadi pemimpin yang baik, juga tidak harus melukai orang lain, tapi mau berkorban untuk orang lain. Menjadi pemimpin yang baik itu menjaga bukan membiarkan, melindungi bukannya menghancurkan.

"Buat apakah seluruh kemenangan jika harus dilakukan dengan cara menghancurkan, melukai, atau mematikan kehidupan orang lain," Konfusius. 

Terakhir, seorang pemimpin yang baik harus fokus pada apa yang ia jalani sekarang. Tidak terlalu memikirkan yang sudah berlalu, tidak pula mengkhawatirkan masa depan. Seorang pemimpin yang baik akan melakukan yang terbaik untuk hari ini. 

"Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri dan masa sekarang adalah hidupmu," Marcus Aurelius.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun